Love story?

567 10 1
                                    

It's my second story! enjoy it!

"Galih, aku pulang bareng kamu ya? Plis plis plis..."

Aku kembali memasangan puppy eyes ku ke Galih, memohonnya untuk memberiku tumpangan gratis pulang.

Melihatku Galih hanya memutar bola matanya dan berkata dengan malas,

" yaelah, rumah kita kan gak sejalan, Far. Lagipula tuh bensin udah mepet banget."

"Aduh rumahku deket kok, tinggal lurus trus belok trus udah deh. Nggak bakal sampek mogok deh. Ayolah, plis plis.. Emang kamu tega liat temen mu satu ini naik bemo yang daritadi gak nongol nongol?"

Aku terus membujuknya, kali ini dengan cara terus memandanginya sambil terus tersenyum, yang kurasa itu akan membuatnya sedikit risih dan akhirnya mau mengantarku pulang

.

"Yampuun. Iyadeh iyaaa. Tapi plis jangan ngliati aku kayak tadi lagi!!"

Yes!! Aaa akhirnya pulang gratis, hahaha.

"Aaaa makasih Galih yang baik, yang ganteng, yang semuanya laah"

Melihatku, Galih hanya memutar kedua bola matanya -lagi.

"udah cepetan naik!"

"hahaha iyaiya sabar"

Baru seperempat jalan, aku tiba tiba teringat sesuatu. Hapeku. Mana hapeku.

Sedikit panik, aku meraba kantong celanaku. Kanan. Kiri. Nihil. Kantong bajuku, shit gak ada kantongnya. Aku mulain bertambah panik dan mungkin aku sedikit bertingkah di atas motor Galih. Tapi , siapa yang peduli? Hape ku ilang wooy.

"Faraa! Kamu lagi ngapain ? Jangan gerak gerak terus. Bisa bisa jatuh nih."

"eh iya iya maaf. Hapeku gaada!"

"Dih kebiasaan banget. Tas tas, cek dulu di sana."

Tas. Oh iya.

Dengan sedikit terburu buru aku membuka tas ranselku dan memeriksa setiap sudutnya. Lalu, Taraaa.. Bertengger lah hapeku dengan kalemnya didalam sana. Tak menyadari kalau dari tadi ada yang nyariin dia sampek hampir gila.

"ada gak?"

"Hah! Ada ada! Makasih Galiih.. Untung kamu ngingatin. Hehe"

"hmm, pasti deh. Kebiasaan. Makanya kalo apa apa itu tenang, dicariin pelan pelan."

Mendengar ceramahnya aku hanya memutar bola mataku dan menyahutinya cuek,

"iya pak guru"

Terdegar pelan gerutuan Galih di depan sana. Aku hanya cekikikan dan mulai asik dengan hapeku.

Eh ada 3 unread message. Dari nomor gak dikenal pula.

'Fara?'

'Hai'

'Boleh nanya gak?'

Aku yang tergolong cukup cuek menghadapi beginian ini hanya mengangkat satu alisku dan membalasnya singkat.

'iya ini Fara. Siapa?'

Lama tak dibalasnya smsku. Ah penasaran sih siapa orang ini. Apa aku telfon ya? Ah jangan jangan, nanti dikira aku yang ngebet lagi.

"hei udah sampek nih."

"ah? Apa?"

"anda sudah sampai tujuan tuan putri."

"eww, eh udah sampai? Makasiih ya Galih. Sering sering anterin aku. Haha byee."

"huu.. bayarin bensin baru mau." katanya sambil berlalu, berbalik pulang.

Love story?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang