Selamat membaca 🤗❣️
Tidak terasa matahari sudah kembali terbenam, membuat langit yang tadinya cerah kini menjadi gelap. Hawa panas pun berganti menjadi dingin akibat udara malam hari.
Syila sedang asik dengan mimpinya, ia begitu tenang dengan tidur lelap nya. Namun kenyamanan tidurnya harus terganggu akibat pergerakan seseorang yang berada disebelahnya. Orang itu bergerak gelisah kesana kemari dengan bibir yang begetar seperti orang yang menggigil kedinginan.
Hal itu membuat Syila yang sedang terlelap pun akhirnya terbangun dan menengok kearah samping dimana suaminya berada. Gadis itu mengerutkan dahinya melihat suaminya yang menggigil sekujur tubuh. Bahkan tubuhnya pun sudah terbungkus selimut tebal, menyisakan kepalanya saja.
"Kak erka."panggil Syila sambil mengguncang tubuh suaminya. Namun tidak ada jawaban dari sang suami, hanya terdengar gumaman yang tidak jelas.
Syila pun menempelkan punggung tangannya pada dahi Erka. Seketika ia langsung menjauhan lengannya.
"Dia demam."kata Syila setelah memeriksa dahi Erka yang panas. Pantas saja suaminya ini menggigil kedinginan padahal suhu AC di kamarnya tidak terlalu dingin, namun mampu membuat Erka menggigil kedinginan.
Dengan cepat Syila bangkit dari ranjang, ia keluar kamar menuju dapur untuk mengambil air dan handuk kecil untuk mengompres suaminya. Sembari berjalan menuju dapur Syila mencepol asal rambutnya membuat beberapa anak rambut tidak ikut terbawa.
Tidak butuh waktu yang lama Syila sudah kembali kedalam kamar. Ia langsung saja mencemplungkan handuk kecil tersebut kedalam air hangat kemudian memerasnya dan menempelkannya di dahi Erka.
Gadis itu mengambil alat pengukur suhu tubuh yang berada di laci nakas samping tempat tidurnya. Ia mengecek suhu tubuh suaminya yang menunjukan angka 38.8c. Dimana suhu tubuh Erka sangat tinggi.
Syila meraih remot AC kemudian mematikan ACnya. Ia tidak tega melihat Erka yang menggigil seperti ini. Matanya melirik jam yang menunjukan pukul 1 dini hari.
"Mama."
Syila menoleh ketika mendengar suara rintihan Erka yang memanggil nama mertuanya itu.
"Dingin."lagi Erka kembali menggumam.
Syila yang bingung harus bagaimana menggigit jempolnya. Ia tidak terbiasa mengurus orang sakit, bahkan mengurus dirinya yang sedang sakit saja ia dibantu oleh Bunda dan Ayahnya.
Namun melihat Erka yang menggigil kedinginan dengan badan yang panas membuat Syila tidak tega. Ia pun berpikir bagaimana caranya agar suaminya itu tidak merasa kedinginan. Otaknya pun teringat dengan kejadian dimana saat dirinya sedang sakit demam dan merasa kedinginan seperti Erka, Bundanya akan segera langsung memeluk tubuhnya semalaman. Dan itu efektif membuatnya merasa lebih hangat dan nyaman. Mungkin jika bahasa lebih baiknya skin to skin, pertemuan antara kulit dengan kulit yang bisa membuat seseorang yang kedinginan akan merasa lebih hangat karena sentuhan kulit tersebut.
Tapi Syila buru buru menggeleng, logikanya mengatakan untuk tidak melakukan itu. Namun hatinya berkata untuk ia melakukannya. Memeluk pria yang selalu membuatnya kesal setiap hari dan bertengkar dengannya apa tidak salah? Walaupun sah sah saja karena mereka suami istri, tapi apa harus sekali?. Namun jika tidak Erka akan terus menggigil semalaman dan Syila tau itu rasanya tidak enak.
"Ah yauda lah ya itung itung bantu orang yang sakit."
Akhirnya setelah berperang dengan logikanya Syila memutuskan untuk masuk kedalam selimut menyingkirkan guling yang menjadi pembatas antara dirinya dan Erka selama tidur dalam satu ranjang. Tubuhnya dengan pelan berangsur mendekat kearah Erka yang menggigil, ia bisa merasakan hawa panas dari tubuh Erka walaupun sang empunya merasa kedinginan namun tubuhnya sangat amat panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Suamikkk
General FictionUPDATE SETIAP HARI! My first story🤗 Perjodohan. Sudah tidak asing memang dengan yang namanya 'Perjodohan' sejak jaman dulu hingga jaman sekarang tradisi itu masih tetap terjadi. Perjodohan yang kerap kali dilakukan oleh para orang tua untuk para an...