Matahari sudah mulai tenggelam saat tiba-tiba Juan masuk dengan apel ditangan kanannya, menggigit dan menatap tidak suka pada Cia yang tengah berdandan, pun Cia yang menatap tidak suka pada laki-laki itu, pasalnya Juan merusak semua rencana yang ia miliki malam ini, bagaimana kalau nanti Jeffrey berfikir yang aneh aneh tentang dirinya dan juga Juan, bagaimana kalau Jeffrey berfikir ia tidak serius saat mengiyakan ajakan balikan darinya.
"Lo apa-apaan sih Ju?"
"Apa-apaan gimana?"
"Maksud lo apa tadi sok-soan mau nganterin gue segala?"
"Salah gue mau nganterin kakak gue sendiri?"
Cia memutar matanya malah, tatapan laki laki itu sendiri sudah jelas bukan itu niatnya. Juan tidak pernah menganggapnya sebagai kakak, tidak akan pernah, "please Ju, jangan. Nanti gue bakal balikan sama Jeffrey, masa iya diintilin elo."
Pintunya dikunci perlahan, apel yang tinggal setengah itu ia letakan diatas meja rias Cia sebelum mengecup pundak gadis itu dan menatapnya lewat cermin, "siapa yang kasih izin lo balikan sama curut kampus?"
"Itu keputusan gue, hak gue mau balikan atau nggaknya."
"Lo punya gue Cia, mana mungkin gue rela bagi bagi ke yang lain apalagi Jeffrey."
"Kita saudara!"
"Tiri!"
Juan menghembuskan nafasnya, menenangkan diri dan mencoba untuk tidak menjadi monster dihadapan Cia, agar gadisnya tidak ketakutan dan menjauh darinya. Laki laki itu melepas jaket kulitnya, menyisakan kaus dalam berwarna hitam didalamnya lantas menggendong Cia tanpa perlawanan sebelum memangkunya diatas ranjang gadis itu.
Sungguh Cia sudah sangat malas dengan kelakuan Juan, ia juga tau mereka hanya saudara tiri tapi bukanberarti Juan bisa mengklaimnya sesuka hati seperti ini. Juan mengedarkan pandangannya pada Cia, menatap bagaimana tubuhnya dibalut gaun bludru hitam seksi sebelum tersenyum aneh kerahnya, lantas ia rasakan tangan Juan mengerat dipinggulnya.
"Jangan buat gue marah Cia, lo tau apa yang gue punya nggak akan gue bagi ke yang lain," katanya sambil mengelus paha Cia yang terekspose akibat belahan gaun yang tinggi.
Perlahan namun pasti saat tangannya menjalar kebelakang gaun, membuka relseleting gaun yang Cia kenakan, gadis itu hanya bisa pasrah menatap Juan berharap laki-laki gila didepannya ini cepat menyudahi apa yang sedang dilakukannya. Namun Juan jelas tidak akan melepaskannya begitu saja, terlihat dari tatapan Juan yang mendadak begitu lembut dan terkesan sayu, hingga tanpa sadar gaunya sudah ditariknya hingga memperlihatkan payudaranya tanpa bra atau penutup lain.
"Ju, bentar lagi gue mau berangkat," cicitnya.
Kelanjutanyya ada ditrakteer yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Think Fangirl - NC-21++ (NCT ot-23)
FanfictionORIGINAL FICTION! cerita ini hanya fiksi belaka. Saya harap pembaca bisa lebih bijak dalam menanggapi cerita ini. Sekiranya ada yang merasa terganggu mohon untuk tidak membuka work ini. ⚠️Member NCT hanya visualisasi ⚠️Mature ⚠️21++ ⚠️No children