Apakah orang sepertiku pantas untuk dicintai?" -Al Jendra Malsa Raharja.
---
Langit biru yang diselimuti awan berwarna putih terbentang luas di atas bumi, menampakkan keindahan karya Tuhan bagi makhluk hidup apapun yang melihatnya.
Hari minggu ini, Jendra merasa sangat malas untuk melakukan aktivitas. Sejak satu jam yang lalu setelah ia sampai di markas, ia hanya rebahan di atas sofa panjang di ruang tengah sambil menonton serial kartun dalam televisi.
"Jen, lo nginap di sini semalam?" tanya Adinata yang baru saja datang, dan mendudukan tubuhnya di sofa single yang berada di sisi kanan sofa Jendra.
"Enggak, gue kesini satu jam lalu," sahut Jendra. "Lo kenapa kesini? Enggak pergi ke gereja?"
FYI, Adinata ini memeluk agama Kristen, sedangkan yang lainnya memeluk agama Islam. Namun, meski demikian, semua anggota VICTOR saling menghormati dan menghargai kepercayaan sobat mereka masing-masing. Tidak ada yang membeda-bedakan, bahkan mereka saling mengingatkan satu sama lain untuk menjalankan ibadah.
"Nanti, jam sembilan," ujar Adinata.
Jendra menganggukan kepalanya samar. "Lo enggak jadi log in ke agama gue, Din?"
Adinata meringis, lalu menggaruk tengkuknya yang terasa gatal. "Gue masih ragu-ragu, Jen. Nanti gue pikirin lagi, deh."
"Enggak usah buru-buru, gue cuma nanya doang." Jendra mengulas senyum tipis kepada Adinata.
"Haha... oke lah!" sahut Adinata.
"WHAT'S UP, BRO! ADA YANG KANGEN GUE ENGGAK?" pekik Rafif tanpa memedulikan raut Jendra yang sepertinya merasa terkejut dengan suaranya.
Jendra berdecak. "BRISIK!"
"Ini di markas, Fif! Bukan di hutan! Heran gue sama lo, teriak-teriak mulu kaya Tarzan!" omel Adinata yang malah membuat Rafif cengengesan tidak jelas.
"Yang lain belum pada datang, nih?" Rafif mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan.
"Menurut lo?" ketus Jendra, merasa heran dengan pertanyaan konyol Rafif. Sudah jelas hanya ada mereka bertiga di dalam markas ini, eh malah masih tanya.
"Gue nanya doang, Jen. Sensitif amat si lo, kayak perawan tua!" ujar Rafif, lalu tertawa kecil.
"Tanggal 27 kita latihan buat tanding tinju melawan Zeusagos, ya? Gue udah hubungi Lavin," celetuk Adinata.
"Oke, entar gue kasih tahu ke anak-anak yang lain!" sahut Jendra.
Rafif menghela napas panjang, mengingat sebentar lagi tanggal keramat VICTOR dengan Zeusagos akan segera datang, ia jadi merasa sedikit sedih. Iya, sebab dulu Zeusagos sempat menjadi teman baik VICTOR, sampai akhirnya hal buruk terjadi dan membuat hubungan kedua geng itu menjadi buruk, alhasil mereka pun saling bermusuhan hingga saat ini. Sudah tiga tahun berlalu, tetapi keadaan mereka masih tetap lah sama.
"Fif, gimana? Katanya mau ajak Aca balikan?" Adinata tersenyum menggoda kepada Rafif.
Rafif mendengkus. "Kagak jadi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
AL JENDRA
Novela JuvenilAl Jendra Malsa Raharja, ketua geng Victor yang sama sekali tidak tertarik dengan namanya perempuan. Namun, seorang gadis yang tiba-tiba hadir dan mengusiknya membuat dirinya perlahan berubah. Lovela Angelina Cheryl, gadis tomboy yang mampu meruntu...