1.0

20 1 0
                                    


"mom, aku berangkat ya!" Suara derapan tangga terburu-buru terdengar, Venyla berusaha memakai kaoskakinya sambil menuju ruang dapur.

"iya! sandwichnya di makan ya. Kunci motor kamu di ruang tamu!" Seru sang ibu dari dapur.

"iya iya, makasih bu" venyla segera menggunakkan sepatu bape favoritnya dan memanaskan motornya sebelum akhirnya berangkat ke sekolah.

the clock heading to 7.20 meaning that she's gonna be late in 10 minutes. true, the school start at 8. But, you remember? She's the student council. right. volunteers to do.

"gosh, you could've arrived faster." Evan melepas helm fullfacenya. Menunjukan rambut blonde curtainbangsnya, yang segera ia acak2 dan benahi.

"and you could've arrived faster. gue ngerjain pamflet semaleman ya. asal lo tau punya gue di reject 3x kemarin! Merry is the most annoying person ever!" venyla turun dari yamaha r3 nya dan menenteng helm nya memasuki sekolah.

"my bad then." Evan berjalan disamping venyla, dan langsung mengambil helm venyla dan membawakannya.

"thanks for the help" venyla mengatakannya sambil membuat senyuman paksa.

ruang osis dipenuhi oleh semua merchandise yang harus mereka jual hari ini, ada topi, kaos, buku tulis, bahkan teddy-bear yang memakai kaos logo sekolah.
the prom is close, but the budget doesnt ever there yet.

"come on everyone! kita harus bawa ini ke pintu depan biar anak-anak lain bisa lihat! jangan males-malesan ya! tawarin yang bener!" Ucap Merry, sang ketua osis dengan wajah ketus.

"the worst ever." evan berbisik ke venyla.

"sekbid 1-7, kalian tawarin barang. Sekbid 8-10 kasih pamflet ya ke semua anak sekolah! ayo 25 menit lagi bel!" Semua anggota osis pun segera mengambil barang sesuai dengan sekbid mereka.

Venyla adalah anggota sekbid 8, ia segera mengambil pamflet dengan muja gusar.

"dont give me that face ven." Evan membawa setumpuk baju dan berjalan disamping venyla kedepan halaman.

"pagi! boleh di ambil ya pamfletnya! diliat-liat juga bajunya!" Venyla menebarkan senyum dan semangat dalam membagikan pamflet kepada siswa siswi sekolah.

"thankyou ya! see you di kelas." Reyna, rekan satu bidang Evan berhasil menjual 4 baju dalam 5 menit. Reyna terkenal ramah dan asik or most likely to be called as social butterfly person.

"emang ya, kalo populer itu beda." Venyla menghampiri reyna yang sedang membenahi ukuran baju di atas bench .

Reyna tertawa kecil menanggapi venyla "ga lah, lagi hoki aja tadi banyak yang beli."

"padahal bintang gue finansialnya lagi bagus hari ini." Venyla membagikan pamflet sambil berbicara dengan reyna.

"prom sekolah?" seseorang berhenti di depan venyla, sedari tadi anak murid yang lain hanya mengambil dan segera berlalu lalang. "kenapa ga kirim petisi aja ke gue? i could send you the money if the council couldn't get enough."

here it comes, the most allergetic person that ven will ever met. Lance Stroll, basically the richest person around.

"we are trying Stroll, gabisa liat itu kita lagi pada apa?" Venyla menunjuk ke arah kanan kiri dimana anak osis sedang berusaha menjual barang dan membagikan pamflet.

"im just saying la, dont even bother." Lance kembali menatap hp nya dan segera berjalan melewati Venyla dan Reyna.

"Ampun deh ya! orang kaya gitu ngeselin banget! dikira dia yang punya sekolah!" Venyla mendegus serasa ingin merobek semua pamflet di tangannya.

"its true tho, he invested." Reyna membalas.

"fuck me."

🏎️💨——

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASTRA • F1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang