---
Apakah kita bisa bersama selama nya?
Bagaimana jika kita ditakdirkan untuk tidak bersama selama nya melainkan bersama untuk sementara?
Alzam adalah laki-laki yang sulit untuk jatuh cinta kepada seorang perempuan dan Aqila adalah perempuan perta...
"Ntah kita yang dipersatukan atau tidak, biarlah do'a-do'aku terus merayu tuhan hingga akhir kemudian aamiinku sukses atau air mataku yang menetes."
-Rana Aqila Humaira-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Elsa be like: Maaf ya kalo aku ganggu kamu😁
H A P P Y R E A D I N G
Aqila menangkat kedua tangannya setelah shalat, ia berdo'a kepada Allah untuk selalu melindunginya dimanapun dirinya berada.
"Ya allah kali ini aku kagum kepada salah satu ciptaanmu, tapi kelihatannya ada banyak hati yang ingin memilikinya aku butuh engkau dalam petarungan ini ya allah."
"Ya allah jika dia berjodoh dengan orang lain, saya juga orang ya allah."
Sedikit maksa yaa🤸♀️
"Aku mengagumi salah satu hamba-Mu ya Allah, tanpa ku jelaskan sekalipun, aku yakin kau pasti tau siapa itu."
"Aamiin."
"Yaa Rabb, hamba lemah jika sudah berurusan dengan perasaan."
Usai shalat subuh selesai, Aqila pergi ke dapur untuk membantu sang bunda membuat sarapan.
"Udah selesai shalatnya?" tanya bunda Aqila.
"Sudah."
"Kamu abis do'a apa? kok tadi bundaa lewat kamar kamu kayaknya kamu nyebut jodoh-jodoh gitu."
Aqila diam membeku, ia bingung harus menjawab apa "Emm anu bun" ucap nya dengan cecengiran.
"Sekolah aja dulu yaa qil, baru kamu bisa nikah."
"Ya allah bundaaa, tadikan aku bahas jodoh bukan bahas nikah" jawab Aqila dengan rasa kesal campur rasa malu.
"Bunda kan cuman ngingiten kamu ajaa sayang" bunda pun tertawa melihat muka lucu Aqila.
"ISH sebel deh aku."
"Ahaha."
"Bun aku keluar bentar ya, mau menikmati angin dipagi hari hehehe."
"Iyaa sayang."
Aqila pergi ke balkon untuk menikmati angin ketika pagi hari dengan bulan yang masih menyinari bumi.
Aqila menatap langit dan mengatakan "Aku merindukanmu tuan."
Ditempat lain, yaitu di Masjid seorang laki-laki sedang berdo'a kepada Pencipta-Nya, dia adalah Raden Alzam Al-Baihaqi.
