******
burung-burung mulai berkicau ria, suara-suara aktivitas manusia sudah mulai terdengar menandakan malam telah berganti dengan pagi. Namun, dua manusia yang malam tadi berkicamuk dengan aktivitasnya masih tertidur dengan sangat lelap. Harka dan Zilia masih mengumpulkan energi setelah apa yang terjadi 11 jam yang lalu di hidup mereka. Tangan besar Harka memeluk pinggang ramping Zilia, sementara wanita itu membelakangi pria yang memeluknya, tubuh mereka hanya ditutupi dengan satu selimut yang sama.
Harka menggeliat membuka sambil memicingkan mata merasa silau dengan matahari yang menembus jendela dan mengenai wajahnya. Ia mengusap wajah dengan tangan, dilihatnya kondisi sekeliling kamar dan dilihatnya zilia yang sedang membelakanginya. Harka teringan dengan kejadian yang membuat mereka berada dalam satu ranjang. Ia tersenyum sangat manis, belum pernah dirinya sebahagia ini apalagi alasanya adalah seorang wanita yang bahkan dirinyapun sebelum mengenal zilia sangat membenci wanita. Bukan tanpa alasan harka membenci seorang wanita, karena wanita lah keluarga harka harus terpecah belah dan tidak ada keharmonisan didalamnya selama 10 tahun.
Harka membalikan tubuh zilia menghadap dirinya dengan sangat hati-hati takut wanita itu terganggu dengan tidurnya. harka menatap wajah zilia sangat dalam, kemudian dirinya membelai wajah cantik didepanya itu, merapikan rambutnya dan sedikit menoel hidung mancung dihadapanyaa. ia sedikit tergelak dan kemudian tersenyum sambil kembali merapikan anak rambut yang mengganggu wajah zilia.
"aku tidak menyangka secepat ini mencintaimu zilia"
Harka mengingat kejadian masa lalu yang mempertemukan mereka, di awal pertemuan itu harka sudah menaruh rasa yang berbeda pada zilia dibanding wanita-wanita yang selama ini berusaha mendekatinya. Namun, dengan berjalanya waktu yang sangat singkat harka sudah jatuh hati pada zilia dan memastikan wanita yang berhasil mencuri perhatianya itu harus dia milliki seutuhnya bagaimanapun caranya, suka atau tidak suka harus ia dapatkan walaupun dengan cara yang menyakitkan.
"hanya dalam hitungan hari kau berhasil membuat pendirian seorang presdir runtuh. Sebelumnya aku sangat membenci kaum mu zilia. namun kau datang untuk memberi rasa cinta terhadap rasa benciku".
Harka menatap wajah zilia, ia mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir wanita itu singkat. ia tersenyum manis lagi dan lagi, jika ada yang melihat dirinya bersikap manis seperti ini sudah dipastikan orang-orang akan kena sihirnya.
Harka turun dari ranjang mengutip bajunya dan baju zilia yang berserakan dilantai kemudian meletakanya pada keranjang baju kotor. Ia berjalan kekamar mandi untuk membersihkan diri, sebelum ia masuk ke dalam, dirinya menyempatkan untuk melihat wanita yang dicintainya dengan diam itu.
"untuk saat ini, biarkan aku yang mencintaimu dulu. akan ku buat dirimu mencintaiku juga dan akan ku kembalikan kebahagiaan masa remaja mu yang hilang". Harka berucap dengan lirih, sehingga dirinya tidak mengganggu tidur zilia. Ia menatap zilia kemudian berlalu dan menutup pintu kamar mandi.
sudah 20 menit harka didalam kamar mandi untuk membersihkan badanya. ia keluar sangat segar dan tampan dengan air yang menetes dari ujung-ujung rambut membuat dirinya dinobatkan sebagai pria tertampan di negeri ini. Harka hanya melilitkan handuk di pinggang menampakan otot-otot tubuh yang digilai para wanita jika melihat wujudnya. Namun sayang, wanita yang ada di kamar itu malah masih tergoda dengan tidurnya.
Harka melihat zilia yang masih terlelap tidur, kemudian ia berjalan ke walk in closet pribadinya mengambil jas mewah berwarna Navy. Selesai memakai baju, dirinya beralih pada laci kaca yang berisi jam-jam mewah kemudian memakai salah satu jam yang dirinya mau. sekarang harka sudah bak dewa dengan tampilan sangat formal dan sangat berkelas. ia menyemprotkan parfume di badanya, dilihatnya dari kaca zilia mulai menggeliat dan membuka matanya. Harka bergegas mendekati zilia, hingga dirinya sampai disamping kasur dimana zilia terbaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Ingin Hidup
Romansapreety elizabeth Brazilia, biasa di panggil zilia merupakan wanita berumur 20 tahun yang baru memasuki perkuliahan di semester 4 pada salah satu universitas indonesia. awalnya Zilia anak dari konglomerat. Namun kebahagiaan dan keceriaanya musnah set...