Setelah aku pegang dedeknya Reza tiba tiba dia protes."Kakak kenapa pegang dedek aku sih...".
Reza bilang seperti itu dan menghempaskan tangan ku sampai terlepas dari dedeknya.
"Tadi kan Reza sendiri minta di tidurin dedeknya... ya sudah kak Fahmi bantuin, tapi setelah di bantuin kenapa reza jadi marah sama kak fahmi".
Aku coba menjelaskan supaya dia tidak salah paham bahwa yang meminta adalah dirinya sedangkan aku cuma membantunya saja.
"Kakak sih pegang dedek aku dan gak bilang mau nidurin, memangnya kalau nidurin harus di pegang pegang ya?".
"Ya iya lah di pegang kalau tidak di pegang terus bagai mana cara buat nidurinya".
"Ya sudah kalau gitu kita ulang kak biar dedek aku cepat tidur aku sudah capek".
"Iya kamu percaya saja sama kakak dan kamu jangan bilang sama siapa siapa kalau yang nidurin dedek kamu adalah kak Fahmi, ini adalah rahasia kita berdua. Kakak tidak mau sampai ada yang tahu dan meminta kakak untuk menidurkan dedeknya juga. Kakak tidak bisa melakukan kecuali pada punya kamu Reza".
"Iya kak aku janji".
Maafin kakak reza... Karena kali ini kakak harus melakukan ini untuk menidurkan dedek kamu agar kamu bisa tidur nyenyak habis ini.
Aku mulai memeluknya lagi dari belakang dan tangan ku aku julukan untuk meraih dedeknya Reza dan aku genggam seperti tadi dan sekarang aku mulai mengocoknya secara perlahan dan desisan di bibir Reza mulai terdengar seiring dengan kocokan tanganku.
Emmh emmmh emmh essshh emmmh
Semakin aku percepat kocokannya semakin kencang juga desahan reza. Sepertinya Reza sudah menikmati perlakuan ku, sekarang dedeknya semakin keras di tangan ku.
"Rezaa enak kan di giniin... Kamu ngedesah saja tidak usah di tahan".
"Emmh iii ya kaaak enak...".
"Kalau gitu nikmati saja sebentar lagi punya kamu pasti akan mengeluarkan cairannya".
Selagi tangan ku mengocoknya aku mulai menciumi tengkuknya aroma Reza benar benar enak apa lagi setelah habis mandi dan keramas seperti ini.
Aku endus berkali kali tengkuknya dan aku ciumi sampai ke lehernya dan hal itu membuat Reza semakin menggeliat dan mendesah membuat tubuh kita bergesekan semakin intens.
Ahhh kak Fahmi... Emmmh eemmmh kak aku sudah mau keluar...ahhh.
Aku yang mendengar Reza mengatakan mau keluar, aku langsung nyepetin kocokannya.
Crot croott crott crot
Entah berapa kali tembakan yang jelas tangan ku basah banget terkena cairan Reza dan untungnya dia beralaskan handuk tadi, jadi langsung aku lelap pakai handuknya dan setelah bersih baru aku singkirkan handuknya.
Setelah itu aku sudah ngerasain nafas Reza yang sudah teratur sehabis ngos ngosan tadi. Dan itu menandakan jika Reza sudah tertidur.
Sekarang aku memeluknya erat dan ini pertama kalinya bagi aku berpelukan tanpa menggunakan penghalang apapun dalam tubuh kita rasanya benar benar enak kulit dia terasa sangat lembut halus terasa menempel di kulit aku.
Tidak lama aku merasakan benar benar ngantuk karena kecapek an habis jelajah kemarin.
•Fahmi POV end•
***
Sekarang sudah jam 5 : 30 tapi fahmi sama Reza juga belum turun untuk sarapan sedangkan Rita dan suaminya sedang menunggu mereka di meja makan untuk sarapan.
Di keluarga Fahmi sarapan bersama sudah jadi kewajiban jika keluarganya sedang kumpul di rumah karena mama dan papanya jarang ada di rumah kecuali hari Senin.
"Pa... Anak anak kok belum ada yang turun sih apa mungkin mereka kesiangan?".
"Iya ya ini sudah jam 5 : 30 biasanya mereka sudah di sini sebelum kita, tapi kok sekarang suaranya saja tidak terdengar. coba mama cek dulu deh ma takut anak anak kesiangan".
"Kalau gitu mama lihat dulu ya, papa tunggu di sini dulu".
"Iya...".
Terlihat Rita berlari menaiki tangga untuk melihat anaknya yang masih belum juga turun.
"Huuuh huuuh huuuh", setelah sampai di lantai atas Rita mogok, dia baru menyadari jika dirinya sudah berumur dan tidak kuat lari menaiki tangga lagi.
Rita berjalan sedikit tertatih menuju kamar Fahmi dan mengetuk pintunya setelah sampai di sana.
" Tok tok tok Fahmi... Nak... Kamu sudah bangun... Tok tok tok Fahmi".
Karena tidak ada jawaban dari dalam kamar Rita langsung membuka pintu kamar Fahmi dan ternyata pintunya tidak di kunci.
Setelah pintu terbuka Rita langsung masuk dan menghampiri anaknya yang sedang tidur di ranjang untuk membangunkannya.
"Fahmi bangun... Loh kok Reza bukan Fahmi terus Fahmi kemana?".
Rita yang melihat Reza tidur di kamar Fahmi langsung terkejut, dia mengira yang sedang tidur di balik selimut itu Fahmi.
Tapi Rita tetap saja membangunkan Reza karena Reza juga butuh bangun pagi juga.
"Rezaa bangun nak... Sudah siang ini kamu kok belum bangun bangun dari tadi... Kamu kecapek an habis jelajah?".
Reza yang masih ngantuk tidak menjawab pertanyaan Rita hanya menggeliat di atas kasur sambil menyipitkan matanya menyeimbangkan cahaya yang masuk. Rita yang melihat anaknya enggan bangun tidak menyerah untuk membangunkan Reza.
"Reza ayo kamu sudah telat sekolahnya apa kamu mau bolos sekolah".
"Mendengar mamanya yang bilang telat sekolah membuat reza kehilangan rasa ngantuknya. Reza yang barusan tidur di kasur sekarang sudah terduduk dengan mata yang sudah melebar.
"Memangnya sekarang sudah jam berapa ma?".
"Sudah jam 6 kurang ayo buruan balik ke kamar kamu mandi di sana saja jangan nungguin kak Fahmi. Loh Reza kamu tidur sama kakak tidak pakai baju??".
Rita yang melihat Reza tidak pakai baju jadi memicingkan mata karena sedikit curiga.
"Iya ma... Kemarin aku sama kak fahmi kecapekan... terus aku buru buru mandi dan minta pijitin kak fahmi terus ketiduran belum sempat pakai baju karena sudah ngantuk banget. Bahkan aku sama kak Reza lupa makan malam ma... kalau mama tidak kesini pasti aku masih tidur saking ngantuknya. Dan sekarang sekolah aku meliburkan bagi anak anak yang ikut kegiatan jelajah ma".
Reza benar benar menceritakan apa yang dia lakukan setelah pulang jelajah secara detile pada mamanya.
"Ya sudah kalau gitu bilangin sama kak Fahmi di suruh sarapan sama mama setelah selesai mandi kamu juga harus sarapan jangan tidur lagi. Mama sama papa sarapan dulu ya soalnya mama kesiangan nanti kalau nunggu kalian".
"Iya ma mama sarapan saja sama papa aku masih nungguin kak Fahmi selasai mandi".
Saat mereka sedang asyik bicara tiba tiba ada sedikit bau yang agak anyir tercium rita saat angin dari luar kamar berhembus ke dalam.
"Emmh bau apa ini kok kayak bau bau anyir ya dan mama sedikit familiar dengan bau ini tapi apa ya? Reza kamu nyium bau itu tidak?".
"Bau apa an sih ma kok aku nggak nyium bau apa apa".
Rita terus mengendus endus sekitar badan Reza dan sepertinya bau itu berasal dari Reza.
"Ihh pasti kamu nih yang belum mandi makanya bau.... sudah kamu pergi sana saja mama mau turun ke bawah".
Setelah Rita turun ke bawah Fahmi langsung keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sudah segar.
"Kak barusan mama kesini nyuruh kita sarapan tapi aku bilang masih nunggu kak Fahmi".
"Mama sekarang sudah turun? Kamu sudah bilang kan mama sama papa suruh makan duluan tidak usah menunggu kita"
"Sudah... Kakak sini deh kakak nyium bau anyir nggak dibtubuh ku
KAMU SEDANG MEMBACA
adik tercinta
Teen FictionAda suatu ketika saat Reza tidur di kamar kakaknya Reza terganggu dalam tidurnya, sangat terasa bahwa ranjang yang ditempati sedikit bergoyang, awalnya goyangan itu pelan dan teratur namun semakin lama goyangan itu semakin cepat dan tidak teratur la...