"Injunie lihat majalah ini" tunjuk sahabatnya itu
"Sudah lah Yangie...tidak perlu kau perlihatkan padaku" ujar Renjun pada Yangyang sahabat sekaligus teman kerja Renjun bahkan, mereka satu jurusan saat kuliah dulu.
"Apa kau masih menunggunya Jun?" tanya Yangyang
"Ya..bahkan sampai rambutku memutih aku akan menunggu-nya" ujar Renjun sambil melihat kearah luar caffe milik mereka, ya Renjun dan Yangyang membuka bisnis bersama yang mereka kelola bersama, awalnya hanya coba-coba namun dari coba-coba itu mereka mampu menjadi wanita karir, tetapi sangat disayang kan kisah cinta mereka tak semulus karir mereka.
Dan mereka rasa itu adil walau harus menyakiti hati mereka. Namun di banding Renjun, Yangyang lebih beruntung karena sudah mendapatkan tambatan hatinya walau banyak halangan yang Yangyang dan kekasihnya alami namun mereka mampu bertahan. Tidak seperti Renjun.
Flashback...
"Renjunie..." seseorang berlari kearahnya dengan nafas tersengal ia sampai di depan gadis manis itu.
"Jeno kau habis lari maraton ya? Kenapa harus berlari heum?" tanya Renjun dan mengeluarkan sapu tangan miliknya, menyeka keringat yang keluar dari dahi pria itu.
"Aku...aku akan debut menjadi aktor! Akhirnya Junie, tidak sia-sia aku berlatih dan menjalani tes masa trainee ku"
Ujar Jeno dengan penuh semangat, membuat gadis di depannya ini tersenyum haru, akhirnya cita-cita sahabatnya ini terkabul. Sahabat? atau Cinta pertama Renjun?.
"Bagus kalau begitu lima tahunmu tidak terbuang sia sia" ujar Renjun bahagia namun ada perasaan yang mengganjal dalam hatinya, seperti perasaan takut? Tepatnya takut jika Jeno terlalu sibuk akan pekerjaannya dan tidak ada waktu untuk bersama.
"Kau kenapa Junie?" tanya Jeno dengan raut wajah khawatir karena melihat air mata Renjun.
"Aku senang kau akan menjadi aktor tapi...aku takut kau tidak ada waktu untuk ku lagi" ujar Renjun, namun itu mengundang tawa untuk Jeni dan menangkup wajah cantik Renjun.
"Hahahaha...Injunie ku sangat imut, aku akan sering memberi kabar padamu" ujar Jeno, namun tak mempan untuk membendung air mata Renjun, malah semakin banyak air mata yang keluar.
Jeno memeluk Renjun denga erat mengecup kening gadis itu.
"Aku akan tetap menjadi Jeno yang kau kenal Junie" ujar Jeno lembut.Flashback off
.
.
.Renjun menerawang jauh kemasa lalu dimana saat dirinya dan Jeno masih baik-baik saja saat Jeno dengan bangga mengatakan ia akan debut menjadi seorang aktor, namun tak sampai situ kisah mereka masih berlanjut sampai Jeno debut dan di elu elukan setiap kaum wanita tak hanya kaum wanita, laki-laki juga mengikuti seluruh gaya Jeno yang dianggap sangat modern. Jeno yang dulu Renjun kenal bukan lah Jeno yang sekarang dimana kalangan wanita dewasa bahkan menginginkan menjadi pasangannya. Renjun sampai tak bisa memikirkan kenyataan pahit itu.
.
.
Flashback ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Gidarida | NoRen
RomanceCerita ini GS "Bagaimana bisa aku jatuh cinta padamu? Bagaimana bisa, sakit seperti ini? Dapatkah aku menyentuhmu jika aku mengatakan, aku mencintaimu seribu kali? Dapatkah kau tahu hatiku jika aku menangis dan memohon. Cinta telah tumbuh terlalu be...