Si Batu Loncatan Dan Sistemnya

8. Penyihir Yang Dibuang

Hanya butuh setengah tahun nama Aletta telah menggemparkan seluruh kerajaan.

Seorang tentara bayaran hebat yang telah melenyapkan ratusan ribu monster seorang diri.
Tidak hanya kemampuannya yang mengagumkan, wajahnya pun tak kalah mengagumkan.

Belakangan diketahui jika ia adalah Aletta Steiner, penyihir jenius yang dulu sempat menghilang.
Karena itu namanya menjadi semakin melambung.

Mendengar itu banyak yang mengaguminya tapi banyak juga yang menaruh kebencian padanya.
Ada juga yang waspada akan kemunculannya.

Tapi Aletta sama sekali tidak memperdulikannya.
Saat ini Aletta malah dengan santainya berbelanja di pasar.

Harusnya ia dalam suasana hati yang gembira.
Tapi karena satu orang yang selalu menguntitnya ini, antusiasme belanja Aletta menurun.

"Tuan, bukankah sangat tidak sopan terus membuntuti saya seperti itu?!"

"Maafkan saya, saya hanya terlalu mengagumi nona jadi tanpa sadar saya terus mengikuti nona"

"Anda begitu pandai berpura-pura ya, saya jadi kagum dengan anda"

"Bagaimana jika saya mengajari anda, saya takut anda mudah tertipu jika tidak belajar dengan saya"

"Maafkan saya, saya sedang tidak berminat untuk belajar menipu seperti anda"

"Jangan menolak secepat itu nona, bukankah bagus belajar untuk perlindungan diri, sebelumnya nona juga pernah tertipu bukan?!"

'Orang ini benar-benar tidak tahu malu, kan ayahnya juga termasuk dalangnya' batin Aletta.

Karena tidak sanggup lagi menghadapi orang ini, Aletta segera menggunakan sihir teleportasi.

"Nona yang sangat tidak sabaran, pantas saja mudah tertipu" seru Louise.

* * *
[ Host, orang-orang yang telah menjebak pemilik asli tengah membuat rencana untuk membunuh host ]

[ Kenapa, aku tidak melakukan apa-apa pada mereka ]

[ Mereka hanya takut pada host, karena itu mereka ingin melenyapkan host ]

[ Baiklah, kalau begitu aku akan bergerak lebih dulu ]

Rencana Aletta cukup simpel.
Ia akan menangkap beberapa monster dan mengendalikan mereka untuk menyerang orang-orang itu tanpa membunuhnya.
Dengan begitu masyarakat hanya akan menganggap orang-orang itu telah mati dimakan oleh monster.

Kemudian Aletta akan melempar orang-orang itu ke penjual budak.
Tapi sebelum membawa mereka, ia akan membakar barang-barang yang akan menunjukkan identitas mereka dan juga meminumkan ramuan yang akan membuat mereka bisu selamanya.

Dengan begitu ia tidak perlu khawatir mereka bisa pergi dengan mudah.
Lagipula para penjual budak itu cukup kejam, jika mereka terus membuat keributan itu hanya akan membawa masalah bagi mereka sendiri.

Satu-satunya cara dapat keluar dari sana adalah dengan membeli mereka.
Tapi dengan rupa dan umur mereka yang sudah tua, siapa yang akan tertarik untuk membeli mereka.

Dan untuk para protagonis itu, Aletta sama sekali tidak khawatir.
Jika orang-orang dibelakang para protagonis ini menghilang mereka hanya akan seperti lalat tanpa kepala, sangat tidak berguna.

Lagipula banyak orang yang telah mereka sakiti, orang-orang itu pasti akan dengan senang hati berurusan dengan para protagonis yang telah jatuh itu.

Sebenarnya mereka dapat hidup tenang sampai pemilik asli kembali.
Sayangnya mereka malah berkomplot untuk menyakitinya.
Bukankah itu hanya mencari kematian?!.

Aletta bukanlah orang suci yang penuh kebaikan dan juga bukan orang sabar yang menunggu mereka bergerak baru membalas.
Jika sudah yakin mereka mengincar nyawanya lebih baik segera bertindak lebih dulu.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca..☺️☺️