Persiapan penobatan dan pernikahan telah dilakukan sebanyak delapan puluh persen dan ini menjadi sebuah perayaan pertama setelah beberapa tahun. Waktu yang di gunakan oleh Jaehyun selama ini untuk menunggu pun dilaksanakan semeriah mungkin dengan mengundang banyaknya bangsawan dari berbagai bangsa.
Tak hanya itu, perayaan juga di persiapkan dengan semeriah mungkin tepat di tengah pusat kota dengan banyak pertunjuk kan yang di tampilkan oleh masyarakat yang juga ikut merayakan dengan begitu meriah.
Tapi berbanding terbalik dari perayaan yang dirayakan, Jaehyun dan Renjun justru sedang dalam masa mendiamkan diri masing - masing. Bukan tanpa alasan, hal ini dikarenakan Renjun yang belum kunjung menjawab pertanyaan dari Jaehyun terkait dengan kebersamaan Yuta dan Winwin juga tentang sumpah dan janji pada saat kerajaan Huang masih ada.
"Kau masih bertengkar dengan yang mulia Jaehyun?" Tanya Ten melihat Renjun yang sedang duduk dengan kue kering di depannya.
"Bertengkar?" Tanya Renjun.
"Kau bertengkar dengannya kan? Kalian sudah tidak bicara selama tiga hari padahal kalian akan menikah" Ujar Ten.
"Ten ge, kau tau? Aku bahkan sama sekali tidak bertengkar dengannya, aku juga tidak tau alasan apa yang buat dia tidak bicara padaku" Ujar Renjun.
"Kau tidak coba bicara padanya?" Tanya Ten.
"Sudah aku coba tapi hasilnya dia malah menghindari ku dan pergi bersama dengan Jhonny hyung" Ujar Renjun.
"Baiklah, tapi sebelum kalian saling berdiam diri seperti ini apa dia bicara padamu tentang sesuatu?" Tanya Ten.
"Tentang apa?" Tanya Renjun kebingungan.
"Entahlah, mungkin pekerjaan atau tentang pernikahan kalian" Ujar Ten membuat Renjun terdiam.
Jujur saja, Renjun baru saja sadar dengan kesalahan apa yang ia buat. Tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Jaehyun dan membuat dia menjauhkan dirinya dari Renjun adalah sebuah kesalahan besar.
"Ten ge aku tau, aku harus bicara dengannya. Kau tau dia dimana?" Tanya Renjun.
"Aku tidak tau, tapi Jhonny mengatakan jika ia harus bekerja di istana dan memintaku menemanimu disini" Ujar Ten.
"Jika mereka ke istana itu artinya mereka mengurus kerajaan dan ini bukan saat yang tepat untuk aku bicara padanya, tapi jika di tunda aku nanti bisa lupa dan kami bisa semakin lama mendiamkan satu sama lain." Ujar Renjun.
"Tunggulah mungkin mereka akan kembali saat jam makan malam tiba, jadi Renjun apa yang sebenarnya kau lakukan hingga membuat yang mulia seperti itu?" Tanya Ten.
"Aku sungguh tidak sadar saat itu ge, dia bicara padaku dan dia bertanya sesuatu tapi aku sungguh tidak sadar dan mendengarkan apapun yang dia katakan dan tidak menjawabnya. Sampai aku sadar keesokkan harinya dia sudah tidak ada di kamar dan saat itu aku langsung bertanya pada Mark yang tidak sengaja lewat" Ujar Renjun.
"Apa yang dikatakan Mark?" Tanya Ten.
"Jaehyun sedang sibuk dan tidak bisa di ganggu." Ujar Renjun.
"Dia hanya mengatakan itu?" Tanya Ten.
"Setelah mengatakan itu dia langsung pergi begitu saja." Tanya Renjun.
"Baiklah tanyakan semua padanya saat dia pulang nanti, jangan mendiamkan satu sama lain jika kalian mengalami hal seperti ini. Apalagi kalian akan menikah sebentar lagi dan kau juga akan di angkat menjadi Luna mereka, hubungan antara kamu dengannya adalah sebuah ikatan dan itu jangan sampai terlepas." Ujar Ten.
"Baik Ten ge" Ujar Renjun tersenyum.
"Baiklah Renjun ini sudah hampir waktunya makan siang dan kita akan makan bersama dengan Yuta dan Mark, mungkin mereka sudah menunggu jadi kita harus segera kesana sebelum Mark kembali mengoceh padamu" Ujar Ten.
KAMU SEDANG MEMBACA
IL ALPHA (JaeRen Vers.)
Hayran KurguTentang dia dan apa yang dia sembunyikan "JAEHYUN X RENJUN"