3. Gadis aneh

49 4 0
                                    

Terkadang setan juga sekolah

-----

Didalam kelas yang sepi karena jam akan dimulai satu jam lagi, Nabila duduk sendirian dengan kalkulator di atas mejanya. Uang jajan bulan ini hanya masih tersisa Rp. 1.600.000, ini masih terhitung awal bulan Nabila harus memutar otak untuk biaya makan dan uang kosnya lima bulan ke depan.

"Gila kerja apa yah gue"

Gadis itu memijit keningnya bingung, terlalu fokus memikirkan uang bulanan ia sampai tidak sadar gadis aneh yang awal kelas duduk disebelahnya sudah duduk manis dihadapannya. Dengan mata panda, wajah pucat, rambut berantakan tanpa disisir serta bulu hidung yang terlihat meronta keluar dari tempatnya lagi-lagi membuat Nabila menatapnya ngerih-ngerih sedap.

"Ap_apa?" Tanya Nabila takut-takut.

"Gue butuh asisten" ujar gadis itu dengan wajah datar bercampur lelah.

"Ha?" Nabila memiringkan kepalanya menatap gadis itu dengan raut kebingungan yang kental.

"Lu butuh uang, gue butuh asisten"

"Apaan dah" Nabila langsung mengalihkan pandangannya keluar kelas, jujur ketika melihat gadis ini ia selalu merasa merinding sekujur tubuh. Tiba-tiba ia teringat dengan sebuah cerita sesosok hantu yang menyamar menjadi siswa.

Srekk!!

Nabila langsung berdiri dari tempat duduknya dan dengan cepat berlari keluar kelas tanpa melihat kebelakang sama sekali, takut-takut gadis aneh itu sudah berdiri di belakangnya dengan muka berdarah-darah.

"Gila, demen banget masalah deketin gueeee!!" Nabila terus berlari menjauh dari kelas.

"Astagfirullah Masya Allah Tuhan Yesus"

"Sekolah pagi, sholat Maghrib, sholat ashar"

"Klenteng, gereja, masjid, musholla"

Di tengah ketakutannya tiba-tiba sebuah tepukan di bahu membuat jantung gadis itu pindah ke dengkul.

"Heh!"

"ASTAGFIRULLAH TUHAN YESUS!!"

"Syahadat bil Syahadat!"

"Astagfirullah lupa password" Nabila menyengir kuda.

"Ngapain lu lari-lari?" Tanya Jean kepo.

Seakan teringat sesuatu, Nabila langsung memeluk lengan Jean dengan sekuat tenaga.

"Kelas gue ada setan!!" Seru gadis itu dengan mata melotot takut.

"Liat setan mah berdoa lah elu ngapain klenteng, gereja, masjid, musholla?" Tanya Jean tak habis pikir.

Mendengar ledekan Juan, Nabila langsung melepas tangannya dan menatap Juan dengan permusuhan.

"Ck! Namanya juga orang takut"

"Lagi ada kelas lu hari ini?" Tanya Juan.

Nabila menganggukkan kepalanya lalu menggeleng, namun matanya melirik sosok Juan dengan curiga.

"Nah kalo gak ada, mending bantu gue"

Pak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang