Chapter 9

217 31 2
                                    

Happy Reading ❤

Tegang, itulah yang ia rasakan. Entah kenapa sejak kembali ke istana cahaya di negeri Phalosa, semua suaminya bahkan Isagi terus-terusan berekspresi tegang bahkan sering ia temukan mereka melamun, tenggelam kedalam pikiran mereka masing-masing. Sekarang pun juga sama, Michael Kaiser yang mengajaknya berkencan di pusat kota justru melamun dan membiarkan makanan dihadapannya mendingin.

"Kai" panggilnya sambil menggoyang lengan sang pria. Kaiser jelas terkejut, namun ia begitu pandai menyembunyikannya dan langsung bersikap seperti biasa.

"Ya sayang?" tanyanya.

"Kau kenapa? Sejak tadi kau melamun. Tidak, sebenarnya ada apa dengan kalian semua. Apa ada yang kalian sembunyikan dariku?" tanya (Name) yang sepertinya tepat sasaran setelah melihat Kaiser yang langsung terdiam.

"Benar ya, ada yang kalian sembunyikan?" tanyanya lagi. Kali ini Kaiser mengangguk.

"Kami belum bisa mengatakannya padamu, karena kami sendiri belum sepenuhnya yakin. Kami sedang mengumpulkan informasi lebih lanjut. Dan semoga saja apa yang kami pikirkan salah" jawabnya.

"Jadi itu alasan kenapa Aiku sering bolak-balik pergi entah kemana dan Isagi yang tiba-tiba seolah menghilang selama beberapa hari terakhir?" tanya (Name) lagi.

"Ya" jawab Kaiser, lagi.

"Dan biar kutebak, itu bukan berita yang bagus?" tanya (Name) lagi untuk sekadar memastikan. Kaiser terdiam lagi.

"Diammu akan kuanggap sebagai jawaban iya"

Kaiser memijat pelipisnya dan menarik nafas panjang. "Daripada itu, kau yakin akan bersama Shido selanjutnya? Negeri Vatraa saat ini adalah kawasan paling berbahaya"

(Name) mengangguk, "Tentu saja, justru karena itulah aku memilih kesana. Aku tidak ingin keadaan negeri itu menjadi lebih parah karena ditunda lebih lama dari ini. Meski kalian bilang orang-orang berlindung di istana yang telah dipasangi perisai kuat oleh Shido, tetap saja kita tidak tahu apa yang akan terjadi jika terlalu lama menunggu. Dan lagi, aku percaya kalian akan melindungiku. Termasuk Shido, kan?" ucap (Name) sambil tersenyum, membuat Kaiser mau tak mau ikut tersenyum.

E

sok harinya, setelah bersiap-siap dan mengganti pakaian menjadi pakaian yang lebih nyaman, (Name) menuju ke ruangan tempat mereka terbiasa berkumpul. Dan berbeda dengan biasanya, kali ini hanya ada Shido dan Nagi disana. Bahkan Isagi yang selalu bersama dengannya tidak ia ketahui keberadaannya sejak mereka kembali beberapa hari yang lalu.

"Dimana yang lain?" tanya (Name).

"Tidak ada, kali ini hanya kita bertiga yang pergi" jawab Shido tanpa melihat kearahnya, tatapannya terus terpaku pada sebuah belati yang ia pegang.

"Isagi tidak ikut? Lalu, Nagi?" tanya (Name) sambil menatap Nagi yang terlihat mengantuk.

"Isagi ada urusan lain. Dan kita butuh kekuatan elemen Nagi dan juga meski aku benci mengakuinya, dinding pelindung yang ia buat adalah yang paling kuat diantara kami" jawab Shido.

"Lalu, sebaiknya kau tidak melakukan hal yang tak perlu, jangan melibatkan dirimu dalam bahaya dan menyusahkanku nantinya" ucap Shido.

(Name) hanya mengangguk dan terdiam, karena meski Shido mengatakan hal seperti itu dan bersikap kasar padanya, mata pria itu jelas menyiratkan kekhawatiran.

Nagi dan (Name) berpegangan tangan, sementara Shido berdiri di depan mereka sambil merapal mantra untuk teleportasi, mengirim mereka ke negeri api, Vatraa. Tepat ketika mantra selesai diucap dan lingkaran sihir muncul dibawah kaki mereka. Cahaya menyilaukan muncul memaksa mereka menutup kelopak mata mereka.

to be continued~

Substitute Queen | Bluelock x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang