06. Desiran...

28 3 0
                                    

𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓
*بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ*
𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓
-
-
-
Typo bersebaran
Tandai📌

Arvano terus saja memikirkan perkataan Alex. Siapakah ? Yang membobol data perusahaan nya.

Dengan derasnya hujan Arvano melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Namun tiba - tiba Arvano merasakan bahwa ban mobilnya bocor.

Akhirnya, ia memutuskan untuk Memberhentikan mobil nya di tepi jalan yang sepi. Arvano pun turun Menerobos hujan yang deras untuk melihat kondisi mobilnya.

"Sial pakek acara bocor lagi," umpat Arvano

Arvano berniat untuk menghubungi bahwa nya agar menjemputnya. Namun, hpnya lowbet membuat Arvano semakin bingung.

Ia celingak - celinguk mencari bantuan atau tumpangan. Namun sayangnya jalan itu sangat sepi dan hujan pun semakin deras.

Ia hampir saja putus asa. Saat ia duduk di tepi trotoar ia mendapatkan cahaya yang memancar. Seperti lampu mobil. Dengan keadan basah kuyup ia berlari ketengah jalan untuk menghadang mobil tersebut.

"Stop......"

Pengendara mobil menghentikan mobilnya tepat di hadapan Arvano. Arvano segera mengetuk kaca mobil.

"Mbak...." Panggil Arvano

Sang pengendara membuka kacanya. Betapa terkejutnya Arvano saat melihat siapa pemilik mobil itu.

"Aira.."

"Mas Vano.. "

"Mas.. Ngapain hujan - hujan?"tanya Aira

"mobil gue bannya bocor"

"Turus kenapa gak telpon montir"

"Hp gue lowbet"

"Kan bisa di cash di mobil" ujar Aira. Membuat Arvano terdiam.

'Bener juga ni anak'batin Arvano

"Udah lu mau numpang in gue gk?" Aira mengangguk.

Arvano berlari ke mobilnya untuk mengambil beberapa barang. Dan kembali ke mobil Aira.

Arvano membuka pintu pengemudi yang di duduki Aira. "Sana lu biar gue yang bawa mobilnya"

"Bentar mas saya ambil payung dulu"

"Halah lama sana loncat"

"Hah"

"Udah sana loncat cepet ini tu ditengah jalan"

"I-iya mas" Aira pun loncat ke kursi kosong di sampingnya.

Arvano menyerahkan laptop dan tas dompet kecilnya ke Aira. Ia mulai melajukan mobil dengan kecepatan sedang.

Setelah 45 menit berlalu kini Aira dan Arvano sudah sampai di Mashion. Arvano memarkiran mobil Aira dalam garasi.

Aira segera turun dan masuk kedalam mashion. Sedangkan Arvano sibuk membereskan air - air yang tertampung pada pot buang.

Saat Aira hendak masuk dalam ruang dapur. Tiba - tiba saja.

"Awas...." pekik wanita parubayan.

"Aira....." teriak Arvano dengan sigap Arvano berlari dan menangkap Aira yang hampir saja jatuh.

"Alhamdulillah." ucap wanita parubayan

Aira dan Arvano terdiam. Saat dua pasang mata bertemu. Diantara mereka merasakan gejolak yang aneh dalam diri masing. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKULAH RATUMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang