Untitled Story Part

35 1 0
                                    

Sinar matahari perlahan memasuki kamar Nathalie, menerobos masuk bersamaan dengan udara pagi yang terasa hangat. Matanya terbuka perlahan, berkedip sesaat membiasakan diri dengan suasana. Langit-langit kamar yang terasa terlalu rendah beberapa meter, sebuah jendela kecil di sudut kamar, dan sticky notes berwarna peach yang tertempel di tempat-tempat yang bahkan Nathalie tak ingat pernah meletakannya disana. Ini adalah kamarnya, meskipun terasa tak sama persis dengan kemarin. Semilir angin menyikap tirai, melambaikan ujung-ujung note di dinding, memainkan sebuah melodi di tengah nada-nada samar dari ujung kertas note yang terkelupas.

Suasana yang terasa sudah tidak asing, layaknya ada sesuatu yang sama terjadi kemarin dan sekarang telah tergelincir hilang dari memorinya. Mungkin ada hari diantara hari ini dan kemarin. Nathalie mencari sesuatu yang dapat membuat ingatannya pulih, menatap sekeliling dan tak menemukan apapun. Namun, sesuatu menarik perhatiannya, sebuah foto yang diletakan dalam bingkai berwarna ungu dengan beberapa corak bunga lily berwarna putih.

Nathalie perlahan bangkit, berjalan menuju tempat dimana foto itu diletakan. Meja kecil di samping lemari. Karpet beludru putih terasa menggelitik ketika Nathalie menginjaknya. Perlahan kaki-kaki lemah Nathalie berjalan dan tangannya menggapai bingkai foto tersebut. Dilihatnya foto tersebut, wajahnya berkerut samar. Seorang wanita berusia enam puluh tahun, bersama seorang pria yang terlihat lebih tua, sekitar enam puluh Sembilan tahun. Mereka tersenyum hangat dan bahagia. Wanita itu terduduk di sebuah kursi roda, sedangkan pria itu berada disampingnya merangkul hangat bahu sang wanita. Sebuah foto yang indah pikir Nathalie dan terasa sudah tak asing lagi.

Seperti sebuah de javu yang terus berputar, Nathalie yakin ia kenal siapa yang terdapat dalam foto tersebut. Namun otaknya tak berkata demikian. Nathalie mengamati sekitar, dan menemukan sebuah pintu. Bahkan dia sama sekali tidak ingat pintu apakah itu. Nathalie mendekat, menarik perlahan gagang pintu, itu adalah sebuah kamar mandi. Nathalie berjalan perlahan, menuju sebuah cermin diatas wastafel putih. Nathalie terkejut, menyadari sesuatu. Wanita dalam foto itu adalah dia, wanita itu adalah dirinya sendiri. Perlahan Nathalie menjauh, meninggalkan kamar mandi, mencoba mengingat dan memahami apa yang sebenarnya terjadi.

Sebuah pintu perlahan terbuka, menampilkan sesosok pria tua yang terlihat tak asing, pria dalam foto, pria yang merangkul bahu Nathalie. Pria itu membawa sebuah nampan,

"Oh, Kau sudah bangun!" Pria itu tersenyum menyapa.

Pria itu meletakan nampannya pada meja kecil di samping pintu. Dia berjalan mendekati Nathalie,

"Namaku Aiden, dan kau mungkin bertanya-tanya siapa aku, bukan?"

Pria itu meraih lengan Nathalie. Menariknya perlahan, menempatkan Nathalie untuk kembali pada tempat tidurnya. Dorongan untuk menolak tangan pria itu terasa menghantam, denyutan kuat dan rasa pening membuat kepalanya terasa ringan dan perutnya bergejolak. Nathalie merasa limbung,

"Duduk lah, akan aku jelaskan semuanya selagi kau menghabiskan sarapanmu"

Nathalie menatap pria itu, tatapan ragu-ragunya menelaah kontur pria itu, rahang yang masih terlihat tegas, kulit putih pucat terlihat di hias beberapa keriput yang wajar. Jika dia adalah pria didalam foto, pria yang sama, pria yang merangkul bahu Nathalie hangat, tapi mengapa Nathalie merasa tak pernah mengenal pria ini sebelumnya.

"Namaku Aiden Lee,dan kau adalah Nathalie Kim," Terdapat jeda beberapa detik sebelum dia melanjutkan.

"Aku tau ini mungkin sulit untuk mu, Nathalie. Tetapi, kau mengalami kecenderungan kehilangan memori jangka pendek. Ante-ah! Sesuatu seperti amnesia,"

Dahi Nathalie berkerut bingung, menambah jumlah kerut pada dahinya. Tak mengerti apa yang pria itu ucapkan.

"Ada saat dimana kau tidak mengingat siapa aku dan semua kejadian pada hari sebelumnya, dan ada saat kau mengingat semuanya," Aiden melanjutkan.

ANTEROGRADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang