CHAPTER 5

39 6 0
                                    

[ZERO]

NEVER GIVE UP

Setiap orang memiliki cara mereka sendiri untuk mengatasi kesulitan, jadi penting untuk menemukan apa yang paling efektif, Ini adalah prinsip hidup yang mendorong seseorang untuk tetap berkomitmen pada tujuan mereka.

___________________














Ran membuka pintu lalu masuk ke dalam rumah, ia melepas sepatunya dan juga melepas sepatu Rin.
Saat dia melangkah ke lorong, lampu sensor di lorong mendeteksi pergerakan Ran dan menyala. Ran yang mencoba mengikuti cahaya, melakukan kontak mata dengan seseorang yang tengah duduk bersila tepat di bawah cahaya.

"..."

Ran dengan tenang melakukan kontak mata pada orang tersebut, namun Rin yang terkejut segera berlindung di balik Ran. Saat orang tersebut keluar dari bayang-bayang gelap, yang terlihat adalah Enmei yang sangat dikenal Ran dan Rin.

"Kalian baru pulang?" Tanya Enmei.

"Mama?" Ketika Rin dengan hati-hati membuka mulut untuk memanggil ibunya, Enmei membungkuk dan melakukan kontak mata dengan Rin lalu tersenyum.

"Kemana saja anak-anakku tercinta ini pergi dan apa yang saja yang kalian lakukan tadi" Melihat ibunya tersenyum dan menyambutnya, Rin melepaskan tangan Ran dan menghampiri Enmei untuk memeluknya.

"Rin harus cuci tangan sesampai di rumah. Kamu bisa melakukannya sendiri kan?" Kata Enmei menyuruh Rin ke kamar mandi.

Enmei lalu tersenyum pada Ran.

"Ayah bilang dia akan membicarakannya nanti, tapi kamu malah kabur mengajak Rindou? Jadi, haruskah ibu ikut bicara juga sekarang?"

Enemi membawa Ran, yang mengangguk patuh ke meja, menghangatkan susu dan meletakkannya di depan Ran. Sementara itu, Enmei menyusul Rin ke kamar mandi, "Kalau kamu sudah makan malam di luar, jangan lupa gosok gigi Rin~" Ucapnya.

Saat Ran melihat ibunya duduk di hadapannya, dia sudah mendapat firasat akan di ceramahi.

"Jadi, apa yang ingin kamu lakukan?" Tanya Enmei.

"Hah?" Tidak peduli apa kata orang, Ran memiliki gen Enmei, bahkan kepribadiannya.

"Jangan pura-pura tidak tahu, bicaralah dengan jujur." Jelas Enmei.

Ran menyesap susu di depannya dengan santai dan berbicara tanpa menyembunyikan apa pun saat mata biru Enmei menatap lurus ke arahnya.

"Aku ingin pergi ke pusat penahanan remaja bersama Rin."

"Oh... Mengapa?" Enmei yang mendengar perkataan Ran sedikit terkejut.

"Aku merasa ayah ingin memisahkan aku dan Rin. Jadi tidak ada cara lain selain itu, agar kami tetap bersama." Ran mulai berbicara tentang beberapa metode yang dia pikirkan, dengan tenang ia menjelaskan satu per satu.

"Cara pertama yang paling mudah adalah membunuh Ayah dan Ibu. Jujur saja, itu jadi kendala karena Ayah dan Ibu sama-sama menentang antara aku dan Rin."

"Kamu mempunyai pemikiran yang cukup menakutkan." Jawab Enmei.

"Ya. Tapi jika aku melakukan itu, satu-satunya kerabat yang aku miliki hanyalah keluarga dari pihak ibu atau pihak ayah, kan? Dan kemungkinan besar aku akan tetap dipisahkan dari Rin."

"Kedua, hanya membunuh Ayah saja. Karena ayah berpikiran sempit dibandingkan ibu." Lanjut Ran.

"Kamu tahu betul." Jawab Enmei.

ZERO (RINDOU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang