Himawari tidak pernah tertarik kepada pria manapun atau menarik perhatian mereka. Dia tidak pernah memikirkan hal itu meski dahulu teman sebayanya mulai menjalin hubungan cinta di umur rata-rata yang masih remaja.
Bukan karena Mahi memiliki selera yang aneh tapi dia hanya belum menemukan pria yang tepat yang bisa membuat hatinya tergugah. Namun kini, tepat dihadapannya berdiri seorang pria yang sedang memegang karung di tangannya.
Tubuhnya tegap dan tinggi sekitar 180 cm kulitnya tidak terlalu putih tapi terlihat cocok dengan bentuk tubuhnya yang sedikit berotot rambutnya tersisir rapi dengan model masa kini. Alis yang membingkai matanya berbaris rapi dan lebat, menyempurnakan tatapan matanya yang tajam namun tidak terkesan galak.
Pria itu tersenyum memamerkan bentuk bibirnya yang sedikit tebal. "Apa kau baik-baik saja?" tanyanya kepada Mahi yang sedang terpana. "Hai apa kau mendengarku?" Serunya lagi ketika tidak mendapat tanggapan.
Merasakan tangan yang melambai di depan wajahnya Mahi akhirnya tersadar. "I..iya Pak, saya baik-baik saja terima kasih" jawab Mahi lalu langsung mengambil karungnya dari tangan pria itu. Dirinya merasa malu karena sedang dalam kondisi berantakan dan mungkin juga bau badan karena sudah berkeringat sejak tadi.
"Syukurlah, aku tadi melihat semuanya, kau harusnya membalasnya bukan malah diam saja" ucap pria itu.
"Maaf Pak saya harus kembali bekerja, permisi" Mahi memilih tak menanggapi ucapan pria itu karena merasa rendah diri dengan penampilannya. Dia bersikap cuek dan mulai menyapu kembali tanpa menoleh sedikit pun.
Pria berkaos biru itu mengeryit heran, tapi panggilan seorang wanita berbaju merah dari dalam Cafe membuatnya berbalik dan pergi.
"Kau mengenal tukang sapu itu?" tanya si wanita.
'Tidak aku hanya sering melihatnya" jawab sang pria singkat.
"Sering?"
🥞
Mahi tahu diri, meski tertarik, ia tidak akan menampakkannya. Dilihat dari penampilan pria itu, mereka jelas jauh berbeda dari segi fisik maupun status sosial.
Mengabaikan debaran halus di jantungnya, ia cepat-cepat membereskan pekerjaannya dan segera menjauh dari depan kafe itu. Romantisme bukan sesuatu yang tepat untuk dipikirkan saat ini.
Namun seperti kata Kebanyakan orang isi pikiran sering tidak sesuai dengan isi hati. Sampai di rumah Himawari masih terbayang-bayang dengan sosok pria yang ditemuinya tadi. Dia pernah melihat pria yang lebih tampan aktor-aktor drama Korea misalnya, tapi pria yang dilihatnya tadi memberi kesan tersendiri.
'Apa ini yang disebut jatuh cinta pada pandangan pertama?' Seru batinnya dengan hati yang berbunga.
Namun ketika melihat pantulan tubuhnya di cermin, rasa tak percaya diri yang sudah mengakar itu kembali muncul.
Tidak akan ada yang mencintainya dengan penampilan seperti sekarang, terasa kejam tapi itulah fakta di dunia ini, penampilan adalah segalanya. Hidupmu akan jadi lebih mudah jika kau cantik atau tampan termasuk dalam urusan cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langsing is My Dream (End)
ChickLitHimawari yang akrab di panggil Mahi, bisa dibilang meninggal karena kesalahannya sendiri. Berat tubuhnya yang mencapai 110 kg membuatnya mengalami gagal jantung dan meninggal dalam tidur. Mahi sangat menyesal karena abai pada kesehatannya sendiri...