Flasback
Evelyn menatap pantulan dirinya didepan cermin setelah pelayan selesai menata rambutnya. Hari ini akan ada tamu penting yang akan datang di kediamannya.
"Evelyn, calon tunanganmu sudah datang. Apa kau sudah siap?" tanya Countess, wanita itu berjalan kearah putrinya
"Sudah ibu" timpal Evelyn, menatap ibunya dengan senyum tipis
"Hari ini kau sangat cantik Evelyn, pasti duke muda langsung tertarik setelah melihatmu" puji diane dengan senyum merekah di bibirnya
Diane segera mengajak Evelyn keruang tamu untuk menemui calon tunangan dan keluarganya yang baru saja datang dari ibu kota.
Sampai di ruang tamu, Evelyn disambut oleh senyuman lebar duke dan duchess. Sedangkan disamping keduanya ada seorang pria muda yang usianya terpaut beberapa tahun diatas Evelyn, pasti itu adalah calon tunangannya.
Evelyn mengikuti ibunya berjalan mendekat ketempat duduk mereka, ia kemudian sedikit menunduk untuk memberi salam.
Setelah memberi salam, count mempersilahkan Evelyn duduk untuk bergabung bersama mereka. Ia duduk tepat didepan pria muda itu. Saat obrolan kedua keluarga sedang berlangsung, Evelyn sedikit melirik kearah pria yang akan menjadi tunangannya. Pria itu tidak banyak bicara, sedari tadi ia memasang ekspesi wajah datar seolah tidak tertarik dengan pembicaan ini.
Setelah berbincang beberapa saat, Count Lindberg, ayah Evelyn menyuruh putrinya untuk menemani Felix berjalan-jalan ditaman.
Akhirnya kedua orang itu memiliki kesempatan untuk berbincang satu-sama lain. Felix hanya mengikuti Evelyn berjalan-jalan ditaman. Selama bersama dengan Evelyn, pria itu sama seperti sebelumnya, ia tidak banyak bicara, pria itu hanya mendengarkan Evelyn saja dan sesekali membalas pertanyaan Evelyn dengan singkat.
"Setiap tahun, festival musim semi disini sangat meriah, bahkan banyak yang datang dari luar daerah. Apa di ibu kota juga sama? pasti disana perayaan itu jauh lebih meriah" ujar Evelyn, sedari tadi ia lebih banyak menceritakan keadaan dan suasana daerah tempat tinggalnya
Felix hanya diam tak menaggapi. Pria itu menghentikan langkah kakinya.
Evelyn yang berjalan disampingnya ikut berhenti dan menatap heran kearah Felix disampingnya.
Beberapa saat kemudian pria itu mulai angkat suara "Sepertinya kau belum tau alasan kenapa pertunangan ini bisa terjadi lady"
"Apa maksud mu?" Evelyn mengeryitkan keningnya.
Felix tersenyum miring "Pertunangan ini terjadi hanya karna suatu perjanjian, jadi jika perjanjian itu suatu saat nanti hancur, maka pertunangan ini juga akan berakhir"
Evelyn mengenyitkan keningnya, menatap Felix dengan raut wajah kebingungan "Apa kau tidak menyukai pertunangan ini?" tanya Evelyn ragu
"Tidak" jawabnya denga raut wajah datar "Jadi jangan pernah mengharapkan apapun dari ku maupun keluargaku" ujarnya dingin
Felix kemudian pergi dari taman, meninggalkan Evelyn yang masih menatapnya kebingungan, gadis itu berusaha mencerna apa yang calon tunangannya itu katakan.
***
Sudah lebih dari satu minggu Evelyn bekerja di kediaman duke. Ia beruntung karena sampai saat ini Felix tidak tahu kalau dia bekerja di sini. Itu karena selama ini saat akan berpapasan dengan pria itu, Evelyn selalu berhasil menghindar dan mejauhkan diri darinya.
Evelyn menyeka keringat di dahinya, akhirnya tugasnya menyapu halaman belakang selesai juga. Sebelum ia kembali, terlihat seorang pria muda yang membawa sekeranjang besar berisi sayuran sedang berjalan kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Fiance's Obsession
Historical FictionKehidupan Evelyn yang sempurna berubah setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus menjual harta dan kediamannya untuk membayar hutang keluarga. Setelah kehilangan rumahnya, evelyn dan kedua adiknya tinggal disebuah rumah kecil yang ada di pinggir...