#11

734 20 0
                                    

(14.22)

Tubuh Carissa terasa panas, bukan karena sakit. Ia merasa ingin sekali mandi karena sejak tadi Hades menyuruhnya untuk membersihkan setiap titik di dalam rumah Ardian.

"Huft..."

Saat ini Carissa sedang mengepel lantai bagian dapur, tempat terakhir yang ia bersihkan. Setelah ini entah apa yang akan di perintahkan Hades padanya.

Mungkin memasak.

"Kau yang harus mencari hadiah nya. Dan...masak makanan untuk nanti malam. Aku akan pergi menjemput Selia." Setelah mengatakan itu Hades langsung melangkah pergi.

"Tu-tuan tunggu!"

"Apa? Kau tidak mau aku menjemput Selia? Kau pikir aku akan menuruti mu?"

"Tidak...jam berapa tuan akan kembali?"

"...kau takut?"

Carissa menggeleng. "Aku akan menyiapkan makanan saat tuan akan kembali, agar...tidak dingin."

Tanpa menjawab Hades pergi meninggalkan Carissa. Carissa tidak lagi berani memanggil, ia memilih meneruskan kegiatan mengepelnya. Mungkin nanti ia akan segera memasak.

Dari kota kesini sekitar dua jam...itu berarti kak Hades akan sampai sekitar lima..jam?

Itu artinya aku harus sudah mulai memasak sekitar jam setengah delapan...

BRAK.

"Astaga.." Carissa memegang dadanya karena terlalu terkejut, Hades tidak biasanya menutup pintu dengan membanting seperti itu.

Sekitar sepuluh menit kemudian, Carissa sudah selesai membersihkan dapur. Dengan segera Carissa menyimpan kembali peralatan mengepel yang ia gunakan.

Lalu menuju kamarnya untuk mengambil pakaian, ia akan mandi agar tetap merasa panas seperti saat ini.

Dan sekarang Carissa masih berada di dapur karena sedang mengupasi kulit bawang putih dan merah, agar mempercepat dirinya nanti saat akan memasak.

#####

(16.27)

Karena merasa bosan, Carissa memilih untuk berjalan-jalan berkeliling rumah. Jika beruntung ia juga bisa menemukan hadiah dari Bella. Ia sangat menikmati pemandangan yang menurutnya sungguh indah dan terasa sejuk.

Di mana bibi menyimpan kotak itu...

Carissa yang berdiri di dekat kolam renang melihat ke arah lautan. Kakinya melangkah lurus lalu menuruni sebuah tingkatan dan sampai menginjak di rumput hijau.

Langkahnya tak berhenti. Angin datang menerpa Carissa, mengibarkan rambut tergerai Carissa membuat nya sedikit berantakan. Carissa menikmati sapuan angin itu.

Melihat sebuah pohon besar, Carissa teringat masa kecil dimana ia dan Hades sering bermain di bawah pohon itu.

Mendekati pohon hingga akhirnya Carissa berada di bawah nya. Mengamati pohon yang masih sama seperti dulu, ada yang berubah, tangkai dan dedaunan nya semakin banyak dari terakhir ia lihat.

Flashback on

"KAK HADES LIHAT!!!" Carissa yang berusia sepuluh tahun menunjuk sebuah pohon besar dengan semangat dan senyuman lebar.

"Huh..huh..kamu berlari sangat cepat Rissa. Jangan berteriak kencang seperti itu..."

"Tentu saja! Lihat lihat!"

"Sangat besar..."

"Aku ingin naik!"

Hades yang saat itu berusia tujuh belas tahun mengangguk, beberapa detik kemudian ia sadar dan langsung menggeleng kuat.

H A D E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang