dua sembilan

2.7K 137 2
                                    

29. Pemulihan cctv.

______________________________

Renaya berdiri di pembatas rooftop sekolahnya, menikmati angin yang menyapa kulitnya di barengi dengan panasnya sinar matahari. 

dibawah sana, Renaya dapat melihat sekumpulan anak murid lainnya sedang beraktifitas normal seperti biasanya.

terdengar suara pintu terbuka dan tertutup kembali tapi Renaya sama sekali tidak peduli.

Sebuah tangan melingkar di perutnya berserta dagu seseorang di pundaknya. "kenapa, hm?" suara lembut itu menyapa gendang telinga Renaya.

Renaya tesenyum tipis. pemuda yang memeluknya dari belakang adalah Calvin, kekasihnya 1 tahun ini.

"Gakpapa." Renaya menjawab singkat.

Calvin menghelan nafas panjang, dia ikut melihat pemandangan indah dari atas gedung sekolahnya ini. Teringat sesuatu dia membalikan tubuh Renaya hingga berhadapan dengannya.

"Kamu udah makan?"

Renaya menggeleng pelan, dari bel istirahat berbunyi dia langsung membelokan langkahnya menuju rooftop ketimbang kantin yang pasti sudah berdesakan. Renaya tidak suka keramaian.

tuk!

shh!

Renaya mencebik kesal saat mendapat sentilan cukup kencang dari Calvin. "kok di sentil sih?!" kata renaya sewot.

Calvin terkekeh lalu tangannya terulur mengelus dari Renaya yang baru saja dia sentil.

"Kebiasaan sih, harusnya kekantin dulu. kasian perut kamu kosong, kalo kena maag gimana?" kata Calvin.

Renaya menipiskan bibirnya menatap Calvin. "Kan ada kamu" Renaya menyengir lebar.

Calvin menjawil hidung mancung Renaya merasa gemas. "Itu kalo ada aku, kalo aku ga ada gimana? mau nahan laper sampe pingsan dulu, hm?"

Renaya berdehem pelan, lalu tatapannya jatuh pada kresek yang ada di meja yang tersedia di rooftop sana.

"w-wah, itu makanan buat aku kan?" Kata Renaya berjalan meninggalkan Calvin. Calvin membasahi bibirnya menahan senyum,  Dia tau Renaya sedang mengalihkan pembicaraan.

Calvin berbalik berjalan menyusul Renaya yang sudah duduk anteng sembari membuka makanan yang dia bawa tadi. Dia duduk si sebelah Renaya, tangannya mengambil kaleng soda dalam kresek itu.

Renaya menyuapkan sesendok salad buah kemulutnya. "em..enak." kata Renaya.

Renaya menoleh pada Calvin. "Cobain deh, rasanya enak banget." Renaya menyodorkan sesendok salad buah kehadapan Calvin yang di terima baik oleh pemuda itu.

"Asin" komentar Calvin, Renaya memutar bola matanya malas.

"Itu kejunyaa, enakan tapi?"

Calvin menggeleng tapi mendapat pelototan Renaya dia mengangguk sambil tersenyum. "Enak kok, yang." Jawabnya.

Dering ponsel Renaya menghentikan obrolan mereka, Renaya mengambil handphonenya memeriksa. Telpon dari 'om jorgie'.

"Sebentar ya?" Calvin mengangguk mengizinkan, pemuda itu menyibukan diri membuka camilan yang dia beli.

Renaya menerima telpon dan menaruhnya di telinga kanannya.

"Halo om" Sapanya terlebih dahulu.

Hening, di sebrang sana tidak ada suara apapun. Renaya menyergit, dia melirik layar yang menyala, masih tersambung namun tidak ada suara apa-apa.

Renaya Sang Tokoh Figuran (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang