E02

414 62 11
                                    

🌹WARNING!!🌹

HANYA CERITA FIKSI DAN TIDAK ADA HUBUNGAN DENGAN KISAH NYATA KEHIDUPAN AKTOR ATAU ARTIS YANG MENJADI PEMERAN DI DALAM CERITA INI!!
JANGAN MELAKUKAN PLAGIAT DENGAN MENGAMBIL IDE TANPA SEIZIN PENULIS!!
TERIMA KASIH

Author Point Of View On

"Sial, kenapa Kakek harus datang dalam rapat tadi sih? Ini pasti karena ulah Art yang mengundang Kakek." Ucap Gulf dengan nada yang kesal. Dia berjalan menuju ke meja kerjanya lalu duduk di kursi meja itu.

"Gulf, bagaimana ini? Kamu malah disalahkan atas apa yang dilakukan oleh Art. Aku tidak menyangka kalau akan seperti ini jadinya." Ucap Win.

"Sial, aku harus menjual sahamku untuk menutupi kerugian itu."

"Bukankah kamu memiliki uang tabungan yang lumayan banyak?"

"Aku tidak ingin menggunakan itu. Aku ingin menjual saham milikku saja agar aku terlepas dari perusahaan ini. Harga saham itu juga sepertinya akan jatuh."

"Apakah kamu benar-benar yakin mau melakukannya Gulf?"

Mereka berdua kini sedang berada di dalam ruangan Gulf. Gulf kini menunduk sambil menyandarkan kepalanya yang sakit di atas meja. Gulf sedang mencoba mencari solusi agar berita ini tidak sampai mempengaruhi perusahaan miliknya sendiri. Dia tidak peduli dengan perusahaan miliki Kakeknya, namun dia ingin namanya tidak tercemar sedikitpun.

"Sulit, kali ini sangat sulit." Ucap Gulf.

"Gulf, berita tentang kamu yang mengakibatkan kerugian perusahaan sudah keluar. Gila, kenapa secepat ini?"

"Itu pasti karena ulah Art!"

"Kenapa tega banget sih sepupu kamu itu?"

"Berita ini tidak akan dapat kita tutupi dengan mudah." Ucap Gulf yang kini mengangkat kepalanya dan menatap kedua mata Win.

"Ini pasti akan menjadi pemberitaan utama dan akan menurunkan harga saham perusahaan ini."

"Aku punya ide Win."

"Apa?"

"Biarkan berita itu keluar dan jangan lakukan apapun untuk menghilangkannya! Aku akan mengundurkan diriku sebagai bentuk tanggungjawab."

"Di waktu yang seperti ini kamu malah ingin keluar? Kamu pasti akan diremehkan, Gulf. Orang-orang sering meremehkanmu dan akan semakin meremehkanmu karena ini."

"Aku tidak peduli."

"Gulf, itu tidak akan bagus untuk citra mu!"

"Kalau begitu, kita ungkap semuanya. Art harus bertanggungjawab atas semua ini."

"Bagaimana caranya?"

"Gampang, dia masih menemui Luke si gigolo itu kan?"

"Gulf, jangan katakan kalau kamu..."

"Kamu tahu apa yang ada di dalam pikiranku, Win!"

"Lalu setelah itu?"

"Aku akan keluar dan pindah dengan citraku yang sudah bersih."

"Tapi berita tentang Art kemungkinan akan merembet kemana-mana." Gulf tahu apa maksud Win disini. Win tidak ingin ada yang mencari tahu tentang Gulf.

"Naikkan skandal bullying Phi Mew! Itu akan membuat orang-orang tidak akan berminat menyorotku. Mereka pasti akan lebih menyorot Phi Mew."

"Kamu mau menghancurkan karir yang sudah sepuluh tahun dia bangun?"

"Hmm, aku akan mendapatkan nya dengan cara yang seperti ini."

UNWRITTEN STORY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang