Part 1. Macaron

141 14 4
                                    

#JIHYE POV#

Dia merebut bongkahan besi dari tanganku dan langsung menyerang makhluk itu dengan membabi buta.

Sambil berteriak berkali-kali, ia terus memukul dengan tangan yang bergetar dari kemarahan, kesedihan juga ketidakberdayaan kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil berteriak berkali-kali, ia terus memukul dengan tangan yang bergetar dari kemarahan, kesedihan juga ketidakberdayaan kami.

Namun makhluk itu tak bergeming, masih berdiri kokoh dan sombong di hadapan kami yang kini tersungkur hilang harapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun makhluk itu tak bergeming, masih berdiri kokoh dan sombong di hadapan kami yang kini tersungkur hilang harapan.

Aku hanya mampu menatap takdir kami sambil mendekapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hanya mampu menatap takdir kami sambil mendekapnya. Mengenang waktu kebersamaan kami yang singkat namun sangat berharga.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dearest, Darling, My UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang