FUCK YOU! PLEASE DON'T REPORT!!
Jeno rasa, ia melakukan kesalahan yang benar benar fatal. Tidak seharusnya jeno mengikuti teman nya itu, teman yang hanya datang saat ada maunya.
Jeno yang masih makan di kantin di tarik paksa oleh Jaemin, si berandal sekolah. Mereka berhenti di salah satu toilet sekolah, Jaemin membawanya ke satu bilik yang sama. Tanpa di duga, jeno di paksa untuk melayani Jaemin yang sange karena nonton bokep.
Untungnya baru sedikit jilatan dan cupang yang ada di bagian dada tepat di dekat puting, jeno dapat keluar dari kandang singa. Ia segera berlari dan menghampiri guru yang lewat.
Mengadu, melaporkan, dan meminta tindakan.
Jackson selaku bawahan datang untuk mewakili donghae yang sedang meeting. Dengan sebuah chip perekam suara yang di tempel pada dasinya dapat menjadi laporan lengkap untuk donghae.
Jika kalian pikir donghae akan sangat khawatir, memang betul. Tapi ada satu yang bermasalah, donghae marah kepada anaknya yang merupakan korban pelecehan.
Dengan alasan yang tidak logis sebagai seorang papah bagi jeno
Ia cemburu, ia tidak suka miliknya di sentuh sedikitpun. Bahkan dirinya sendiri tak pernah menyentuh jeno dengan hasrat dan nafsu. Hingga saat dimana hasrat dan nafsu itu menggebu gebu, ia akan mengunci dirinya di kamar atau kantornya.
Tidak akan keluar hingga nafsu itu reda dan hilang, bahkan untuk mengocok miliknya sendiri akan membutuhkan waktu lama untuk keluar. Tak jarang juga kontol miliknya gak bisa mengeluarkan laharnya.
Jeno, anak itu akan terus mengetuk dan memanggil daddy nya untuk membuka pintu. Jeno tidak mau sendiri, jeno ingin sama papahnya. Sampai anak manis itu menangis dan ngambek.
Lalu Jaemin? Ia menyentuh anak manisnya dengan nafsu. Jeno sudah di sentuh orang lain, dengan nafsu...
"T-tidak tidak.. Hikss" Isak jeno dibawah kukungan donghae. Dia terus meronta ronta dibawah sana, memohon donghae untuk tidak melepaskan pakaian yang di miliki nya.
"Daripada kamu di sentuh dan bermain dengan laki laki lain, bagaimana dengan saya saja, hm? Mau?" Bisik donghae dengan suara serak serak basahnya.
Jeno menggeleng kuat, "hiks, no!"
PLAK
Donghae menampar pipi jeno hingga memerah. Jeno menatap donghae nanar, ini pertama kalinya jeno mendapatkan daddy nya yang main tangan.
Krek!
"T-tolong! Hiks tolong nono!"
Krek!
Krek!
Habis, semua pakaian nono sudah lepas dari badan putih mulus berisi itu. Robek, karena ulah donghae yang brutal.
Tangan yang sedari tadi mendorong bahu donghae memilih untuk memeluk dirinya sendiri, malu dan takut. Jeno memejamkan matanya erat dan menggumam, "pergi.. Hiks.. Pergi.. "
Donghae tentu tidak mempedulikan nya, lidah panasnya itu menjilat jilat leher jeno dan membuat kissmark disana. Memaksa tangan jeno untuk ia cengkram dan diletakkan diatas kepala si cantik.
'Cup'
"Ngh!"
'Cup'
'Cup'
Satu tangan donghae turun, meraba sesuatu di sana yang membasah karena rangsangan nya. Menyelipkan jempolnya di belahan tembem pink itu untuk mencari daging kecil disana.
"Aaahh~ janganhh.. " Desahan jeno lolos.
Donghae menyeringai dan berbisik seduktif, "Ini sangat nikmat bukan? Bagaimana jika kamu jadi lonte saya? Tiap hari kamu bisa rasain ini, bukan cuman jari"
"Tapi lidah dan juga kontol saya bakal buat kamu nikmat tiap hari, sampai kamu pipis juga saya bisa"
Mendengar kata yang sangat menjatuhkan harga dirinya dari mulut donghae membuat jeno semakin berusaha memberontak. Walaupun tidak akan bisa lepas dari sana, karena kakinya tidak bisa digerakkan dengan bebas. Sekuat apapun itu karena ditahan oleh donghae.
"IH! LEPAS HIKS NONO BILANG LEPAS! KAMU DADDY NONO! INI TIDAK BOLEH!!"
"JENO LEE!!" Jeno tersentak dan berhenti, menatap was was pada daddy nya yang menunjukkan raut marah.
PLAK
PLAK
PLAK
"Hnnggg.. " Oh tidak, tangis jeno meledak.
Oh, donghae merasa bersalah. Ia semakin mengucek itil jeno dengan kuat dan cepat. Bibir donghae juga ikut mencium setiap inci tubuh jeno, agar anak cantik itu diam.
"Ahhh! Aaaahhh!" Jeno yang pasrah mulai menggelinjang.
"Buka mata mu jeno, tatap saya" Titahnya. Jeno terpaksa menurut. Ia menatap donghae dengan maniknya yang masih berair.
"Seandainya kamu nurut untuk tidak berteman dengan teman lelaki, kamu tidak akan menjadi seperti ini jeno" Tekan daddy nya.
"Hiks hiks ahhhh...nono mhh mohon lepas..hiks..nono mohon.."
Ia mengucek itil jeno yang membengkak, menguceknya lebih kasar dari sebelumnya. Membuat jeno terus bergerak resah dan terus berusaha untuk menahan desahan nya sendiri.
"Saya gak akan pernah sudi kalau milik saya di sentuh orang lain. Dan kamu! Sangat mengecewakan saya jeno! Lonte sialan!" Umpat donghae dengan kasar.
Walau lenguhan dan erangan terus keluar dari mulut manisnya."Hiks..mhhh..nghh..pelanhh..hiks..pelanhhh nono mmmhh..mohonnn"
Donghae langsung menyambar bibir jeno dengan ganas, jeno menjadi kewalahan. Jeno tidak mengerti, ia hanya merasakan papahnya yang meraup bibirnya dengan kasar.
'Plop'
Donghae membuka resleting celana bahan nya, mengeluarkan sesuatu yang besar dari CD nya. Jeno tidak berani melihat kebawah, tubuhnya melemas dengan tangan yang masih di cengkram oleh donghae.
Kepala jamur yang besar itu ia gesek gesekan ke itil jeno. Jeno menahan nafasnya dan memejamkan matanya dengan erat. "Heung.. Hiks hiks.. No..kamu daddy nono..hiks hiks" Isaknya.
Donghae melepaskan cengkraman nya di tangan jeno dan memilih untuk mencengkram pinggang ramping jeno. Memasukan kontol besarnya yang kokoh itu kedalam memek pink tembam jeno yang masih perawan.
Kepalanya saja belum masuk, masih di pintu lubang memek jeno. Tapi rasa sakit, sesak, perih, dapat jeno rasakan. Tangan nya terulur kepada daddy nya, "hiks..berhenti..sakit..hiks..hiks.. " Isaknya.
Donghae menerima uluran jeno, mendekap anaknya sebelum dirinya benar benar memaksakan kontolnya untuk menancap disana.
"AAAAWHHH!! HWAAAAA~" Jeno terisak keras, memeknya seperti robek.
Bukan menenangkan atau membiasakan anaknya, donghae memilih untuk menggerakan pinggulnya dengan brutal. Menggebuk memek jeno yang masih banjir darah perawan. Basah, lembut, kenyal, memek jeno memang yang terbaik.
Donghae bahkan menggeram karena memek cantik itu.
"Memek lonte enak banget, sial" Umpat donghae dengan deep voicenya.
"Eungh hiks hiks tidak..memek nono sakit..hiks ini nono papah.. "
"Kenapa daddy masukin nono? Hiks..daddy kenapa tidak menjaga nono?" Lirih jeno dengan sesegukan. Sesekali ia meringis dan mengerang sakit.
Ah, donghae rasa ia di ujung putihnya. Tanpa menjawab pertanyaan jeno, ia menumbuk memek jeno tanpa memedulikan sang anak yang sudah memekik kesakitan di bawah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt's So Good
FanfictionTentang jeno dan daddy kesayangannya Donghae melepaskan cengkraman nya di tangan jeno dan memilih untuk mencengkram pinggang ramping jeno. Memasukan kontol besarnya yang kokoh itu kedalam memek pink tembam jeno yang masih perawan. Kepalanya saja bel...