Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak pernah terpikirkan dalam benak Mark jika seseorang yang selama ini merupakan objek obsesinya akan menjadi ayah sambungnya.
Terdengar gila karena ibunya menikah lagi dengan pria seumuran anaknya sendiri, setelah kematian suaminya dulu tentu saja. Dan itu adalah teman satu sekolah Mark sejak kecil dulu. Ya meski mereka tidak dekat.
Pertanyaannya, bagaimana bisa ibunya itu kepincut dan mau menikah dengan sosok pria manis yang sudah Mark suka sejak dulu?! Seumuran Mark loh, anaknya sendiri!
Apalagi jarak umur mereka terpaut begitu jauh.
Ah memikirkan semua ini membuat kepala Mark pusing. Semuanya tak masuk akal jika terus ia pikirkan.
"Shh... ."
Mark memijat pelipisnya, memukul kepalanya sendiri berusaha menekan pening yang terasa semakin menjadi-jadi.
Jika begini bagaimana caranya ia mendapatkan lelaki manis itu.
"Mark, kamu sakit?"
Sentuhan lembut di lengannya membuat jantung Mark berdegup kencang. Membangkitkan gairah dari dalam dirinya, lihatlah! Bulu romanya langsung berdiri tegak. Mark merinding sebadan-badan hanya dengan sentuhan lembut dan mendengar suaranya saja.
Haechan, pria manis itu benar-benar berpengaruh besar untuknya.
"Em, ya."
Ujar Mark apa adanya membuat Haechan langsung mengelus puncak kepalanya. Memberikan perhatian kepada anaknya. Sentuhan lembut nan manis itu lagi-lagi mengganggu pikiran Mark. Sebisa mungkin Mark tepis pikiran kotor yang mendadak bergelayutan di otaknya.
