hppy reading 🌻
Hari ini adalah mata pelajaran Matematika. Karena besok sudah UTS, guru Matematika mereka meminta pembentukan kelompok yang pasti Ibu itu sendiri yang memilih.Pembagian kelompok sudah ada, masing-masing kelompok terdapat 4 orang, Nala menoleh pada kelompoknya yang berisi Rhea yang tengah bermain handphone, Iqala dan Reno yang saling mencoret buku.
Nala menghela nafasnya, lalu menoleh ke arah samping kanannya, ada kelompok tiga yang berisi, Rafa, Qiara, Aksa dan Gina teman sekelas yang tak terlalu akrab, Gina termasuk anak yang ambis.
Dia melirik lagi ke arah teman sekelompoknya, mungkin hari ini akan menjadi hari terberat.
"Nala, pembagian tugasnya gimana ni?"
Reno menyadarkan Nala dari lamunan.
Nala menunjuk subjudul no 2 "kalian cari penjelasan mengenai phi aja. Si-"
"V? BTS?" Rhea menyambar penjelasan Nala yang belum selesai.
"Ini matematika, anjir. Lo kata sejarah korea?" Reno menoyor pelan kepala Rhea.
Iqala tertawa pelan "bego. Pi. Pitagoras dongo. Yekan La?"
"Nah, tumben Qal ga dongo kek temen lo" Reno memuji Iqala.
Nala menghela nafas lelah "betiga lu dongo semua"
"Aw, kaka Nala tumben kasar?"
Rhea memegang kepala Nala "lo sehat kan La?"
"Jangan-jangan lo kesambet lagi?"
"Ngaku lo siapa?"
"Keluar lo dari tubuh Nala!"
Nala menatap mereka "please deh"
🦋🦋🦋
Jadwal UTS baru saja keluar dan akan dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut, mulai dari besok. Dan setelah jadwal UTS, sekolah mereka akan mengadakan bazzar.
Nala menoleh ke arah Rafa dan Qiara yang sedang berbicara, tak apa yang dibicarakan oleh dua kutub itu, sedari tadi bahkan mereka berdua belum beranjak padahal pelajaran matematika sudah berakhir 20 menitan.
Ditatapnya pula ke arah Rhea dan Iqala, mereka berdua membicarakan guru ganteng yang ada di bimbel mereka. Nala tidak bisa ikut menggosip karena dia tidak tahu apa-apa. Sedangkan Reno dan Aksa sedang latihan untuk festival olahraga nasional, mereka akhir-akhir ini sangat sibuk sepertinya.
Nala hanya menghela nafas berat saat mendengar tawa dari Rhea dan Iqala tak lupa dengan Qiara yang beberapa kali tersenyum lepas dibuat oleh Rafa.
Dia bangkit dari duduknya menghampiri Rhea dan Iqala "pada mau ke toilet ga?"
"Engga dulu deh La" tolah Rhea
Iqala menggeleng "gue juga lagi ga pengen"
"Eh trus-trus gimana lo sama dia?" tanya Rhea pada Iqala
KAMU SEDANG MEMBACA
Dekap Harsa
Teen FictionSetiap hati pernah berlabuh. Nala pun begitu. Tanpa berlari, sebenarnya Nala mengejar. dan tanpa pengulangan, sebenarnya dia juga mengerti untuk berhenti. Namun tetap saja, tak ada batas yang ia tetapkan. Untuk apa batas harus ditetapkan? Karena Nal...