Cinta untuk Aruna • 3

187 31 17
                                    

Siang ini Aruna janji bertemu dengan Gayatri, dan restoran seafood adalah pilihan mereka. Akhir-akhir ini mereka lebih sering menghabiskan waktu untuk makan siang bersama, atau lebih tepatnya Aruna yang selalu mengajaknya.

Gayatri paham jika sahabatnya itu pasti merasa jenuh karena selalu sendiri, terlebih hanya dirinyalah yang menjadi teman dekat Aruna.

"Terus nggak ada perubahan apa-apa?"

Aruna menggeleng. Karena memang benar, sejak kejadian di apartement bahkan setelah menginap dirumah orangtuanya, keduanya tidak ada perubahan. Aruna tak berniat mengajak Algara bicara terlebih dahulu, begitupun sebaliknya.

"Mau sampai kapan begini mulu, capek banget." Kesal Gayatri. "Gue paham ya, gak segampang bilang putus karena lo udah nikah, tapi ya please lah masa mau begitu terus."

"Iya ini juga lagi mikir."

"Baru sekarang mikir, pas dijodohin ada mikir nggak? Modal cinta doang. Makan tuh cinta." Sarkasnya, Gayatri sudah pada level akhir juga sudah benar-benar muak dengan kisah Aruna dan Algara.

"Ck! Tau ah, marah-marah mulu."

"Ya gue kesel sama lo! Sama suami lo juga."

Aruna hanya berdecak tak membantah, kalau posisinya dibalik, mungkin Aruna juga akan merasakan hal yang sama seperti yang Gayatri rasa.

"Tapi Tri, gue ngerasa mas Gara tuh beda akhir-akhir ini."

"Katanya nggak ada perubahan." Protes Gayatri.

"Bukan gitu. Memang nggak ada perubahan tapi gue ngerasa memang sikapnya agak beda. Mas Gara tiba-tiba suka nanya sesuatu yang berkaitan sama yang dulu-dulu gitu loh. Emm... gue ngerasanya sih kayak dia tuh lagi nyari-nyari informasi. Tapi gue juga nggak yakin, lagian apa yang mau dia cari tau? Semua tentang gue kan nggak penting buat dia."

"Nanya nya gimana?"

"Se-"

Dan belum sempat Aruna menjawab dengan tuntas, tiba-tiba seorang menyapanya, dan mengalihkan atensinya.

"Lo Hen, gue kira siapa."

Lelaki itu tersenyum kemudian menarik kursi disebelah Gayatri.

"Berduaan aja? Nggak ajak Gara?" Aruna menggeleng seraya tersenyum.

"Oya Hen, temen gue Gayatri." Aruna memperkenalkan. "Hendra, temen kerja Algara."

"Sama siapa Hen?"

"Temen, tapi udah balik orangnya."

"Oh..."

"Lo kok tumben gak bawain bekel buat suami?"

Memang benar hari ini Aruna tidak mengantarkan makan siang, itu karena Algara mengatakan jika dirinya akan pergi makan siang dengan seorang client.

"Kok tau? Gara cerita?"

"Enggak sih, cuman hari ini gada jatah buat gue, jadi gue pikir lo nggak anter makanan." Belum sempat Aruna bertanya karena merasa heran, lagi-lagi pernyataan Hendra semakin membuatnya pusing. "Tapi sumpah deh, masakan lo sih enak banget. Nggak ada rencana buka catering Na?"

Mendengar itu Aruna dan Gayatri saling memandang, mungkin dibenaknya terpikir sesuatu yang sama.

"Masih sibuk sama urusan yang lain, lagian buka usaha kan nggak gampang Hen." Aruna mencoba menanggapinya dengan santai, tapi tidak dengan Gayatri yang merasa penasaran.

"Lo kalo makan siang suka sharing sama Algara?" Pancingnya.

"Cowo kalo makan pasti porsi kuli. Mana ada sharing. Ya icip-icip dikit boleh lah." Katanya.

It's All About Love & Hope [SHORT STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang