come back?

34 2 0
                                    

Setelah Rigel masik ke dalam mobil. Tiba-tiba handphone Izumi berbunyi.
Izumi pun langsung mengangkatnya.
Sekilas raut wajah Izumi berubah dari senyuman kecil menjadi cemberut. ia menghela nafas panjang sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Terdengar percekcokan antara seorang gadis dengannya.

"Aku udah ada di depan rumahmun ada Papa juga,kamu itu kemana aja?"
Tanya si gadis dengan manja

"Duh, ya udah gimana lagi. Dasar-"
Ucap Izumi di depan Handphone nya.
Kemudian telfon pun berakhir.

"Eh, sori ya. Gua cabut dulu ada tamu"
Bisik Izumi di dekat telinga Rigel.

"Em, ya selamat tinggal"
Sahut Rigel yang tertunduk kecewa.

Setelah itu. Rigel kembali melanjutkan perjalanannya menuju kediamannya.
Semua langkahnya terasa berat, tatapannya menjadi sendu, air mata pun mulai mengenang di ekor matanya.
ia berjalan dengan telapak tangan yang terus memegangi setiap tembok gang sepi.

Tiba-tiba dari belakangnya.

"Kau yakin ini jalan ke rumahnya?"
Tanya Ata
(Ata, adalah orang yang sangat menyukai wakil ketua OSIS yaitu Orion)

"Yakin, nah itu orangnya. Kejar we!"
Seru Liliy joena

Rigel pun menoleh karena dia rasa suara tersebut tidak langsung asing baginya.
yang benar saja ya, itu adalah Liliy jeona dan Ata.

"G.... Jangan!"
Gumam Rigel dengan gemetar. Giginya mulai bergetar bak kedinginan, matanya membulat, langkahnya terasa lebih berat dari pada tadi, air mata yang mengenang mulai jatuh ke pipi mungilnya.

ia pun memutuskan tuk lari sekuat tenaga,lari terpincang-pincang.

"Hiks Kak... Jangan ikuti aku, pergi hiks, pergi"
Teriak Rigel sembari terus berlari pincang.

"Kejar cepat, nanti keburu lari dia. Woi berhenti bang***!"
Seru Liliy jeona menambah laju larinya.

"Awas lo jangan lari, kesandung lo!"
Ucap Ata sembari menunjuk Rigel yang tengah berlari pincang.

Bruk

Rigel pun tersandung dan jatuh terbaring di tanah.

"Makanya jangan lari, sakit kan!"
Ucap Liliy jeona berjalan menghampiri Rigel.

"Berdiri dong!" Ucap Liliy jeona seraya mengulurkan tangannya.

"Hiks, kak... Jangan jahatin aku!"
Pinta Rigel meraih tangan Liliy jeona.

Senyuman villain pun sekian menghiasi wajah Liliy jeona.

"Payah lo, be** lo!"
Gumam Liliy jeona.

Brak

Liliy melempar tubuh mungil Rigel dengan keras. Sehingga terhempas ke tumpukan sampah.kaca matanya pun terjatuh dan retak di antara tumpukan sampah tersebut.

"Au, hiks kak....ampun kak!"
Ucap Rigel sembari kesakitan.

"Duh, hah haaah, ca-capek gua!"
Ucap Ata sembari menarik nafas panjang.

please, stop it(dalam proses) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang