Obses

98 13 1
                                    

" aku terdiam sambil memandang Juan yang sedang asyik menari bersama seorang wanita yang kini menemaninya di lantai dansa, "

"Hei...mau berdansa denganku? "ucap salah seorang lelaki yang kebetulan berjalan di depanku.

" tidak, terima kasih, " ucapku dengan wajah ketus tanpa memalingkan pandanganku dari Juan.

Lelaki itu berlalu setelah mengumpat kata-kata kasar padaku, tapi aku sama sekali tidak peduli dengan umpatannya.

Ingin rasanya aku menarik tubuh Juan untuk menjauh dari wanita itu, tetapi apa bisa aku berbuat seperti itu?
Aku hanya seorang selir yang selalu berada di sampingnya, tidak ada hal spesial yang membuatku mempunyai sesuatu yang lebih tentangnya.

'Hei! Kok tidak minum?" ucap Juan yang tiba-tiba mendatangiku.

Aku tersenyum masam," aku sering tidak ingin minum, kau sudah lelah berdansa?"

" hah.... rasanya sedikit membosankan, andai saja Adit dan Stevano disini  kami bisa menikmati malam dan wanita, " ucapnya yang tak menjaga perasaanku.

"apakah semua lelaki hanya berpikir tentang wanita dan kebahagiaannya?" Ucapku yang tidak bisa menahan hasrat untuk amarahku.

Tluk...
Juan meletakkan gelas yang tadinya ia pakai untuk minum dengan Sedikit keras atas meja, Juan memang tidak pernah suka mendengar protesku,

" Tidak semua orang bisa masuk ke dalam lingkungan kami, dan aku pikir kau sudah tahu Febri, Kalau kami tidak menyukai hal-hal yang ribet. Dan asal kau tahu! hanya kau  wanita Paling ribet yang pernah kutemui, " ucap Juan sambil mendelikku kesal yang kemudian pergi meninggalkanku sendirian di sofa itu.

Bodoh!!!
Seharusnya aku tahu posisiku. Aku tidak akan pernah memiliki Juan seutuhnya. Aku tidak ada bedanya dengan wanita-wanita yang ada di sekitarnya.

Rasa pedih menyelimuti seluruh hatiku, tanpa sadar aku meneteskan air mata dan menangis di tengah-tengah suara riuh musik DJ yang terus-terusan memenuhi ruangan itu. Rasanya ingin aku meraih ponselku lalu menelpon Yuana, hanya aku tahu perempuan itu pun kelak akan menjadi penggantiku.

Sementara itu,

"Lepasin aku!! Kau gila?! "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lepasin aku!! Kau gila?! "

Yuana berteriak ketika Stefano menghimpit badannya ke dinding.

" aku hanya ingin memperingatkanmu selama ini aku bersikap lembut untuk tidak menyakitimu. tetapi sepertinya aku harus benar-benar memberimu pelajaran," ucap Stevano sambil menatapku dengan tatapan membunuh.

" Persetan dengan semua ucapanmu! Kau fikir aku akan takut padamu! Asal kau tahu, aku tidak akan pernah merasa takut pada lelaki sejenismu, aku sering menemukan orang sepertimu. Laki-laki brengsek yang berani berlindung di bawah kuasa orang tuanya !!"

 Laki-laki brengsek yang berani berlindung di bawah kuasa orang tuanya !!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PIECE OF  HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang