🏅 Chapter 36- BREAKING NEWS🏅

499 20 13
                                    

∆ DENGAN CARA APAPUN, TUHAN BERHAK MENGHAKIMI HAMBANYA. MEMBERI KISAH PALING MENYAKITKAN DALAM HIDUP SEORANG HAMBA BUKAN KARENA MEMBENCI SANG HAMBA. MELAINKAN TUHAN SEDANG MERINDUKAN HAMBA ITU UNTUK MENDEKATKAN DIRI KEPADANYA AGAR SANG HAMBA TAU BAHWA TUHANNYA SEDANG CEMBURU KARENA TAK PERNAH DISAPA MELALUI IBADAHNYA ∆

PART PILU 🥺 RETAK💔 DAN DIPAKSA UTUH KEMBALI💝

JANGAN LUPA FOLLOW TIKTOK DAN IG AGAR DAPAT SPOILER LEBIH CEPAT. MASIH INGAT JADWAL UPDATE TENTUNYA, YA.

HAPPY READING!

HAPPY READING!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥇🥈🥉

" Apa aku harus bertanggung jawab, demi menyembuhkan luka yang didalamnya diriku pernah meninggalkan goresan? "

~Elbharra~

" Semarah itulah Engkau kepadaku? Sehingga teguran-Mu berhasil meluluhlantakkan perjalanan baru yang baru saja kumulai, "

~Syiedzha~

" Angin, sampaikan padanya bahwa penghianatan ini terlalu menyakitkan, "

~Alqhiea~

🥇🥈🥉

Setelah diberi kabar oleh Robert bahwa Syiedzha sudah ditemukan dan dibawa ke rumah sakit, Alqhiea tidak membuang-buang waktu dan langsung mengajak Syaina ke sana. Kini keduanya tengah berjalan dengan langkah tergesa-gesa melewati lorong rumah sakit dengan wajah cemas yang begitu kentara.

Langkah mereka semakin cepat ketika hampir mendekati ruang UGD. Disana terlihat seluruh anggota V5 sedang menunggu dengan wajah cemas kecuali Elbha. Cowok itu tidak terlihat sama sekali di sana.

" Rein, " sapa Syaina langsung duduk di samping Reinhard. Gadis itu menangkup wajah kekasihnya yang terlihat lebam di beberapa bagian. " What happen with you? " tanya gadis itu.

Tidak langsung menjawab, Reinhard masih tertunduk dengan wajah muram. Jika ada yang harus disalahkan dalam kejadian ini adalah dirinya.

Syaina masih menatap bingung. Lalu beralih melihat ke arah anggota V5 yang lain satu per satu.

" Rob, ada apa ini? " tanya Syaina pada Robert yang berdiri dengan menyandarkan punggungnya di tembok rumah sakit dengan kepala tertunduk.

" Kak Kelvin, jawab Kak! " pinta Alqhiea yang masih pucat. Demam gadis itu belum benar-benar turun, namun sudah memaksakan diri bersekolah, dan sekarang ke tempat ini.

Kelvin yang duduk bersebelahan dengan Albert menoleh ke arah Alqhiea yang berdiri di samping Syaina. Cowok itu menggelengkan kepala, merasa tak berhak mengatakan apapun.

 GUS ELBHARRA ( TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang