Isu 2 : Ujian Kental (2)

442 50 3
                                    

Stasiun TAPOPS. 07.00
.
.
.
''Sudah siapkah kamu melaksanakan Ujian Kental ni?!'' Tanya Tarung dengan tegas. ''Siap, Laksamana.'' Jawab (Name) sedikit tegas. ''Hmph! Bagus! Kali ini kamu mesti pergi sendiri ke Planet Messara di sektor B890. Lawanlah salah satu anggota TAPOPS dan dapatkan Power Sphera HoloBot di lembah terdalamnya!'' Jelas Tarung sambil memberikan sebuah ponsel pada (Name).

''B-Baik, Laksamana!'' Jawab (Name) sedikit ragu. ''Berangkat sekarang!'' Titah Tarung menunjuk pintu luar. (Name) segera melangkah kakinya cepat sambil mengutak - atik ponselnya, ia lumayan paham tentang teknologi berkat Kirana dan Amato.

''Oke, Planet Messara. Radius 15.000 tahun cahaya dari sini, arah jam 5. Planet ini seperti bioma messa dan tanahnya terakota. Air disana hanya 30%, panasnya seperti padang pasir Sahara. Daripada bawa air, aku harus bawa baterai.'' Guman (Name) menyusun rencana.

(Name) mengambil power bank yang telah penuh dalam kamarnya. Ia segera pergi ke Hangar untuk naik ke kapalnya. Ia kini berdiri di loby pengendali kapalnya yang bernuansa merah dan hitam.

Kapal Siren miliknya mulai bergerak ke luar dari Hangar menuju luar angkasa. Mengikuti koordinatnya, dia bisa sampai kesana dalam beberapa jam kemudian.

''Walau di luar angkasa begini, aku juga diawasi, ya.'' Monolog (Name) merasakan ada sebuah robot yang sedari tadi mengawasi dari dinding kapal. (Name) hanya bisa duduk di kursi dan menikmati perjalanannya.

Kapal Siren yang ia kendalikan itu bukan dari kokpid ataupun alat canggih, melainkan dari hatinya sendiri. Jika (Name) ingin ke kanan, kapal itu akan ke kanan, jika kapalnya ingin ke kiri, ya ke kiri. Namun kekurangannya, kapalnya tidak bisa 'Auto-Pilot', artinya (Name) harus sadar selama perjalanan.

Karam nanti jika dia tidur.

Beberapa jam setelah mengikuti koordinat ponsel, akhirnya ia sampai ke planet Messara. Planet itu mirip seperti Jupiter, tapi memiliki cincin seperti Saturnus. (Name) sedikit kesulitan saat berada di wilayah orbit cincin tersebut. Namun ia berhasil masuk dalam jangkauan atmosfer planet itu.

''Hm... lembah terdalam, ya. Beruntung lokasinya sudah di tentukan. Lebih baik aku segera kesana saja.'' Ucap (Name) lalu mengarahkan kapalnya untuk terbang kesana.

Ia menemukan lembah yang dimaksud, segera saja ia mendaratkan kapalnya di tepi lembah yang lapang dan datar. (Name) segera keluar dan mengecek keadaan sekitar. Suasana di planet ini sangat sunyi dan mati, tidak ada tanda - tanda kehidupan sama sekali.

''Ah! Dah jumpa!'' Seru (Name) saat melihat sebuah artefak yang didalamnya masih menyatu sebuah power sphera Holobot, power sphera dengan kekuatan imajinasi dan menciptakan ilusi hologram nyata.

(Name) perlahan menuruni lembah terdalam itu. Diperkirakan tingginya 100 km dari puncak. Walau tubuhnya sedikit tergores akibat gesekan bebatuan panas dan kasar, tapi (Name) berhasil mendekati artefak itu.

''Kenapa mudah sekali? Lalu mana yang akan menjadi musuhku?'' Heran (Name) mulai curiga. Hingga insting bahayanya membuat dirinya langsung menepi ke kiri. Benar saja, ada sebuah tekanan angin yang hendak menebasnya dari belakang. (Name) langsung menghadap ke belakang dan mendapati seseorang yang melawannya.

''Aduhai... patutlah Kirana kesal pada kau, Kaizo. Kau serang dari belakang.'' Keluh (Name) sambil bersikap waspada. Rupanya Kaizo yang menjadi lawannya, ditambah dia menggunakan properti Enerbot, kekuatan Tenaga. Dia memakai topeng mekanik dan pedang energi berwarna biru.

''Bersedialah kau. Tetakan Pedang Tenaga!'' Ucap Kaizo lalu memasang ancang - ancang dan menyerang (Name) membabi - buta. Dengan reflek yang ada (Name) berusaha menghindari semuanya.

''Weh! Aku belum siap lagi lah!'' Protes (Name) sambil menghindari serangan Kaizo. ''Jangan banyak cakap!'' Bentak Kaizo lalu mengibaskan pedangnya vertikal. (Name) langsung salto mundur agar mengambil jarak.

 The Last Seiren (Boboiboy Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang