pulang

1.9K 18 0
                                    

bian menghirup udara segar setalah dua bulan lebih lamanya ia berbaring di kasur rumah sakit
kini dirinya sudah di perbolehkan untuk pulang oleh pihak rumah sakit

ia duduk di kursi roda sambil mengendong bayi mungil yang tertidur lelap, tak luput dari perhatian sang suami  kursi roda yang ia duduki di dorong pelan oleh raja menuju mobil miliknya

dengan hati hati tubuh bian di angkat masuk kedalam mobil
di bantu oleh pak Anto dan mbak Inah untuk memasukan kursi roda ke dalam bagasi dan bak Inah menggendong azka

sayang sekali hari ini juga Arion harus pulang untuk menemani sang suami dan Yongne tidak bisa membatu bian untuk pulang ke rumah Karna urusan mendadaknya

di dalam mobil bian hanya diam bersandar pada dada bidang raja

" are you oke baby. tanya raja lembut saat melihat bian hanya diam memandang luar jendela

" hmm..

" are you oke tanya raja sekali lagi

" aku gapapa

raja memeluk dan mengusap pundak bian dengan lembut membiarkan kekasih tersayang nya ini merasakan kehangatan dari tubuhnya

pak Anto yang melihat perubahan raja sebelum dan sesudah menikah tersenyum haru dengan perubahan sikap raja

tak butuh Berjam jama mobil sedan hitam sudah terparkir sempurna di depan teras rumah milik raja

pak Anto menurunkan barang barang  milik bian di bantu dengan pelayan rumah yang sudah menunggu kehadiran sang tuan rumah
raja keluar mobil sambil membopong tubuh bian masuk kedalam rumah di barengi dengan mbak Inah yang keluar sambil menggendong azka berjalan di belakang tubuh tegap raja

di dalam rumah mbak Inah langsung membawa Azka ke kamar yang memang sudah di siapkan dan di bersihkan oleh pelayan rumah

sedangkan raja masuk kedalam kamar yang sudah lama sekali rasanya nya ia tak tidur di atas ranjang bersama sang kekasih tercintanya ini

dengan telaten raja menidurkan tubuh bian di atas ranjang menyelimuti tubuh bian yang masih bau khas rumah sakit dengan selimut tebal

raja memandangi wajah cantik bian pipi yang kini tak segempal dulu lagi raja ciumi ia belai halus

tak selang beberapa lama bian membuka matanya menatap sosok gagah yang juga menatapnya

" hahahahhaaa..... bian tertawa terbahak bahak

raja mengangkat satu alisnya menandakan ia bingung

" aja pasti kangen banget ya sama Ian
hhahahaha..

raja bengong semakin bingung lalu
bian merentang kedua tangannya

" yakin ga mau, tanya bian dengan muka tenggilnya

dengan kesadaran penuh raja memeluk bian dengan kencang melupakan tubuh kekasihnya yang masih lemas

" auhhhh... rinngis  bian saat raja tak sengaja menekan bagian perut nya

" aduh aduh sakitnya maaf maaf

" aja, ian ga pergi ke mana mana ko

tokkktokk.....
suara ketukan pintu membuat dua laki laki yang sedang berbincang di dalam kamar pun menoleh secara kompak ternyata itu Yongne yang mengetok nya lalu masuk kedalam

bukan raut gembira ataupun khawatir namun raut yonghe menandakan kesedihan yang mendalam

" ja mama boleh ngobrol sebentar, Yongne tersenyum ke arah bian

tak biasanya mama begini bisik bian dalam hati

" aku ke depan ya sayang ucap raja sambil mengecup kening bian

raja dan yongne keluar dari kamar meninggalkan bian yang masih termenung melihat situasi ini

Yongne mengajak putranya ke halaman belakang menandakan
ia tak mau sampai ada yang tau pembicaraan ini

dengan susah payah Yongne mengucapkan kata demi kata yang sudah ia siapkan sejak ia masih di perjalanan tadi

" ja mama sama papa mau pisah

" ha, raja benar benar tak tau harus bereaksi apa mendengar ucapan sang mama

" mama ngeliat papa kamu main gila sama sekretarisnya, ucap Yongne masih dengan nada yang tenang

susah payah Yongne menahan air matanya agar ia tak menangis di depan putra semata wayangnya ini namun hasilnya tetap gagal Yongne menangis sejadi jadinya di hadapan raja

raja memeluk Yongne menenangkan sang mama agar tak mengais

" mama masuk ya biar raja susulin papa dulu

raja bergegas meninggalkan rumah menuju kantor sang ayah
sesampainya di depan kantor ia masuk dengan amarah yang memburu

banyak karyawan yang melihat ekspresi wajah raja yang memerah menahan marah
tak ada yang menyapanya seperti biasa Karana merasa takut

di depan ruangan ayahnya berada raja membuka pintu dengan emosi hingga menimbulkan suara yang cukup keras
membuat ayahnya yang sedang duduk mesra bersama sekertaris nya terkejut
tanpa takut raja memukul sang ayah dengan cukup keras.

" bego, ucap raja sambil menunjuk sang sekretaris ayahnya












BIG BOS 18++ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang