10. Bukan Seleranya

4.5K 442 1
                                    

Lantai dua Ruko Mahi sangat sederhana, di tiap kamar hanya ada kasur melantai dan satu lemari plastik untuk menaruh pakaian dan memiliki cermin di salah satu pintunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lantai dua Ruko Mahi sangat sederhana, di tiap kamar hanya ada kasur melantai dan satu lemari plastik untuk menaruh pakaian dan memiliki cermin di salah satu pintunya. Tidak ada meja rias, hanya meja belajar untuk Mentari.

Uang tabungan Mahi hampir semuanya digunakan untuk modal usaha sehingga mereka hidup dengan furniture seadanya. Untunglah mereka tidak perlu mengeluarkan uang untuk biaya makan.

"Kak Pak Lurah yang baru ganteng ya?" Celetuk Tari ketika keduanya sedang lesehan di atas karpet sambil ngemil buah setelah selesai menutup Toko.

Mahi hanya mengangguk setuju karena sibuk mengunyah, dia tetap tidak menimpali meski sudah berhasil menelan makanannya.

"Kira-kira dia sudah punya istri belum ya?"

"Entahlah, dia tampan, mapan dan punya jabatan, mustahil belum punya pasangan" Kali ini Mahi menjawab pertanyaan adiknya.

"Kakak mungkin benar, padahal menurutku kalian cocok loh, tadi waktu aku lihat kalian berdiri saling berhadapan, kelihatan serasi, kayak ada chemistry, aura-aura suami istri"

"Hush jangan ngawur kamu!" Mahi menepuk paha adiknya pelan sebagai bentuk protes. "Fisiknya memang OK, tapi dia cerewet dan sok pejabat"

"Tapi dia kan hanya menjalankan tugas, artinya dia bertanggung jawab kan?"

"Iya, tapi bicara baik-baik kan bisa, sudahlah jangan bahas dia lagi!" Mahi bangkit dan menuju wastafel untuk mencuci piring, setelahnya ia kembali duduk di atas karpet bulu lalu membuka laptonya.

"Kak, besok nonton yuk, ada film bagus, buka tokonya setengah hari saja, kita malam mingguan" ajak Tari memepetkan tubuh ke kakaknya dan ikut menatap ke layar yang mulai menampilkan episode baru drama favorit mereka.

"Boleh, sebulan ini kita sudah bekerja keras saatnya menghibur diri"

🍣

Jam setengah enam pagi, Mahi keluar Ruko untuk jalan pagi, itu adalah olahraga ringan yang bisa dia lakukan setelah tidak lagi bekerja sebagai tukang sapu jalanan dan berhenti mengikuti kelas fitnes. Sekarang fokus utamanya adalah mencari uang sebanyak-banyaknya dan mempertahankan berat badannya.

Usaha yang dirintisnya belum balik modal, tapi jika kondisinya tetap ramai maka beberapa bulan kedepan dia sudah bisa mendapatkan untung. Sejak buka pertama kali, Mahi belum pernah libur sama sekali begitu juga adiknya. Hari ini mereka akan memanjakan diri.

Setelah melewati ujung jalan, Mahi berbelok ke kanan dan berjalan sejauh 500 mater menuju taman segitiga. Sebenarnya letak rukonya tidak jauh dari tempat tinggalnya sebelumnya. Hanya berbeda beberapa block, dan jalur yang di laluinya sekarang dulu termasuk jalan yang hampir setiap hari ia bersihkan

Taman yang di datangi Mahi berada di pertigaan jalan utama, makanya di sebut taman segitiga, cukup luas dan terdapat fasilitas untuk bermain untuk anak juga bangku-bangku untuk mereka yang ingin duduk jika ingin sekedar santai atau beristirahat.

Langsing is My Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang