Part. 12 {Pertemuan Terakhir}

0 0 0
                                    

✥══━━━━━━✥◈✥━━━━━━══✥

*Tok, tok, tok*
Suara ketukan pintu.

"Tuan Lucifer, ini aku Morax." Ucap Morax dibalik pintu.

"Silahkan masuk Morax." Ucap Lucifer sambil mengetukkan jarinya.

*Ckelk*
Suara pintu yang terbuka.

"Eeh~, ada apa Tuan Lucifer memanggilku kesini??" Tanya Morax.

Tanpa basa-basi Lucifer pun langsung ke intinya.

"Aku ingin kau tidak menemui Malaikat itu lagi." Ucap Lucifer yang mengintimidasi.

Morax pun terkejut.

"Me-mengapa Tuan Lucifer tahu??" Tanya Morax dengan dripping lines diwajahnya.

"Kau tidak perlu tahu aku tahu darimana, aku hanya ingin kamu mematuhi perintahku, itu saja sudah cukup." Ucap Lucifer.

"Tidak, aku tidak bisa." Ucap Morax dengan suara lirih.

"Apa??" Tanya Lucifer.

"AKU TIDAK BISA, AKU SUDAH SANGAT MENCINTAINYA, AKU TIDAK AKAN MENINGGALKANNYA." Ucap Morax dengan suara tinggi.

*Brakk*
Suara meja yang di pukul.

"AKU MELAKUKAN INI DEMI DIRIMU DAN MALAIKAT ITU, SUPAYA KAU TIDAK DIHUKUM MATI OLEH 'SANG IBU' DAN MALAIKAT ITU TIDAK DIUSIR OLEH 'SANG AYAH', DAN KAU, KAU ADALAH BAGIAN DARI KELUARGAKU." Ucap Lucifer dengan suara tinggi.

Morax terkejut, karena ini pertama kalinya dia melihat Lucifer semarah itu kepadanya.

"Aku tidak ingin kehilangan keluargaku lagi, aku sudah lelah dengan penderitaan ini." Ucap Lucifer dengan suara lirih.

"Tuan Lucifer." Ucap Morax.

"Aku menyayangimu Morax, kumohon, turuti lah perintahku, untuk kali ini saja." Ucap Lucifer dengan suara lirih dan mata yang berkaca-kaca.

Morax terdiam sejenak.

"Baiklah, aku mengerti Tuan Lucifer, aku akan mematuhi perintah anda." Ucap Morax sambil membungkuk ala Bangsawan.

"Terima kasih Morax, aku percaya kepadamu." Ucap Lucifer.

"Dan kau pasti tidak ingin Malaikat yang kau cintai jatuh ke neraka kan??" Tanya Lucifer.

"Iya, anda benar, Tuan Lucifer." Ucap Morax.

"Kalau begitu, saya permisi." Ucap Morax.

"Iya Morax, silahkan." Ucap Lucifer.

*Knock*
Suara pintu yang tertutup.

"Hah~" Lucifer yang menghela nafas dan merubuhkan dirinya ke kursi.

"Kau baik-baik saja Lucy??" Tanya Leviathan.

Lucifer pun melihat kearah atas dan disana ada Leviathan yang sedang membereskan arsip-arsipnya Lucifer dilantai dua.

"Apakah aku terlalu keras kepada Morax??" Tanya Lucifer.

"Untuk dari sudut pandangku, iya, kau terlalu keras, tetapi dengan sikapmu yang seperti itu, itu juga demi kami." Ucap Leviathan.

"Kau menyayangi kami, kami pun sebaliknya, kami juga menyayangimu." Ucap Leviathan.

Untuk beberapa menit terasa hening.

"Hei Levia, aku rasa aku ingin teh buatanmu sekarang." Ucap Lucifer sambil menutupi wajahnya dengan lengannya.

"Hihihi, sudah kuduga kau akan mengatakan itu." Ucap Leviathan.

The Agony of the Angel MinervaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang