BAB 6 : MESRA YANG KECIL

2.7K 125 8
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN YA!

HAPPY READING

┗━✦❘༻༺❘✦━━┛

Warung Etan CP—tempat nongkrong Abimayu dan teman-temannya, tampak sangat ramai. Isu kasus pelecehan yang dilakukan oleh anak SMA tetangga beredar luas. Para senior-senior juga datang di sini, mereka akan melakukan rapat besar.

"Keterlaluan bangsat! Di sekolahin tapi kaya gak ada otak," marah Cio sambil menggebrak meja rapat. Tatapan mata mereka memanas dengan emosi membara.

"Bakar aja anjing sekolahnya, biar koid tuh orang-orang jahanam." Galang tak kalah emosi. Pelecehan bukanlah hal yang patut ditoleransi. Bukan juga hal yang patut untuk dijadikan sebuah lelucon. Bagi korban, pelecehan adalah salah satu kematian yang tertunda.

"Ratakan mereka." Tangan Abimayu terkepal kuat. Cowok itu berucap dengan intonasi rendah. Ini adalah saatnya untuk memulai pembalasan.Tidak sekali dua kali anak SMA Kebangsaan membuat ricuh di wilayah ketentraman SMA Bina Pintar. "San, kirim surat war ke mereka, sekarang!" perintah Abimayu kepada Sanjana.

Mendengar perintah mutlak dari Abimayu, Sanjana segera berlari ke arah kursi leptop. Jemarinya bergerak lincah mengetik sebuah pesan yang akan ia kirim ke bagian penerima surat anak SMA Kebangsaan. Klik! Sanjana menarik senyum miring ketika tertera tulisan 'Success.'

"Gimana, San?"

"Undangan di terima. Di lapangan semeru, sekarang!" Sanjana menatap mereka satu persatu. "Good luck."

"GRASAK?!"

"Kekeluargaan, sentosa, abadi! Satu sakit, semua merasa!" seru mereka memenuhi Warung Etan CP. Jaket kebanggaan yang membalut tubuh masing-masing, membuat rasa kekompakan semakin terpancar.

Motor-motor besar mulai memenuhi aspal Jakarta. Dipimpin oleh Abimayu yang diangkat sebagai ketua pada angkatan 26. GRASAK, awalnya hanyalah sebuah tim perkumpulan supporter kebesaran SMA Bina Pintar. Namun sekarang, GRASAK berubah menjadi sebuah geng pelindung sekolah.

Abimayu menghentikan motornya ketika sudah sampai di lapangan semeru. Dia melepas helm yang diikuti oleh seluruh anggota GRASAK. Lapangan semeru terlihat begitu mengerikan saat ini. "Setan lo semua!" teriak Abimayu menunjuk anak SMA Kebangsaan.

"Sekolah sampah, sekolah buangan! Cewek-cewek di sekolah lo lemah semua anjing!" balas Rio—anak SMA Kebangsaan menggema luas. Dirinya melirik kesiapan para anggota SMA Kebangsaan. "SERANG!!"

Pertumpahan darah detik itu terjadi. Mereka saling memukul satu sama lain dengan amarah yang sama. Abimayu langsung berhadapan dengan Rio. "Gue kira, cewek di sekolah lo rasanya enak-enak. Tapi kayanya ekspetasi gue terlalu berlebihan, cih!"

Tangan Abimayu langsung melayang dan menghantam tulang pipi Rio. Dia menarik kerah cowok biadap itu disertai tatapan elangnya. "SD, SMP, dan SMA. Lo di sekolahin selama itu padahal. Tapi, kenapa pikiran lo cetek banget?"

Rio terkekeh dan menarik senyum miring. Sedetik kemudian, ia membalas pukulan Abimayu. "Gue mampusin lo bangsat!" Rio memukul Abimayu bertubi-tubi, hingga membuat Abimayu tersungkur lemah di tanah lapangan semeru.

"Bajingan lo, Rio," guman Abimayu.

"Letoy! Ketua letoy lo, Abimayu!" Rio mengambil pisau yang ia bawa dari basecamp. Senyum kematian semakin lama semakin lebar. "Lo bakal tinggal nama di sini, Abimayu!"

BAD LIAR [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang