Sienna adalah anak yang gampang berbaur, komunikasi dengan orang baru tidak begitu sulit baginya, dia pintar dalam menempatkan dirinya harus di bawa kemana tapi tidak dengan pria. Menurut dia akan ada salahnya jika berinteraksi dengan lawan jenisnya itu, banyak orang yang mencintainya secara diam-diam, memang itu hak mereka tapi menurutnya itu hal yang tidak penting. Memberi kesempatan laki-laki untuk berinteraksi dengannya itu hanya hal yang sia-sia menurutnya.
Jatuh cinta bagi Sienna adalah hal yang bodoh. Entahlah dia tidak ingin merasakan jatuh cinta ketika masih menempuh pendidikan. Hanya membuang waktu saja, dia terlalu sibuk memutarkan otaknya menuju kesuksesan apalagi dengan kondisi yang masih dibilang kekurangan ini.
Biarkan jodohnya bertemu disaat yang tepat saja, dia tidak ingin repot-repot hanya sekedar berantem, saling membujuk, cemburu, salah paham apalagi perselingkuhan.
Keluarganya yang utama saat ini, biarlah hatinya dikosongkan sampai berdebu juga yang jelas dia harus sukses.
Berprestasi disegala bidang memanglah menguntungkan bagi setiap orang, dari kecil Sienna sudah dibiarkan untuk mengeksplor dirinya dan ternyata dia menguasai beberapa kemampuan.
Sienna juga sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk mencari uang sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kebutuhan keluarga terutama adiknya, dia harus mengekspor semua potensi yang dia miliki.
Tidak begitu sulit bagi Sienna belajar otodidak dari semuanya serba terfasilitasi sampai semuanya tidak ada. Memang otak dia saja yang bagus.
Mengikuti proses maba seperti pada umumnya, tidak ada yang aneh untuk pertama kali dia memasuki universitas itu, tanpa rasa canggung dia tetap percaya diri. Dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri, tanpa dirinya dia tidak punya sandaran siapapun.
Menguatkan diri sendiri bukanlah hal yang mudah, menguatkan diri sendiri bukanlah hal yang semua orang bisa lakukan, dia harus seperti badut yang selalu tersenyum tanpa harus orang tau dibalik topengnya terdapat wajah yang tengah menangis.
Berusaha tegar ditengah rasa takut pasti semua orang pernah merasakannya, dia hanya perlu mempercayakan dirinya sendiri dengan takdir Tuhan yang tidak pernah salah sasaran.
Kuat, dia harus kuat.
Menjalani semua rangkaian acaranya tidak begitu sulit, hanya, perkenalan antar maba, kating, dosen, perkenalan univ dengan segala prestasi yang pernah diraih dan banyak lagi.
Ini hanya hari pertama, belum saatnya ospek dan segala tingkah kating dengan segala kuasanya. Kita tunggu aja besok entah apa yang akan mereka lakukan.
Baru sehari Sienna di jakarta dan baru hari pertama dia masuk univ dengan segala kekuatannya dia harus mencari pekerjaan sepulang acara ini.
Jangan pandang cape apalagi malas, dia tidak boleh mengenal kata itu. Dia harus menjadi perempuan kuat karna ada orang yang menunggu kesuksesannya.
Mencari kesana kemari, dari toko ke toko, tempat ke tempat, bukanlah hal yang mudah, meskipun Sienna orang sudah lama tinggal di jakarta tapi dia tidak pernah melamar bekerja sebelumnya jadi sudah dipastikan itu menyusahkan.
Andai sajak ayahnya masih ada mungkin tidak akan sesusah sekarang, andai saja keluarganya menganggap dirinya benar keluarga mungkin dia bisa meminta bantuan, andai saja sahabatnya tidak pergi mungkin ada orang yang bisa membantunya walaupun sedikit.
Itu hanya sekedar andai tanpa pernah terjadi kerna kenyataannya semuanya hanyalah angan tidak lebih.
Menyusuri jalanan dengan sisa semangatnya yang dari pagi dia kuras tetap dia lakukan dengan semangatnya, dia harus tetap semangat dengan apapun keadannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Itu rumah (SUDAH TERBIT)
Teen FictionTernyata rumah bukan tempat ataupun siapa yang membuat kitanya nyaman. Kenyatannya mereka akan hilang jika sudah waktunya tiba. Berharap atau menggantung sesuatu kepada mahluk yang katanya hanya sementara hanya membuat suatu harapan yang berakhir ke...