Seminggu telah berlalu, sikap Rony masih saja dingin pada Salma. Selama seminggu ini, Salma juga berusaha untuk mendapatkan maaf Rony. Salma menahan egonya dan mencoba memaklumi semua sikap Rony padanya. Dari berbicara seadanya, membentaknya hingga terkadang tak memakan masakan yang sudah Salma siapkan.
Setiap pagi Salma juga selalu membangunkan Rony dari tidurnya agar suaminya tidak telat ke kantor. Meskipun sering kali mendapat Omelan dari Rony, Salma mencoba tak menghiraukannya. Salma hanya berusaha menjalankan kewajiban nya sebagai istri dengan baik.
"Mas gamau sarapan dulu?" Tanya Salma saat melihat Rony turun tergesa-gesa menuju kantor
"Gak keburu, aku ada meeting penting pagi ini" Jawab Rony dingin
"Nanti aku bawain bekal makan siang ya" Ucap Salma
"Gaperlu, percuma juga. Aku nanti meeting sampai jam makan siang sekalian makan di luar" Balas Rony sembari pergi begitu saja meninggalkan Salma
Lagi-lagi air mata Salma luruh, sudah seminggu Rony bersikap seperti ini. Salma juga sudah bingung harus meminta maaf dengan cara apa lagi. Rony seolah-olah membuat Salma merasa melakukan kesalahan yang sangat fatal sampai susah untuknya memaafkan Salma.
Seminggu ini Rony juga terus-menerus pulang ke rumah di atas jam dua belas. Sampai anak-anak mereka juga rindu sosok ayahnya yang jarang sekali membagi waktu untuk mereka seminggu ini.
***
Rony baru saja sampai di halaman rumah pukul setengah satu malam. Rony masuk ke kamar dan langsung membersihkan dirinya. Setelah selesai, ia pun membaringkan tubuhnya di ranjang sebelah Salma sembari memainkan ponselnya.
"Sampai kapan kamu bersikap seperti ini sama aku mas? Belum cukup seminggu ini kamu bersikap dingin sama aku?" Tanya Salma dengan posisi yang membelakangi Rony
"Aku gamau bahas apa-apa, aku capek!" Jawab Rony Tegas
"Terus aja lari dari masalah. Gapapa mas, bersikap semau mu sampai kamu puas. Tapi tolong, kamu pikirin anak-anak kamu. Marah padaku membuat kamu juga marah sama mereka? Iya? Mereka salah apa mas? Sampai kamu ikut menghukum mereka? Mereka rindu main sama papinya, mereka rindu sama papinya. Seminggu ini kamu berangkat pagi, pulang pagi. Mereka gak pernah ketemu kamu, mereka kangen kamu mas!!" Ucap Salma mendudukan dirinya dan menghadap Rony sembari menangis
"Aku capek Salma! Kamu ngerti gak sih!!" Balas Rony dengan nada tinggi
"Aku juga capek mas!! Aku udah minta maaf beribu-ribu kali sama kamu! Ada kamu respon? Ada kamu menghargai usaha aku selama ini dapat maaf dari kamu? Gak ada!!! Kamu itu egois mas, kamu gak mikirin aku sama anak-anak!!" Ucap Salma
"Iya, aku emang egois! Aku emang gak becus jadi ayah! Aku gak pernah mikirin kamu dan anak-anak! Aku cuma mau tenangin diri aku, apa salah? Salah Sal?" Bentak Rony
"Seminggu belum cukup buat kamu nenangin diri? Kamu selalu menghindar tiap aku berusaha memperbaiki hubungan kita mas, tapi ternyata effort ku sama sekali gak terlihat sama kamu! Aku udah tahan sama semua tingkah laku kamu seminggu ini, kamu diemin aku, kamu bentak-bentak aku, kamu bahkan gapernah makan masakan aku lagi! Aku diem mas, aku coba nahan ego aku demi anak-anak!!"
"Tapi aku bukan wanita yang bisa terus-terusan di injek-injek ya mas. Aku juga punya perasaan, aku gak sekuat wanita di luaran sana yang hanya bisa sabar di perlakukan seenaknya sama suaminya. Aku udah mulai ada di titik aku capek mas, aku pengen nyerah. Tapi aku masih mikirin anak-anak. Aku bingung harus gimana lagi hiks hiks" Balas Salma terisak
"Nangis lagi? Apa sih yang kamu bisa selain nangis tiap lagi berantem sama aku? Biar aku kasian sama kamu? Iya? Udah lah, aku capek aku mau tidur. Mending simpen aja air mata kamu, aku udah muak liatnya!" Jawab Rony lalu menarik selimut dan menghiraukan Salma yang masih menangis
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Tengil Ku, Suamiku?
RomansaKisah dua orang yang telah bersahabat sejak kecil tiba-tiba harus menikah karena perjodohan antara kedua orang tuanya. Mereka tidak bisa menolak dengan permintaan orang tuanya dan akhirnya mereka berdua pun di nikahkan. Apakah akan ada cinta dianta...