Goodbye Zheina

58 17 7
                                    


Siang ini Elsa kedatangan pemuda manis yang mengaku adik kandung dari abzar

"Kamu diusir dari rumah?" tanya elsa lalu membantu pemuda itu membawa koper

"iya mbak, mama marah banget aku gak dapet ranking satu dikelas, hp ku, motorku, atmku semuanya disita sama mama mbak" curhat pemuda itu yang bernama jewu

Elsa menjadi sedih mendengar curhatan jewu dengan segera gadis itu menghiburnya

"yaudah gapapa kok, kamu masih bisa belajar lagi buat dapetin ranking satu, kamu duduk aja biar mbak yang bawa ke kamar tamu" jewu mengangguk dan memberikan tas ranselnya ke elsa

Jewu menghela nafas lega, setidaknya jika dia diusir dari rumah masih ada abzar yang mau memberi tumpangan, dilihatnya elsa yang nampak cantik setelah berganti pakaian jewu menjadi senyum senyum sendiri

'Astagfirulloh kakak ipar gue geulis pisan pengen gue nikahin' batin jewu yang segera mengatur air mukanya menjadi datar

"oh ya jewu, mbak tinggal bentar ya ke supermarket kamu jaga rumah gapapa kan? stok di kulkas abis semua soalnya" izin elsa yang hanya mendapat anggukan dari jewu

setelah dirasa elsa pergi, jewu menghela nafas lega bisa mati muda dideket cewek itu

"abang gue ketemu cewek modelan begitu dimana anjir?" monolog jewu diiringi raut muka cemberut "gue juga pengen kalik punya pacar kaya mbak elsa huh"

karna merasa bosan ditinggal lama oleh elsa, karna jewu juga lapar akhirnya pemuda itu berinisiatif memasak nasi goreng orek telur dan rasanya lumayan karna jewu pinter masak

"eh kamu masak?" tanya elsa tiba-tiba muncul membuat jewu jantungan

"iya mbak, aku keburu laper jadi masak apa yang ada didapur aja" Elsa mengangguk dan mempout bibirnya, aduh jewu auto gemes sendiri

"yaudah mbak juga mau makan nasgor kamu aja keliatannya enak" puji elsa lalu pergi ke dapur, setelah mengambil sepiring nasgor elsa segera duduk disamping jewu membuat lelaki tersedak

"minum minum minum" titah elsa yang gercep ngasih jewu air putih

'Buset ini bidadari apa gimana ya? udah cantik baik lagi yaallah' batin jewu tak habis fikri

pukul setengah tujuh malam Abzar pulang dan menyaksikan adik dan istrinya bertengkar dan elsa? elsa berlindung dibalik punggungnya jewu

ketika elsa menyadari abzar sudah pulang, ia segera berlari ke abzar dan memegang lengan abzar erat

"kenapa lagi kamu dateng kesini?" tanya abzar segera melepas genggaman elsa dan menarik zheina keluar dari appartmentnya

"aku gamau cerai sama kamu mas, aku mau sama kamu terus, aku gamau kamu menghabiskan sisa umur kamu sama jalang kaya dia" abzar yang tak terima elsa dikatai jalang dengan cepat menampar zheina keras

"kamu adalah jalang yang paling menjijikan yang pernah aku nikahi zheina!, kamu jalang yang paling menjijikan yang pernah aku cintai sepenuh hati tapi apa balasan kamu? kamu selingkuhin aku? jadi siapa yang jalang? kamu sendiri zheina! kamu sendiri!" bentak abzar keras dengan diiringi nafas yang memburu jewu yang menyadari sikonnya tidak karuan segera berjalan menuju pintu dan menyuruh zheina untuk pergi

"tinggalin abang gue, lo ga pantes disebut istri yang baik kalo kerjaan lo gonta ganti cowok diluar sana" ujar pemuda itu lantas membanting pintu dengan keras dan menguncinya

kini abzar tertidur pulas di paha elsa yang sibuk memainkan rambutnya, jewu yang melihat itu merasa jadi sarang nyamuk

"mbak gue ke kamar ya" pamit jewu yang segera bangkit dari duduknya

pukul setengah sembilan abzar terbangun dan kembali tersenyum menatap elsa yang juga tersenyum sangat manis kepada dirinya

"elsa..tetep sama aku terus ya, jangan tinggalin aku, aku cuma punya kamu" Elsa mengangguk dan tersenyum salting

jewu yang mendengar gombalan abzar segera berakting mengeluarkan suara muntah

"Huwek najis ada cogil"

Elsa dan abzar tertawa terbahak bahak mendengarnya "makanya nikah dong biar ada yang bisa digombalin" ejek abzar sembari mencium elsa

"kamu gemes banget sih sayangku, aku cium sampe subuh boleh nggak?" elsa segera memukul lengan abzar dengan keras membuat abzar kesakitan

"ANJING GUE JOMBLO COK" teriak jewu sembari memutar radio dengan kencang

"WOI UDAH MALEM MATIIN RADIONYA GOBLOK" berakhir kakak adik itu saling mengumpat dan elsa hanya menyimak sesekali tertawa

TBC

Love and fire, park jihoon✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang