Setelah mendapat informasi dari beberapa orang bayarannya, Rony mengabari Paul tentang keberadaan Salma. Paul juga baru teringat jika Salma bisa saja pergi ke rumah itu, rumah peninggalan kakek neneknya yang berada di Jogja.
Paul memaksa untuk ikut menyusul adiknya ke Jogja, namun Rony melarangnya mengingat Nabila lebih butuh Paul dibandingkan dirinya dan Salma. Rony terbang ke Jogja seorang diri, dan pergi dengan pesawat paling pagi dari Jakarta. Rony ingin segera bertemu dengan keluarga kecilnya yang selama lima hari ini hilang dari pandangannya.
Setelah menempuh waktu satu jam lebih, Rony pun sampai di bandara Adisutjipto Yogyakarta. Rony bergegas menaiki mobil jemputan yang sudah dia sewa menuju alamat yang telah Paul berikan. Cukup lumayan jauh perjalanan dari Bandara menuju alamat rumah peninggalan Kakek Salma, hingga setengah jam lebih. Rony sampai di halaman rumah yang cukup lumayan besar yang bernuansa sederhana khas Jogja.
Rony masuk ke dalam halaman rumah, dan melihat kedua anaknya tengah bermain di depan rumah tersebut dengan raut wajah yang sangat bahagia. Rony mengukir senyuman di bibirnya, akhirnya dia bisa melihat kembali putra dan putri kecilnya.
"Abang, Kakak" Panggil Rony
Zoe dan Zee lantas menoleh dan melihat bahwa papinya berada di depannya. Mereka berlari menghampiri Rony dengan senyuman yang mengembang sempurna.
"Pikaaaaaaaaaaaaaa" Ucap Zoe dan Zee sembari berlari ke arah Rony
Rony merentangkan kedua tangannya, siap menyambut pelukan hangat dari kedua bocah yang sangat ia rindukan.
Zoe dan Zee memeluk erat tubuh papinya, mereka benar-benar rindu dengan Rony. Rony pun tak kalah rindu, ia terus menciumi wajah anaknya bergantian sembari tangannya masih memeluk erat tubuh si kembar.
"Pika lama sekali keljanya? Pika tidak kangen kita ya? Kita lama sekali menunggu Pika disini sama Mica" Adu Zee
"Iya Pika, Abang kangen sekali sama Pika. Kenapa Pika balu kesini sekalang? Pika kelja telus ya?" Tanya Zoe
"Maafin Pika ya nak, kerjaan Pika banyak sekali jadi baru sempet jemput kalian sekarang. Maaf ya nak, Pika kangen sekali sama kalian. Kalian jahat ya ninggalin Pika sendirian di rumah. Pika kangen lohh ditinggal Mica dan kalian berdua. Pika sedih" Jawab Rony memelas
"Pika tidak boleh sedih dong, kan sudah ketemu sekalang. Lagian kata Mica, kita libulan disini dulu kalena Pika kelja dan gabisa di ajak libulan. Jadi Mica ajak kita beldua dulu ke lumah eyang uyut" Ucap Zee
"Iya, disini enak loh Pika. Malem-malem Mica selalu ajak kita jalan-jalan kalo lagi kangen sama Pika. Makan sate-satean di pinggil jalan Maliobolo kata Mica. Disitu selu sekali Pika, nanti kita kesana baleng-baleng ya Pika" Ucap Zoe
"Iya nak, nanti kita jalan-jalan bareng ya kesana yaa. Kita keliling Jogja sebelum pulang ke Jakarta. Kalian kangen gak pulang ke rumah?" Tanya Rony
"Kangen sekali Pika, tapi kita masih betah disini hihi" Jawab Zee
"Iya nanti disini dulu ya, kita liburan sama-sama di Jogja. Baru kita pulang deh ke Jakarta. Oke kan?" Ucap Rony
"Oteee Pikaa" Jawab Zoe dan Zee
Setelah puas melepas kangen dengan kedua anaknya, Rony masih bingung kemana perginya Salma. Kenapa anak-anaknya hanya di jaga oleh seorang perempuan paruh baya yang sedang menatap dingin ke arahnya.
"Itu siapa sayang?" Tanya Rony pada kedua anaknya
"Itu namanya nenek Sumi Pika, nenek Sumi yang temenin kita selama nginep di lumah eyang uyut. Nenek Sumi baik sekali tau Pika, kita seling di ajak jalan-jalan keliling kampung telus beli jajanan deh" Jawab Zee
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Tengil Ku, Suamiku?
RomanceKisah dua orang yang telah bersahabat sejak kecil tiba-tiba harus menikah karena perjodohan antara kedua orang tuanya. Mereka tidak bisa menolak dengan permintaan orang tuanya dan akhirnya mereka berdua pun di nikahkan. Apakah akan ada cinta dianta...