Bab 3

18 2 0
                                    

Enchanted – Taylor Swift

Pagi harinya sekitar jam setengah enam pagi aku melihat status whatsapp Laskar. Terlihat disitu, ia sedang menyetir mobilnya dengan kecepatan penuh karena jalanan sepi. Aku berkomentar sedikit.

Embun : "hati – hati iiih"

Pesanku dibalas sekitar jam 07.12 pagi.

Laskar : "iyaaaaaa"
Laskae : "gue otw kampusss"

Aku bertanya apakah besok libur atau tidak. Dan dia balas iya. Besok dia libur. Aku mencari cara untuk mengajaknya bertemu karena besok malam minggu dan aku tidak mau sendirian dirumah pada hari itu. Mengingat bahwa teman – temanku pasti sibuk berkencan dengan pacarnya. Pasti aku sendirian lagi besok karena hanya aku yang tidak memiliki pasangan diantara semua teman - temanku

Embun : "kiw kiw"

Aku mengodenya untuk mengajaknya jalan.

Laskar : "apatuuc"
Embun : "gaaa"

Aku tidak mau to the point langsung mengajaknya. Malu. Gini – gini juga aku masih ada rasa gengsi sedikit. Jelaslah. Karena biasanya aku diajak keluar oleh para pria yang mendekatiku. Dan benar saja. Besok malam, ada empat pria yang mengajaku keluar berdua. Entah apa Namanya. Date? Aku tidak merasa seperti itu karena aku tidak menyukai empat-empatnya.

Aku merasa kesal ketika membaca chat dari keempat pria tersebut dan membandingkannya dengan Laskar. Bisa – bisanya aku yang mengajak Laskar lebih dulu disaat keempat pria itu mengajakku. Tapi tidak apa – apa. Namanya juga suka. Sama seperti aku menyukai Laskar. Keempat pria itu juga pasti memiliki alasan yang sama sepertiku.

Laskar : "malem aja yuu"

Aku terkejut. Dia paham maksud arti dari kodeanku. Langsung saja aku membalas,

Embun : "kemanaa?"
Laskar : "jogja"

Awalnya aku fikir beneran. Karena yang aku tau,Laskar tidak suka main di kota ini. Katanya, warga Serang banyak anak – anak norak yang apapun selalu dikomentari. No offes. Tapi memang begitu nyatanya.

Embun : "jauh banget anjrit ngapain?"
Laskar : "ah, lo belum lama kenal gue jadi gak tau jokes jogja gue sih"

Akupun berfikir sebentar. Jokes? Ah berarti dia tidak serius mengajakku bertemu malam ini ataupun besok. Aku agak sedikit kesal. Sudah berharap tinggi tapi tidak jadi. Menyebalkan. Sangat.

Akhirnya kamipun mengobrol hal – hal random lainnya. Hingga jam 10.48 tidak ada balasan lagi dari chat yang aku kirimkan. Aku mengiriminya foto makanan yang sedang aku makan pada saat itu. Masih tetap tidak dibalas sampai aku tiba di kos temanku sekitar jam 14.05 siang.

Laskar : "lo mau tau ga? Gue baru bangun"

Hahaha. Dasar tukang tidur. Mungkin dia kecapekan. Atau mungkin orangnya memang doyan tidur.

Laskar : "pasti sekarang lagi makan lagi"

Dia membalas fotoku,

Embun : "udah 2x. sekarang lagi nyatok mau siap-siap kelas"
Embun : "pantes ga bales, ternyata lo ketiduran"
Laskar : "nyatookk always"
Laskar : "iyaa, ditelfon bokap. Suruh anter ke Rs"

Diapun mengirim foto selfienya dengan caption,

"gue belum mandi anjirr"

Haha. Tapi dia sangat tampan. Sungguh. Dia tampan. Entah karena aku menyukainya, atau memang karena dia beneran tampan. Ah, aku jatuh cinta lagi padanya hanya karena foto satu kali lihat yang ia perlihatkan kepadaku. Jadi ingin ketemu beneran kemudian memandang wajah tampannya secara langsung.

Mr. AntTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang