Pagi itu 2 kakak beradik menuruni tangga dengan wajah malas mereka, mama yang melihat anaknya telah turun tersenyum sembari menyiapkan sarapan untuk keduanya.
"Abang, kakak kok lesu gitu mukanya semangat dong kampus baru loh ini" Ucap sang mama yang hanya mendapat helaan nafas dari kedua anaknya.
Tak menjawab kedua anak itu memakan makanan yang sudah di siapkan oleh sang mama dengan tenang yang membuat mamanya tersenyum lalu mengusak kepala anaknya sebelum pergi ke kamarnya.
"Pagi dear" ucap papa seraya mengusak kepala dua anaknya di lanjut mencium kening sang istri.
"Bucin aja terus papa sama mami, CK" Ucap anak gadis itu seraya mempoutkan bibirnya.
"Kenapa? adek iri hm? cari sana makanya" Ucap sang papa yang langsung mendapat tatapan tak suka dari anak laki-laki di sebelah anak gadis itu.
"Ga, adek ga boleh pacaran, walau udah kuliah tapi adek masih kecil kakak gak ijinin, papa juga ga usah memprovokasi adek kenapa sih?" Ucap anak itu seraya menatap sang papa dan sang adik bergantian dengan tatapan kesal.
sementara itu kakak beradik kini telah siap berangkat ke kampus baru dengan mama yang mengantarkan anaknya hingga gerbang rumah.
"Abang sama kakak kalo bawa motor ga usah but-butan ya, bawa motor santai-santai aja sampek kampus dengan selamat" pesan sang mama pada anaknya.
"Iya mama cantik" Ucap kedua anaknya serempak kemudian mencium pipi sang mama.
Setelah berpamitan aldo dan reva melajukan motornya dengan kecepatan normal ke arah kampus barunya, selama berada di jalan kedua anak itu berfikir akankah mereka mendapat teman dengan cepat di tempat baru dengan watak mereka saat ini.
Tak lama kedua anak itu tiba di kampus barunya di susul dengan satu mobil yang juga tiba di sana, menglakson berulang hingga kedua anak itu menatap kearah mobil itu.
"Sorry bisa pindahin motor kalian ga? itu tempat parkir mobil gue soalnya" Ucap sopan anak laki-laki dari dalam mobil.
Tak menjawab keduanya mendorong motornya menjauh dari mobil bugatti itu dengan wajah yang masih malas, setelah motor terparkir aldo dan reva berjalan menuju ruang dosen.
Setelah bertemu dengan dosen kini aldo dan reva telah berada di dalam kelas fakultas mereka menatap mahasiswa-siswi di sana yang juga menatap mereka berdua.
"Ini dua anak pindahan yang bapak katakan tempo lalu, kalian perkenalkan lah diri kalian" Suruh sang dosen yang lalu reva mulai berbicara
"Reva, Areva" Ucap reva singkat, lagi males ngomong si reva.
"Aldo" Ucap Aldo tak kalah singkat.
"oke, kalian berdua cari tempat duduk sendiri ya" Ucap sang dosen yang kemudian Aldo dan reva mencari tempat duduknya.
"Baiklah kita mulai mata kuliah pagi ini" Ucap sang dosen yang di angguki oleh semua mahasiswa-siswi di kelas itu.
Karna keduanya masih baru jadi mereka menyimak semua matkul yang di sampaikan oleh dosen sesekali tidak mendengarkan karna entah bosan atau memang tidak ingin belajar.
.
.
.
"Lo balik?" Tanya reva pada sang abang.
"Ga gua balap" Jawab aldo pada sang adik di sana.
Tak bicara lagi keduanya mengeluarkan ponselnya untuk memberi kabar pada sang mama di kantornya.
Big MAM♡
Terakhir terlihat hari ini pukul 12:55Abang pulang telat mah nanti|
14:50Queen👑
Teraktir terlihat hari ini pukul 12:55Kakak pulang telat mah|
14:50
Kakak mau balapan bentar|
14:51
Makasih, love you, muach|
14:51Setelah memberi tau sang mama keduanya melajukan motornya menuju sirkuit yang sudah di posisikan oleh sang lawan balap mereka, sementara itu di dalam mobil bugatti merah itu sepasang mata sedari tadi terus menatap kedua kakak beradik yang hingga kedua anak itu pergi mata itu masih menatapnya.
"Reva, Aldo? Apa mungkin itu kalian dek?" Batin anak laki-laki itu seraya terus menatap sepeda motor itu hingga hilang dari pandangannya sebelum sang adik masuk dan mengajak sang kakak untuk pulang.
Dan kini kedua kakak beradik itu telah sampai di tempat mereka akan balapan yang sudah di posisikan sang lawan, berhenti dengan mesin motor yang masih menyala di sana.
"Berani juga lo berdua dateng ke sini" Ucap sang lawan di sana yang bernama asroni.
"Kita bukan pengecut, sorry" Ucap reva menatap asroni.
"Bukan gua yang ngomong ya"Ucap asroni seraya mengangkat tangannya.
"Kan emang bukan lo yang ngomong dodol, goblok banget lo" Ucap Aldo seraya tersenyum tipis dan berhaifive dengan sang adik.
Melihat kedua saudara yang tersenyum kearahnya dan mendengar ucapan aldo barusan membuat roni menggeram marah di sana.
Kemudian 4 orang di sana bersiap untuk melakukan balapan dengan reva dan roni di awal start sedang aldo dan romi di start kedua mereka.
Hitungan mundur di mulai kedua anak pertama bersiap saat lampu berwarna hijau keduanya melajukan motornya, beberapa putaran kini giliran start kedua yakni aldo dan romi, saat hitungan mundur selesai aldo dengan cepat melajukan motornya menuju garis finish.
.
.
.
"And see, kita yang menang, jangan lupa janji lo ya" Ucap reva seraya tersenyum remeh di sana.
"Wait, kalian berdua ini ga ada puas-puasnya ya? Ga puas apa udah punya ducati 2 hm?" Tanya roni seraya menatap 2 saudara di sana.
"Lo udah janji dan janji tetaplah janji so lo harus tepati itu, okey kita tunggu veneno roadster nya besok di rumah bye, kalo lo ingkar berarti lo banci pengecut" Ucap aldo berhaifive dengan sang adik lalu pergi dari tempat balapan dengan motor ducati nya.
Roni yang melihat itu mengepalkan tangannya kesal ini kali kedua dirinya kalah dari dua saudara itu dan sialnya roni harus kehilangan miliaran atau mungkin triliunan karna ulahnya sendiri yang mengajak aldo dan reva untuk balapan dengannya yang padahal reva dan aldo sudah di anggap sebagai penakluk sirkuit karna hampir selalu menang saat melakukan balapan bahkan dengan raja jalanan sekalipun.
Sedang kini aldo dan reva yang baru saja sampai rumah sudah di hadapkan dengan amarah sang mama karna ulah mereka sendiri yang tanpa aba-aba langsung pergi balapan, rena selaku mama reva dan aldo hanya khawatir karna ulah kedua anaknya jika terjadi suatu hal yang tidak di inginkan dia akan merasa sangat sedih makanya dia memberi wejangan pada kedua anak kesayangannya dan yang paling dia cintai itu.
"Iya iya ma maaf ga lagi janji" Ucap aldo pada sang mama.
"Tapi kalo kepepet ya gas lagi sih ma" Ucap reva yang membuat rena menggelengkan kepalanya pasrah dengan kelakuan sang putri tercintanya ini sang maniak sirkuit nona areva anindia putri gernand, gadis berusia 19thn itu.
"Gini deh ma kalo misal reva balapan terus menang kaya sekarang reva bakal kasih mama komisi 30% dari 50% yang reva dapet gimana?" Ucap reva seraya memeluk sang mama dengan senyum caramel nya.
Rena yang melihat kalakuan gadis dengan tinggi 179 itu hanya menggeleng lalu menatap anak ke duanya yang juga menatap ke arah sang mama berdiri dengan pelukan erat sang adek perempuan nya.
"Seenggaknya lo bisa senyum di tempat baru lo dek" Batin aldo dengan senyum hazelnya seraya menatap lekat kearah sang adik.
TO BE CONTINUED♡
KAMU SEDANG MEMBACA
The Happiness
Fiksi UmumIni tentang 4 saudara yang terpisah karna perceraian kedua orang tuanya, kembali di pertemukan setelah hampir 18thn tak bertemu. Adam kesna gernand, Aldo gabriel gernand, Areva anindia putri gernand, dan Asadel amelia gernand, 4 saudara yang hampir...