Kedatangan Gus Afif

6.9K 356 23
                                    

ゑ⎛⎝ ﷽ ⎠⎞ゑ

Happy Reading

*

*
*

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Dia..."

Gus Zhafi masih terdiam mematung ketika melihat siapa orang yang kini sedang duduk di ruang tengah bersama sang abi dan ummi.

Ia tak menyangka bahwa orang yang selama ini tak pernah lagi ia jumpai, dan sekarang sudah ada di depan matanya. Ia masih juag tak menyangka, dan mengira bahwa semua ini hanyalah mimpi.

"Zhafi, kamu sudah datang Nak?" Bu nyai Hilwa membuka suara, sehingga membuat Gus Zhafi buyar dari lamunannya.

Semua yang ada di ruang tengah mengalihkan pandangannya pada Gus Zhafi yang kini masih berdiri.

"Sini Nak, duduk," ajak Kiai Fatih  melihat putranya yang masih tak menunjukkan tanda-tanda untuk duduk.

Gus Zhafi langsung berjalan menghampiri keluarganya yang kini tengah berkumpul di ruang tengah.

Gus Zhafi menyalami tangan Kiai Fatih, Bu nyai Hilwa, dan yang terakhir ia menyalami sang kakak yaitu, Gus Afif. Ya betul. Yang datang saat ini adalah Gus Afif.

Gus Zhafi dibuat kaget dengan kedatangan sang kakak yang secara tiba-tiba. Bagaimana tidak? Selama beberapa tahun, Gus Afif menghilang bagaikan ditelan bumi. Dan sekarang ia kembali datang tanpa meberikan kabar terlebih dahulu.

Kalau kata pepatah. Datang tak diundang, pulang tak diantar.

Gus Zhafi mendudukkan tubuhnya di samping sang abi. Walaupun dirinya saat ini sedang kaget dengan kedatangan sang kakak, tapi, wajahnya tetap terlihat santai dan datar seperti biasa.

"Ekhm, Bagaimana kabarnya Kak?" Gus Zhafi berdehem sebelum membuka suara.

Gus Afif yang mendapat pertanyaan seperti itu, langsung mengalihkan pandangannya pada sang adik, "Seperti biasa," jawab Gus Afif dengan  santainya.

Kiai Fatih dan Bu nyai Hilwa yang mendengar jawaban putra pertamanya itu rasanya kurang berkenan. Setidaknya, Gus Afif menjawab pertanyaan Gus Zhafi tadi  dengan ditambah alhamdulillah.

Gus Zhafi hanya menganggukkan kepalanya. Rasanya ia begitu asing dengan kakaknya sekarang ini. Gus Zhafi melihat Banyak sekali perubahan dari sang kakak yang selama beberapa tahun ini lama tak ia jumpai. Gus Afif  juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan Gus Zhafi tadi. Ia merasa bahwa banyak perubahan dari sang adik saat ini. Mulai dari sikapnya yang dingin, cuek dan tidak sehumoris dulu, dan tubuhnya yang jauh lebih tegap daripada dirinya. Wajahnya, tegas dan semakin tampan.

Bersamamu hingga ke syurga (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang