Favorite Girl

7 2 2
                                    

Sudah beberapa hari seulas senyuman tak meninggalkan bibir merah muda milik Natasha Dameetha. Bagaimana tidak? Di antara tidurnya beberapa hari lalu ia mendengar samar-samar panggilan 'sayang' dari sang suami yang selama ini tak pernah keluar dari mulut Alkana Giovanni. Walaupun Gio tak mengatakan langsung di hadapannya, hati Nata sudah cukup berbunga-bunga di buatnya. Ribuan kupu-kupu hinggap di perutnya menciptakan sensasi menggelitik kala pikirannya memutar kembali pada ingatan samarnya tersebut.

Suara petikan gitar dari ruang tamu menyadarkan Nata dari lamunan singkatnya di siang itu. Hari ini adalah akhir pekan yang juga adalah hari libur mereka. Nata dan Gio sepakat untuk menghabiskan akhir pekan di minggu ini dengan mengisi energi mereka masing-masing alias menikmati waktu mereka sendiri. Oleh karena itu, Nata memilih berada di kamar sambil menggulir layar ponselnya sedangkan, Gio memilih untuk menikmati waktunya di ruang tamu menonton televisi.

Gio yang bosan dengan acara TV yang sedang tayang di siang hari, -biasanya dipenuhi sinetron azab-, akhirnya memetik sinar gitarnya untuk melanjutkan waktu kesendiriannya. Dari dalam kamar, Nata mendengar petikan-petikan acak dari Gio yang terdengar sangat merdu sebelum akhirnya telinganya menangkap suara merdu dari Alkana Giovanni.

My prized possession
One and only
Adore ya
Girl, I want ya
The one I can't live without
that's you, that's you

Nata tak bisa menahan dirinya untuk tidak mengganggu waktu sendiri Gio yang sedang bermain gitar. Petikan dan suara Gio berkolaborasi sempurna membuat dirinya terkagum hingga keinginan untuk memuji sang suami tak terelakkan. Ia pun mengintip dari pintu kamar ke ruang tamu di mana Gio berada dengan senyuman menggodanya.

"Suara kamu bagus juga" ucap Nata

"Makasih" jawab Gio dengan sedikit tawanya. "Bosan kah di kamar?" tanya Gio balik

Nata mengangguk cepat. "Iya, bosan. Aku bingung mau ngapain"

"Sini duduk sebelah aku"

Dengan segera, Nata berlari dan duduk tepat di sisi kiri Gio. Senyum manisnya pun tak luput dari bibir Nata sejak tadi. Berada di sisi Gio seperti ini membuat jantungnya berdegup 2 kali lebih cepat. Nata sangat menyukai kedekatan di antara mereka berdua apalagi di jarak yang sangat dekat ini.

"Kamu bisa main gitar?" tanya Gio

"Gak bisa" jawab Nata dengan sedikit tawanya

"Mau aku ajarin?"

"Emang boleh?" ledek Nata dengan nada suara seperti sound tiktok yang sedang viral tersebut

Gio pun membalas ledekan Nata tersebut dengan tawa. "Boleh dong. Ini pegang".

Gio mengoper gitar di tangannya pada Nata serta memposisikan dirinya di belakang Nata. Dari belakang, Gio menggenggam kedua tangan Nata mengarahkan jemari Nata untuk menghasilkan kunci yang tepat.

"Ini C" ucap Gio sambil mengubah tatanan jemari Nata pada senar

"Kalau yang ini A minor" sambung Gio lagi

"Kalau ini G" lanjut Gio

Sentuhan Gio pada jemari Nata memberikan efek sengatan kecil pada Nata. Darahnya berdesir lebih cepat membuat jantungnya harus bekerja dua kali lipat. Wajahnya kini bersemu merah seperti udang rebus. Gio memang sangat ahli dalam mengacak-acak hati seseorang.

SaujanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang