TRAGEDI KAMAR 07 - 17 [SELESAI]

BAGIAN 03| TEMAN BARU, TEKA-TEKI LAMA

HALOO

Follow akun Instagram aku @widdnrr

Dan akun wattpad aku laut_senja10

Tinggalkan jejak kalian di sini dengan voment sebanyak-banyaknya ya!!

Happy Reading ᝰ.ᐟ

•••

“Rahasia baru?”

_&&&_

Bab 03: Teman Baru, Teka-Teki Lama

Hari pertama sekolah di Bina Harapan Boarding School akhirnya dimulai. Para penghuni kamar 07 dan 17 bergegas mempersiapkan diri. Januari, Septian, Elang, Gabriel, Mahendra, dan Luna berkumpul di aula utama untuk mengikuti upacara pembukaan. Bangunan aula itu megah, dengan pilar-pilar tinggi dan jendela kaca besar yang memantulkan sinar matahari pagi.

Saat semua siswa berkumpul, kepala sekolah mulai memberikan sambutan. Namun, perhatian mereka teralihkan oleh sosok perempuan yang mendadak muncul di samping Luna. Perempuan itu tersenyum tipis, mengenakan seragam yang sama, tapi ada sesuatu yang terasa aneh darinya.

“Kayaknya, gue nggak lihat dia pas daftar ulang kemarin deh?” bisik Mahendra kepada Septian.

"Enggak tahu, baru lihat juga," jawab Septian sambil mengangkat bahu.

Luna, yang merasa keberadaan sosok itu agak mencurigakan, mencoba tetap tenang. Perempuan itu memperkenalkan dirinya dengan nama Nadira. Suaranya lembut, tapi ada sesuatu dalam nada bicaranya yang membuat bulu kuduk Luna sedikit meremang.

“Senang bertemu kalian, kita bisa berteman baik kan? Kita sama-sama murid baru di sini,” ujar Nadira dengan senyum yang nyaris tak berubah sejak tadi.

“O-ohh i-iya boleh dong!”

Setelah upacara selesai, mereka semua diajak untuk mengikuti tur keliling sekolah. Bangunan sekolah itu besar, dengan lorong-lorong panjang dan ruangan-ruangan khusus untuk berbagai aktivitas. Saat tur berjalan, Nadira tampak lebih sering berada di dekat Luna, sesekali mengobrol kecil.

“Luna? Kamu pindah ke sini bareng mereka juga?” tanya Nadira memecah kebisuan.

“Iya.” jawab Luna singkat, tanpa menoleh ke arah Nadira sedikitpun.

Namun, saat mereka sampai di depan perpustakaan, Nadira tiba-tiba berhenti. Matanya menatap lurus ke arah bangunan tua itu, seolah ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Luna yang menyadari perubahan sikap Nadira ikut berhenti dan bertanya, “Kenapa?”

Nadira menoleh dengan ekspresi datar. “Enggak apa-apa, cuman... Bangunannya cantik, ya.”

Di kamar 07, para penghuni kembali mendiskusikan hari pertama mereka.

“Eh kalian sadar nggak sih, cewek baru itu siapa sih namanya? Si... nah si Nadira! Kayak ada yang aneh gitu?” tanya Mahendra sambil mengelus dagunya.

“Enggak aneh, cuma dia kelihatan beda,” ujar Gabriel.

Septian tertawa kecil. “Mungkin karena dia cantik, makanya lo berusaha nyari keanehan, ya?”

Januari yang sedari tadi diam akhirnya berbicara. “Bukan cuma Nadira. Sekolah ini juga aneh. Kalian lihat bangunan perpustakaan tadi? Ada sesuatu yang enggak biasa dari suasananya.”