episode 6 menolak tumpangan

137 87 27
                                    

بسم الله الرحمن الر حيم

Mau sebaik apapun dia, mau sepintar apapun dia dalam hal agama, tetap tian dia bukan mahrom mu.


~~~
~Chintyani olivia anandita~

📖📖

Di halte sekolah SMA ALIGAR terdapat siswi, yang sedang menunggu kendaraan umum, dia bernama chintyani olivia anandita.

Tiba tiba ada sebuah kendaraan besar,  berhenti di halte tersebut.

"Naik sekarang gada penolakan,"ucap seseorang yang menaiki motor besar tersebut siapa lagi kalau bukan bilal.

"Gue gak mau siapa eloh,"ucap tian tegas.

"Sekali lagi naik, udah mau ujan,"ucap bilal menghela napas dan menawarkan lagi tumpangan kewanita ini. namun hasilnya nihil dia menolak lagi.

"Yaallah gimana ini, aku harus pulang.  tapi aku gamau berkhalwat sama dia,  kalau aku disini terus. pasti akan turun hujan,"batin tian. dirasa aneh dengan gestur wajah perempuan yang ia tawari pulang bersamanya, dia sangat mengerti bahwa perempuan satu ini. sangat menjaga muruah, iffah,  dan izzah nya. 

masyaallah dia tidak ingin bersentuhan dengan yng bukan mahromnya, sangat menjaga sekalibukan.
Pada akhirnya, bilal meninggalkan perempuan yang tadi dia tawari pulang.  dihalte bis sekolah seorang diri, dengan awan yang semakin gelap itu, pasti akan menandakan turun hujan.

"Aduh gimana nih, mau hujan lagi. gada angkutan umum apa ya,? Salah sendiri sih, siapa suruh nolak tawaran orang. tapi ya mau gimana lagi. kan berdua gitu, gada penghalangnya, hamba takut dosa yaallah,"ucap tiani mendumel dari tadi tak sadar dengan mendumel nya barusan, tiba tiba datanglah sebuah mobil taksi yang berhenti kearahnya.

"mbak  ayo masuk, udah mau ujan,"ucap pak sopir tersebut. dengan membuka jendela mobil taksi. disatu sisi, tiani sangat bingung sejak kapan dia memesan taksi, dia hanya melamun dihalte tersebut,  tanpa bergerak sedikitpun.  karna kaget ples takut.

Seketika lamunan nya pun buyar, disaat ada seseorang yang dia kenal memanggilnya. "tiaaannnn ayok naik gak ada penolakan lagi, gue kawal loh dari belakang,"ucapnya.

"i-ya,"ucapnya gugup. setelah itu tian langsung memasuki taksi tersebut dan dikawal sampai rumahnya oleh bilal.

••••••

Mobil bermerek taksi itu, telah sampai dihalaman rumah. yang sangat sederhana, yaitu rumah tian.

Setelah tiani turun, Sopir taksi tersebut melajukan kendaraan nya, dan hanya menyisakan dua sejoli yang berada disana.
Suasana pun,  menjadi cangung kepada keduanya, dan tak tau harus mengobrol apa. Tak ada pergerakan dari tiani, bilal pun menyalakan motor sport miliknya. dengan kecepatan rata rata dan meninggalkan tian dihalaman rumahnya.

"Batu banget tuh cowo, gue belum bilang makasih lagi kedia, tapi dia gak asing deh.  kaya pernah liat,  tapi gak tau dimana? "ucap tian mengoceh sendiri digerbang rumah.

"Ahhhhh gak tau ahhhh, kok gue jadi mikirin dia sihhh. "ucap tian meruntuki dirinya sendiri.

Disela sela tian sedang mengoceh sendiri, dihalaman pagar rumah. sang ibu pun datang menghampiri putri kecilnya itu, Anak ibu udah pulang dianterin siapa,  kok sampe ngomel ngomel dipagar rumah sendiri,"ucap ibunya tian melani anandita.

"Tian kok bengong,"ucap ibunya sekali lagi.

"Ehhhh ibu astagfirullahaladzim,, sejak kapan ibu disini,"ucap tian istigfar karena kaget dan cengengesan merutuki dirinya karena malu ngobrol sendiri.

"sijik kipin ibi disini," ayo masuk jangan bengong ples ngomel ngomel disini, malu diliatin tetangga.

"iyaaaaa ibu iyaaaa",

🍁🍁🍁

Bersambungggggggggg

Satu kata buat tian dan bilal

Syukronn dah baca lagi jangan pernah bosen ya bacanya dan jangan pernah bosen juga buat nunggu kisah selanjutnya🙏😀

BILAL ALFAZA MAHARDIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang