Pentingnya Pendidikan Nilai Moralitas dan Keagamaan

15 1 0
                                    

Beberapa waktu terakhir, identitas pendidikan yang semula dikenal sebagai tempat untuk mendidik murid serta untuk menuntut ilmu mulai tercoreng akibat ulah beberapa oknum yang membuat onar. Banyak hal yang telah terjadi di lingkungan sekolah yang tentu merusak reputasi sekolah tersebut maupun dirinya sendiri. Misalnya seperti murid SMP yang hamil di luar nikah, murid yang menantang guru lalu sengaja menguploadnya ke media sosial, murid SMA yang menghabisi nyawa gurunya sendiri, murid yang melaporkan gurunya ke pihak berwajib dikarenakan tidak terima dinasihati oleh guru, dan masih banyak lagi. Meskipun tidak semua sekolah dan para muridnya seperti itu, tetapi fakta tersebut cukup membuat para orang tua di luar sana khawatir dengan buah hati mereka karena takut jika sampai terlibat hal-hal buruk seperti contoh tersebut.

Hal ini dapat terjadi dikarenakan minimnya nilai moral serta keagamaan dalam diri mereka sendiri sehingga melakukan hal tersebut mulai terasa biasa saja dan justru menjadi kesenangan tersendiri. Sedikit demi sedikit mereka mulai melupakan perasaan takut akan dosa terhadap Tuhan dan hukum yang berlaku. Tak hanya itu, akibat dari lemahnya hukum serta hukuman yang tak memberikan efek jera terhadap anak-anak kemudian menyebabkan mereka bertindak sesuka hati dengan anggapan bahwa mereka "dilindungi" oleh undang-undang yang kemudian sewaktu-waktu dapat mengulangi hal serupa. Maka, disinilah pentingnya peran pendidikan yang memuat nilai moral serta keagamaan. Pendidikan ini seharusnya diberikan sejak mereka masih kecil untuk mencegah penyimpangan yang terjadi di lingkungan pendidikan.

Adanya kehadiran pendidikan bermuatan nilai moral dan keagamaan akan membuat murid lebih memahami apa saja yang harus dilakukan dan apa saja yang harus dihindari, membangun pribadi seseorang agar tumbuh dengan perilaku yang baik, serta menimbulkan rasa takut untuk berbuat kejahatan karena teringat akan dosa serta hukum yang berlaku. Selain itu, pengawasan orang tua dan guru terhadap setiap aktivitas mereka juga sangat diperlukan untuk menjaga mereka dari pergaulan yang tidak sehat, apalagi di era globalisasi sekarang ini yang dimana teknologi sudah semakin maju dan informasi dapat menyebar secara cepat. Jika mereka tidak siap menerima pengetahuan ataupun informasi yang mereka dapat serta tak bijak dalam menyaring, tentu mereka dapat menyalahgunakan teknologi yang ada.

Dengan contoh-contoh ringan yang terjadi secara nyata di kehidupan sehari-hari akan membuat murid lebih memahami bagaimana harus bertindak dalam bertingkah laku, bergaul, maupun bersosial media. Sangat disayangkan apabila anak-anak yang seharusnya dapat belajar dengan tenang di sekolah yang nyaman harus terlibat dengan hal-hal yang kurang menyenangkan, jalan mereka masih panjang, masih banyak hal yang harus dilakukan dan masih banyak cita-cita yang harus diraih.

Penulis : Azuma Khairunnisa XII IPS 3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARTIKELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang