😺

129 5 2
                                    

"apa maksudmu tuan?"

"Saya hanya meminta tolong kepadamu bisakah kau membantuku Jaemin?"

"Tapi tuan saya berpikir saya tidak pantas,saya manusia rendahan yang tidak memiliki orang tua bagaimana bisa bersanding dengan anda tuan?"

"Hai na jaga ucapanmu tidak sepantasnya kau bicara seperti itu"

"Maksudmu apa tuan saya memang rendahan bagaimana bisa tuan ingin mengangkat saya, tidak tuan saya rasa ini tidak benar tuan"

"Kenapa kau bisa menyimpulkan seperti itu hanya dari latar belakang mu Jaemin?"

"Bagaimana tidak tuan kau tau sendiri kehidupan ku seperti apa? Aku tak pantas bila bersanding denganmu tuan,maafkan aku tapi aku tidak mau kau terlihat rendahan di mata orang-orang apalagi keluarga kaya raya"

"Kau lupa keluarga ku yang paling kaya Disini jadi jangan pikirkan keluarga orang lain? Aku bisa membungkam mereka semua kau tenang saja"

"Tapi tuan aku merasa tidak pantass"

Mereka dua insan antara tuan dan bawahannya sedang memperdebatkan sesuatu didalam kamar tuan nya itu,yang satu kekeh ingin segera dituruti kemauannya sedang yang satunya tidak mau, ia tidak mau tuannya itu diremehkan.

"Tapi tuan bisakah tuan memberi alasan kenapa saya,jelas jelas diluar sana banyak gadis ataupun namjan manis yang dengan mudah bisa tuan rebut hatinya, kenapa bawahan seperti saya yang tuan pilih"

"Kau istimewa " jawaban cukup singkat .

"Kau harus menerima kemauan tuanmu bukankah begitu?"

"Apakah aku harus melakukan sesuatu agar kau menurut Nana"

Tubuh Jaemin merinding seketika apa yang dimaksud tuanya apa tuannya akan menyiksanya, apakah dia akan dimasukkan kedalam kandang macan putih milik tuanya itu,hanya itu yang ada dipikirannya saat ini.

"Maksudmu tuan"

Tuan itu berjalan ke arah pintu, Jaemin merasa lega sepertinya tuanya akan pergi .

Glek

Apa Jaemin terkejut ia kira tuanya akan pergi karna tidak bisa membujuknya tapi apa yang dilakukan tuannya itu, ia malah mengunci pintu itu. Itu bahaya yang ada dipikiran jaemin saat ini apakah tuannya akan menyiksanya dikamar uhh rasanya kakinya sudah tidak bisa berdiri,hal hal yang merujuk kekerasan selalu melintas dipikirannya.

Tuhan selamatkan aku

Doa ia panjatkan kepada Tuhannya.

Tuannya mulai berjalan ke arahnya, Jaemin dirundung gelisah dia sudah berkeringat dingin dari tadii.

Tuhan selamatkan aku

Hanya itu yang bisa ia panjatkan dalam hati.

Tuannya segera mendekat dan tiba tiba

Bugh

"Tuan-yaa" tubuh Jaemin sudah dibanting ke atas kasur.

"Kau menolak ku Jaemin?"

"Tidak tuan bukan seperti itu maksudku"

"Bukan seperti itu apa maksudmu Jaemin?secara tidak langsung kau menolak tuanmu ini,bukankah itu mengecewakan"

"M-maafkan aku tuan" Jaemin menyesal,bukan seperti ini maksudnya ,dia hanya tidak ingin tuannya direndahkan karena memiliki pasangan sepertinya.

"Aku ku maafkan asalkan".

Sekarang tubuh tuannya sudah berada diatas tubuhnya berdiri diatas tubuhnya.

Tuannya melepaskan dasi yang berada di lehernya dengan brutal menarik nasi itu dan membuangnya secara sembarang.

TUAN [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang