Book 5: Halloween Day

573 18 5
                                    

"Trick or Treat!"

Suara ramai anak-anak terdengar. Isaac mengeluarkan segenggam permen, coklat batangan, dan karamel dari keranjang besar berbentuk labu yang telah ia siapkan, dan menaruhnya di keranjang anak-anak yang berkumpul di depannya.

Anak-anak itu bersorak, masing-masing dari mereka memegang sekantong penuh permen dengan tangan mungil mereka yang seperti tanaman pakis itu. Meski suasananya ramai dan berisik, untuk pertama kalinya setelah sekian lama ekspresi di wajah Isaac terlihat ceria, ia membagikan permen kepada anak-anak yang terlihat seperti anak ayam yang menyerbu ke arahnya saat dia menaburkan makanan.

Benjamin juga berada di antara anak-anak itu. Pipi merah dan matanya yang berbinar terlihat penuh semangat. Yah, dia tidak sering makan permen dan coklat karena giginya bisa keropos, jadi dia sangat senang karena keranjangnya dipenuhi begitu banyak permen dan coklat. Isaac terkekeh sambil menatap Benjamin yang sedang melahap permen lolipop hingga pipinya menggembung.

Pesta Halloween untuk anak-anak sedang berlangsung di halaman mansion. Kostum anak-anak yang diundang ke pesta itu bermacam-macam, seperti kostum peri, superhero, termasuk Elsa dan Anna yang sedang populer. Ada pula para orang tua yang mengenakan kostum serasi bersama anak dan keluarganya. Tidak hanya keluarga dengan kostum tema Star Wars dan Harry Potter saja yang menarik perhatian, tapi juga ada keluarga lucu yang memakai kostum saos, mayonnaise, hamburger, dan hot dog.

Yang mengejutkan yaitu kostum Benjamin untuk tahun ini adalah Captain America, bukan Mickey Mouse. Bocah yang sudah terobsesi dengan Mickey Mouse sejak dia mulai bisa bicara, tiba-tiba mulai menyukai karakter superhero setelah masuk paud beberapa waktu lalu, mainan favoritnya berubah dari boneka Mickey Mouse menjadi tameng Captain America. Itu sebabnya dia menolak kostum Mickey Mouse yang selalu ia pakai hingga tahun lalu, dan lebih memilih kostum Captain America.

Hal itu merupakan kemajuan yang luar biasa. Tapi Isaac merasakan perasaan yang aneh karena itu membuktikan bahwa Benjamin sudah tumbuh besar. Di lain pihak, Benjamin merasa senang-senang saja ketika memakai kostum Captain America.

Anak berumur 3,5 tahun, yang sekarang hampir setinggi lutut Isaac, sedang memakai topeng dan kostum Captain America dan berpose perkasa sambil memegang perisai di tangannya, namun tidak hanya perkasa, dia sangat lucu dan menggemaskan hingga bisa membuat orang-orang di mansion pingsan. Dan juga, Benjamin tampak yakin bahwa orang yang dia tembak dengan pistol mainan berbunyi bising itu benar-benar pingsan.

Benjamin yang sudah beberapa hari ini berlarian dengan mengenakan kostum, saat ini sedang berkeliling lingkungan kompleks bersama teman-temannya untuk mengumpulkan permen di hari perayaan Halloween. Tugasnya sederhana. Yang harus mereka lakukan adalah berhenti di setiap rumah, lalu Jack yang memakai kostum Winnie the Pooh, dan Tony yang mengenakan kostum Tigger, mengikuti anak-anak itu sebagai bodyguard.

Dan di akhir prosesi, Noah yang mengenakan kostum dokter gila dengan banyak darah merah di jubah putihnya, mengikuti rombongan itu sampai akhir meskipun ada penolakan dari orang-orang, dengan alasan bahwa dia harus menemani Benjamin. (Noah diberitahu bahwa kostumnya tidak jauh berbeda dari penampilan biasanya dan bisa menimbulkan ketakutan pada anak-anak, tapi dia tetap kekeuh memakai kostum dokter gila).

Selain itu, beberapa bawahan Felix juga ditugaskan untuk melindungi rombongan anak-anak itu dari kejauhan. Anak-anak yang sedari tadi berteriak 'Trick or Treat!' sambil dijaga oleh anak buah Felix yang terlihat maupun yang sedang bersembunyi, baru saja sampai di mansion dan saat ini sedang menikmati pesta di halaman belakang setelah menerima permen dari Isaac sebagai penutup.

Halaman belakang mansion telah berubah menjadi tempat pesta Halloween lucu untuk anak-anak. Ada tumpukan kue dan biskuit berbentuk kelelawar, laba-laba, dan hantu di atas meja, serta lampu labu lucu menyala terang di sekitarnya. Pesta yang mengundang teman-teman sekelas Benjamin itu penuh dengan dekorasi lucu dan menggemaskan yang cocok untuk anak-anak seusianya.

Dear Benjamin (Book 3-5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang