"Ser, lu ada kegiatan ekstra ya?" Tanya Mio.
"Yes, why?" Tanya Sera balik.
"Gue juga mau ke ruang OSN, ntar kalo pulang tungguin gue" ucap Mio.
"Oke" balas Sera.
"Ya udah deh gue pulang duluan ya guys, see you" ucap rea setelah itu langsung melesat pergi.
"Buset ngapa cepet amat tu bocah ngilangnya, curiga mau ikut kencan buta" ucap Sera.
"Emang" balas Mio.
"Jirrrla" ucap Sera.
Setelah itu mereka berjalan bersama keluar dari kelas. Sera berpisah di pertigaan lorong kelas 10. Sera kemudian melanjutkan jalannya menuju ruang ekstra taekwondo. Di dalam sudah ramai anak yang masuk ekstra. Sera pergi ke ruang ganti lalu masuk ke auditorium.
"Kak Oliv, Kak Vivi, gimana latihannya?" Tanya Sera pada kedua kakak tingkatnya.
"Datang juga lu, ser" ucap Oliv.
"Iya, kita ngira lu gak datang, udah di tungguin juga" tambah Vivi.
"Sorry kak, ada kepentingan sebentar tadi" ucap Sera.
"Ya udah kita mulai aja latihannya, habis itu kita latih tanding" ucap Oliv.
"Vi, tolong ya, bagi kelompoknya" ucap Oliv.
"Ok, siap" ucap Vivi.
Oliv dan Sera langsung memulai latihan bersama anak-anak yang lain. Sedangkan Vivi membagi kelompok serta mengatur jadwal dan menyeleksi anak yang akan di daftarkan untuk ikut lomba antar sekolah.
Selesai latihan, Oliv membacakan kelompok latih tanding. Selesai membacakan kelompok, Oliv, Vivi, dan Sera memutuskan untuk istirahat dulu. Mereka pergi ke kantin bersama untuk membeli cemilan dan minuman.
Di kantin Sera membeli minuman dingin. Saat Sera hendak membayarnya Sera bertemu dengan azen.
"Hai, Sera" sapa azen.
"Hai" balas Sera.
Azen melihat Sera dari ujung kepala sampai ujung kaki. Ekspresi azen tidak terlihat jelas oleh Sera, karena azen menggunakan masker. Sera penasaran kenapa azen melihatnya seperti itu.
"Apa?" Tanya Sera.
"Ternyata kamu ikut ekstra taekwondo" ucap azen.
"Ha.ah kenapa?" Tanya Sera.
"Nggak, aku cuma baru tau aja" jawab azen.
"Kamu kok belum pulang jam segini? Kamu ada ekstra juga?" Tanya Sera.
"Enggak, ekstraku hari Rabu sama hari Jumat aja" ucap azen.
"Hari ini aku ada rapat buat OSN sama KSN" tambah azen.
"OSN? Sama Mio juga dong?" Tanya Sera.
"Mio? Oh iya Mio" jawab azen.
"Terus ngapain kamu di sini? Udah selesai kah rapatnya?" Tanya Sera.
"Belum selesai, aku di sini mau beli minum" jawab azen.
"Ser, ayo!" ajak Oliv dan Vivi yang sudah menunggu Sera. Sera melihat mereka kemudian menganggukan kepalanya.
"Ya udah, kalo gitu aku duluan" ucap Sera di angguki azen. Kemudian Sera berjalan menuju kasir dan membayar minumannya. Setelah itu Sera menghampiri Oliv dan Vivi. Mereka kemudian berjalan bersama keluar dari kantin.
Mereka berjalan bersama kembali menuju ruang ekstra. Di perjalanan mereka juga membicarakan beberapa hal.
"Lo kenal Ama anak tadi, ser?" Tanya Oliv.
"Kenal, kenapa?" Tanya Sera.
"Dia namanya azen kan? Adkel cowok yang ikut ekstra seni, dia jago ngelukis, katanya karyanya bagus-bagus sampai ada yang di pajang di art galery gitu" ucap Oliv.
"Yap, betul" ucap Sera.
"Tapi tuh anak kenapa makek masker terus sih kemana-mana?" Tanya Vivi.
"Gak PD kali Ama mukanya" ucap Oliv.
"Tapi denger-denger katanya dia cakep loh, cakep banget" ucap Vivi.
Oliv dan Vivi kemudian bersamaan menatap ke arah Sera. Sera hanya merasa kebingungan dengan tatapan kedua kakak tingkatnya.
"Why?" Tanya Sera.
"Gimana menurutmu?" Tanya Oliv.
"Biasa aja sih, gue juga belum pernah liat mukanya secara langsung" jawab sera.
"Lohh gimana sih?" Tanya Oliv dan Vivi bersamaan.
Setelah lama berjalan sambil ngobrol mereka tak sadar bahwa mereka sudah sampai di ruang ekstra. Mereka kemudian berhenti dan masuk ke dalam ruangan. Mereka langsung mulai latihan lagi.
____________
"Lu pulang ser?" Tanya Vivi.
"Iya kak, udah jam segini, duluan ya kak" ucap Sera pamit pada Vivi.
"Oke, hati-hati di jalan" ucap Vivi di angguki Sera.
Setelah berganti baju Sera pergi keluar dari ruang ekstra. Sera berjalan melewati lorong menuju gerbang sekolah. Sera menunggu Mio, sambil menunggu Sera memainkan ponselnya. Tiba-tiba ada pesan masuk dari Mio.
Pesannya berisi bahwa Mio sudah pulang, jadi Sera tidak perlu menunggu. Sera yang sudah terlanjur menunggu langsung mengumpat karena kesal.
"Si anying udah di tungguin juga malah dah balik orangnya" ucap Sera.
"Sera" tiba-tiba panggilan seseorang dari suara yang Sera kenal. Suara itu berasa dari arah belakang Sera, Sera segera berbalik badan dan melihat ke sumber suara.
"Azen" balas Sera. Ternyata orang itu adalah azen.
"Kok belum pulang?" Tanya azen.
"Ini mau pulang" ucap Sera sambil memasukkan ponselnya.
"Kamu pulang naik apa?" Tanya azen.
"Jalan kaki, toh rumahku deket juga" ucap Sera.
"Bareng aku aja sekalian" ucap azen menawarkan tumpangan untuk Sera.
"Enggak, gak usah kamu duluan aja" ucap Sera.
"Gak pa pa ayo!" Ajak azen.
"Gak ah, ngerepotin kamu aja aku ntar" ucap Sera.
"Udah ku bilang gak pa pa" ucap azen.
"Ya udah deh yok" ucap Sera sambil menghela nafas pasrah.
Azen membawa Sera menuju parkiran luar sekolah, karena hari ini azen berangkat menggunakan mobil. Azen membukakan pintu mobil depan untuk Sera, lalu Sera segera masuk ke dalam. Di susul azen yang duduk di bangku kemudi.
Azen menyalakan mobilnya lalu menyetirnya dan menjalankannya keluar dari area parkir. Di perjalanan suasana sangat canggung karena tidak ada yang membuka mulut duluan. Akhirnya sera memutuskan untuk berbicara duluan.
"Kamu ke sekolah selalu makek mobil kah?" Tanya Sera.
"Enggak, Aku selalu naik mobil kalau aku bawa lukisan, kalau gak bawa ya naik motor biasa" ucap azen.
"Ohh, kamu kok baik banget sih sama aku, kamu selalu membantuku" ucap Sera.
"Kitakan teman, bukankah teman harus saling membantu" balas azen.
"Tapi aku kan gak minta bantuan" ucap Sera.
"Teman kan tanpa harus di mintai bantuan bukankah lebih baik menawarkan bantuan" ucap azen.
'jirr, ini cowok sifatnya baik amat, Cok. Gue ngerasa terintimidasi banget Ama kebaikan ni orang'- batin Sera sambil melihat ke arah azen.
'eughh, cahaya Green flag bersinar terang banget. Beruntung banget pasti istrinya si azen nih'- batin Sera masih tetap melihat ke arah azen.
"Udah sampai" ucap azen tiba-tiba membuyarkan lamunan Sera.
"Oh oke, thanks ya" ucap Sera sebelum keluar dari mobil azen.
Azen menganggukkan kepalanya. Setelah itu Sera keluar dari mobil azen. Azen kemudian pamit pulang lalu menjalankan mobilnya pergi dari area rumah Sera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angry Girl (End)
RomanceSeranaya Elizha, yang biasa di panggil sera. Tiada hari tanpa berkata kasar dan kemarahan, itulah motto hidup sera. Hanya menceritakan sedikit kisah hidup sera. Penasaran seperti apa? Ayo baca ceritanya. "Hidup gue genrenya bukan romance bukan comed...