PART 36

352 13 0
                                    

Plottwis


Meisya berjalan mendekati telfon markas yang berdering. Memang beberapa Minggu ini,ia tidur di markas sambil berkenalan dengan anggota2 Amora yang lain

Matanya setengah terpejam karna jam sudah menunjukkan pukul 01.55
Perlahan berdecak sebal ia mengangkat telfon itu

"halo?"

'gue meyra, temui gue di jalan merpatiblk23'

"maksud kamu?"

'gausah bertele-tele, gue tunggu beberapa menit . Dan jangan bawa siapapun kesitu'

Tut.

Sambungan terputus secara sepihak. Meisya menimang2 dan keputusan akhirnya adalah untuk memberanikan diri bertemu meyra

"mungkin ini waktunya gue dan meyra menyudahi semuanya" gumam Meisya dengan senyuman miring

Meisya memberhentikan dirinya di jalan merpatiblk23 ,ia menatap sekitar tak ada orang lain. Dengan nyali yang sangat besar ia masuk ke gang kecil yang biasanya para preman² sedang nongkrong

Tapi malam ini sangat sepi, tak ada hembusan rokok dan godaan dari preman sama sekali

Seorang perempuan mengepalkan tangannya menatap Meisya dari belakang. Merasa bahwa ada yang mengamati, Meisya berbalik menatap saudara kembarnya datar

Mulut dengan permen karet dan goresan di alisnya cukup membuat nyali meyra menciut sedikit
Sekuat apapun dia , jika di sandingkan dengan Meisya ia akan tetap kalah

"Mau apa Lo?"tanya Meisya memiringkan kepalanya sambil mengangkat satu alisnya

"Gue mau nyingkirin Lo dari temen-temen gue!" teriak meyra yang di balas tawaan dari Meisya

"temen?Lo gak sadar ,kalau mereka udah gak nganggep Lo temen lagi?" kekeh Meisya maju beberapa langkah
"Sekarang gak ada yang mau jadi temen lo Mey, gue menang!" seringai Meisya dengan tawa bak iblis

"Lo licik sya, Lo memang pesandiwara terhebat sepanjang sejarah!! Lo mungkin menang karna temen2 gue mihak Lo,tapi gak dengan papa?!Lo masih anak pembawa sial bagi gue"

"sekarang kayak nya Lo deh yang pembawa sial" Meisya menyentuh pipi meyra

"Gausah sentuh anjg!" menepis tangan Meisya yang masih tetap diam memperhatikan gerak-gerik meyra yang sudah terbakar panas

"kesalahan terbesar Lo adalah nyari gue waktu itu Mey"

"Seharus nya Lo gak cari gue! Gue bisa hidup sendiri dengan sepi sebagai teman. Tapi lo malah nyeret gue keluar dari zona nyaman gue! Jadi , ini yang bisa gue bales buat Lo
Dengan ngambil semua kepercayaan teman2 lo"

"sekarang yang Lo mau apasih Mei?kasih tau gue! Gue mau Lo balikin temen2 gue"

" sorry honey, kalau buat yang satu itu gak bisa" ucap Meisya mundur 1 langkah

Bugh

Satu pukulan mendarat di pipi Meisya meyra sudah sangat lelah dengan saudara nya ini, ia muak dengan semua sandiwara yang dibuatnya

AMORA the next generation (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang