Di dalam club'Jennie sedang menunggu Lisa , tampilan Jennie saat ini sangat cantik sekali.
Lisa yang baru saja datang ia mengedarkan pandangan nya untuk mencari gadis mungil yang ia gilai.
Saat menemukan Jennie sedang duduk di sebuah sofa dengan minuman diatas mejanya.
Lisa tertegun dengan penampilan Jennie, semakin hari semakin membuat nya tertarik." Penampilan mu sangat menarik Jennie jangan salah kan aku jika aku ingin menerkamu.." Lisa tersenyum miring,lalu mendekati Jennie.
Lisa langsung mengambil tempat duduk di sebelah Jennie sehingga membuat Jennie terkejut.
" Yakkk astaga...Lisa ...aku kira kau siapa?" Kesal Jennie.
" Sorry honey..." Ucapnya sambil memegang tanganku lalu..
" Cup..."tiba-tiba Lisa mencium tangan kanan Jennie.
" Yakkkkk!!!kau berani cium-cium..mundur atau aku akan memukulmu?" Jennie langsung menarik tangan nya.
" Pukul saja nih?" Lisa menyodorkan pipinya di hadapan Jennie.
" Dasar pria gila , mesum!!!" Maki Jennie.
" Ya...semua pria pasti mesum honey jika ia bersanding dengan wanita pujaannya "
" Ya jika itu laki laki yang serius dengan pasangan nya ,tidak dengan dirimu yang pikirannya hanya selangkangan saja"kesal Jennie.
" Wha.....hahahha...jadi kau pikir otakku hanya selangkangan saja hhhaha...no honey kenali aku dulu baru kau bisa menilai " ucap Lisa dengan memberikan tepuk tangan.
" Tapi aku suka julukanmu itu..."Lisa seperti orang yang tidak punya dosa.
" Jadi sayang apa yang kau ingin bicarakan?" Bukanya menjauh Lisa semakin mendekat.
" Ih jangan jangan dekat-dekat Lisa" Jennie mendorong 1 gerakan pelan kepada Lisa.
Lisa suka sekali menggoda wanita ini." Dengar kan aku...aku tidak mau kau muncul lagi di hadapan papaku lagi Lisa?apa tujuan mu sebenarnya?"cecar Jennie.
Lisa masih sibuk dengan minuman yang di raciknya.
"Nothing!!! tujuanku adalah membuat mu mendesah dibawah ku lagi baby" kedip Lisa kepada Jennie.
" Jika tidak ada kenapa kau muncul di depan papa?"tanya Jennie.
" Jika aku tidak muncul di hadapan papamu,apa kamu mau menuruti permintaan ku?"tanya Lisa balik.
Namun Jennie masih terdiam seperti memikirkan sesuatu.
" Jika tidak bisa...ya ???aku akan tetap menemui papa.u?" Kekeh Lisa.